Di era digitalisasi, cinta bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan platform. Ada yang memulainya dari aplikasi kencan online, media sosial, hingga game online.
Kisah cinta Hani dan Ali dimulai dari aplikasi kencan online. Hani yang sedang bosan dengan kehidupan lajangnya mencoba mencari jodoh melalui aplikasi tersebut. Setelah beberapa kali swipe kiri kanan, akhirnya Hani menemukan profil Ali yang menarik perhatiannya.
Mereka berdua mulai berkenalan melalui chat di aplikasi tersebut. Pertama kali mereka bertemu di sebuah kafe, Hani merasa senang karena Ali ternyata memiliki kepribadian yang sama seperti yang terlihat di profilnya.
Hubungan mereka semakin berkembang dan mereka menjadi sepasang kekasih. Namun, ada satu masalah yang mereka hadapi, yaitu jarak. Ali bekerja di luar kota dan Hani tinggal di Jakarta.
Namun, berkat teknologi digital, jarak bukan lagi masalah. Hani dan Ali terus berkomunikasi melalui aplikasi chatting, panggilan video, dan media sosial. Mereka bahkan sering bermain game online bersama-sama.
Meskipun jarak memisahkan mereka, Hani dan Ali saling mendukung satu sama lain. Mereka berusaha untuk saling memahami dan terus menjaga hubungan mereka tetap hangat.
Setelah beberapa bulan, Ali akhirnya pindah ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan yang lebih besar. Hani dan Ali akhirnya bisa bersama secara langsung dan membangun hubungan mereka dengan lebih serius.
Cinta di era digitalisasi mungkin terasa lebih mudah karena kemudahan teknologi, namun tetap dibutuhkan komitmen dan usaha yang sama seperti hubungan pada umumnya. Bagi Hani dan Ali, teknologi digital adalah alat yang membantu mereka mempertahankan hubungan mereka yang romantis dan indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H