Hendaknya hasil belajar itu mampu membawa diri kita, organisasi bahkan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Ternyata kita bisa belajar dari semut, yaitu saling bekerjasama secara bahu membahu untuk mempersiapkan yang terbaik pada setiap musimnya. Belajar dengan lebah dengan bergotong royong mempersiapkan sarang dengan liur-liurnya (jeli) dan yang tentu sarang tersebut mampu memberi manfaat bagi manusia. Dan atau belajar sekalipun itu dari bencana alam, ketika banjir bandang, longsor, dan bencana alam lainnya.Â
Semua itu membuat kita untuk terus belajar tanpa mengenal waktu, tempat, ruang dan dengan siapa saja bahkan dalam diampun kita dapat belajar. Belajar ketika kita jujur mengakui kelebihan orang lain dan jujur mengakui kelemahan atau kekurangan kita. Pengkhotbah 12:12 mengajarkan kita"...Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan."
Mari kita belajar!Â
Tulisan ini telah lama ditulis Minggu, 9-9-18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H