Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Karsa dan Karya dalam Menulis

9 Desember 2023   10:18 Diperbarui: 9 Desember 2023   11:04 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Kedua sumber tersebut memberi pemahaman singkat terhadap karsa dan karya. Sungguhpun begitu, kita dapat menyatakan bahwa yang dimaksud dengan karsa adalah suatu kehendak atau keinginan yang harus diukir dalam diri penulis. Dengan adanya kehendak yang membaja akan dapat menimbulkan energi ke arah terciptanya karya. Demikian juga dengan karya/hasil ciptaan. Ini benar-benara terwujud sesuai dengan jenis dan ragam tulisan yang diharapkan. Semua itu harus diusungkan secara sistematis dengan bahasa yang efektif.

Senantiasa Bersikap Positif

Sikap merupakan modal utama dalam berbuat. Setidaknya terdapat tiga sikap di dalam diri seseorang, yaitu sikap positif, sikap negatif, dan sikap manasuka. Guna dapat memanifestasikan karsa dan karya ke lingkup yang baik dan sempurna, maka sang calon pengarang harus menunjukkan sikap positif. Bahkan, dia harus optimis terhadap keberhasilan yang akan dilakukannya.

Sikap positif ini akan muncul secara fundamental apabila sosok pribadi juga berpikiran positif. Kejernihan pikiran akan berdampak positif terhadap sikap yang ditimbulkannya, yaitu bersikap yang jernih jua. Demikian juga sebaliknya, bila pikiran selalu dalam kondisi kacau-balau apalagi brutal, maka sikap pun akan terungkap semacam itu. Secara kasat mata, sedikit mengulang kaji pengalaman penulis ketika berada di bangku kuliah. Sebagian rekan kadang menunjukkan perasaan mendongkol terhadap tugas menyusun makalah yang disampaikan oleh Dosen pengampu mata kuliah tertentu. Mereka menganggap itu merupakan suatu beban yang terpaksa dipikulnya. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan tugas tersebut akhirnya harus diminta tolong kepada orang lain atau mengupahkannya. Alhasil, karsa dan karya yang syogianya dapat ditumbuhkannya, ternyata tak dapat bersahabat dengannya.

Mengapa begitu? Ini dikarenakan "sikap positif" dikesampingkan di dalam berkarya. Intinya, dalam mengharapkan kehadiran karsa dan karya, sikap positip syarat yang patut dibina. Apabila sebaliknya yang terjadi, jangan bermimpi keduanya dapat berpaut secara sinergi.

Siasat Penumbuhan Karsa 

Segala sesuatu yang akan dikreasikan perlu memiliki dasar yang kokoh. Terlebih bila ingin berinovasi dalam bentuk karangan atau tulisan. Para penulis senantiasa mengasah, mengasih dan mengasuh kebulatan hatinya itu (tekad) di dalam mengukir karya yang diinginkannya. Mau berinovatif tentu harus berpikir secara inovatif pula. Kalau tidak, segalanya akan buyar dan takkan mencuat ke permukaan. Untuk itu, membangkitkan dan menyuburkan "karsa" suatu keharusan yang tidak boleh tawar-menawar.

Terus..., apa yang menjadi kunci di dalam usaha menumbuhkan karsa itu? Selain yang telah penulis paparkan pada bagian sebelumnya (bersikap positif), berwawasan nusantara adalah cara eksklusif tumbuh-kembangnya karsa tersebut. Kita boleh beroimisili di mana saja, termasuk di kampung misalnya. Akan tetapi, pikiran dan cara pandang tidak boleh kampungan. Wawasan sesering mungkin kita perluas. Perhatikanlah fenomena yang terjadi di sekeliling kehidupan kita. Tataplah dan tangkaplah kemajuan-kemajuan yang terukir pada diri pengusaha, penggembala, pemelihara, baik secara lokal, nasional bahkan internasional dan lembah-lembah kesuksesan lainnya. Dengan begitu, pundi-pundi karsa itu akan hadir secara otomatis ke dalam jiwa kita, yang akan dapat kita jadikan pilar dalam berkarya.

 

Langkah Melahirkan Karya 

Guna mengembangkan karsa ke arah terwujudnya karya tulis memang tidak seperti membalik telapak tangan. Dalam hal ini tentu ada sisi cerah dan ada sisi gelapnya yang tak dapat dipungkiri. Saat menemukan kecerahan, menghasilkan sesuatu itu cukup mudah. Namun, ketika dibentang dengan kegelapan, sekuat apa pun tenaga jiwa raganya akan terkulai. Mendatangkan dan menghidupkan karsa ke arah terciptanya karya tulis yang baik dan benar, hendaklah mencermati langkah-langkah akurat yang dapat dikucurkan secara pro-aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun