Â
Oleh : Marzuki Umar
Â
Siang ceria
bintang kejora tegak terpana
tatapan matanya bagaikan silet
pikirnya merebak ke pucuk cemara
mengupas cakrawala paru-paru dunia
hatinya mengundang segudang tanya!
Haluan rolling tanpa dipaksa
halusinasi merajut dalam jiwa
laut biru ada apa di dalamnya
bukit yang rindang siapa yang punya
menadah ke langit mengukir fatwa
mengarah ke bumi bayangkan nyawa
Teka-teki sang jelita sarat makna
binatang yang mati di bawa kemana
orang mati siapa jadi kawannya
tumbuhan mati dibakar semua?
opanya meninggal mulutnya ketawa
omanya meninggal matanya terbuka
kalau dia meninggal tak tau gemana
orang tuanyalah yang dapat berkata
Sang cilik mengusut rasa hawa
lain tempat lain prahara
kadang sejuk kadang membara
ia tidak tau apa penyebabnya
tak sabar kembali tanya papanya
karunia Ilahi jawaban semata
Bendera tertancap di mana-mana
si kecil menaruh rasa pada warna
merah putih punya Indonesia
hitam putih merah hijau Palestina
merah hitam putih Aceh nan jaya
Ada apa banyak sekali bendera?
Derai hujan mengubah warna
suasana kabut mengusik gelora
tiupan bayu terpahat pada raga
si mungil kembali meraba
semoga Tuhan tak buat bencana...!
Bireuen, 13 Desember 2023 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H