Kali ini, saya tidak akan menulis SEO article maupun artikel orderan dari klien. Melainkan, ingin sharing tentang pengalaman bekerja sebagai Copy + Content Writer pada sebuah Digital Agency di Kota Bandung.
Sebelum kilas balik, sedikit informasi bahwa kini saya sudah bekerja di tempat berbeda, yaitu di sebuah perusahaan Digital Advertising (startup juga, hehe). Kurang lebih 5 bulan menjadi Advertising Copywriter di Bandung dan baru memulai karir sebagai Freelance Writer (secara paralel) pada dua perusahaan lain di Jawa Timur.
Menjadi penulis memang salah satu cita-cita terselubung saya sejak kecil. Tidak menyangka juga, kalau akhirnya menulis bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk kantong yang kering.
Previously..
Lulus pada tahun 2020 di tengah wabah Covid-19 membuat angkatan kami agak kesusahan dalam mencari kerja. Selain harus bersaing dengan sesama, kami juga harus mempertimbangkan angkatan atas dan bapak-bapak/ibu-ibu yang terkena PHK saat Corona.
Ratusan lamaran kerja saya kirimkan melalui surel, formulir, dan platform pencarian kerja. Belasan surel balasan datang. Beberapa perusahaan meloloskan ke tahap interview, namun hasilnya masih nihil.
Segala tips melamar kerja sudah saya terapkan, satu persatu kalimat lamaran kerja saya telaah, tapi akhirnya hanya bisa baca "bismillah". Kalaupun ada perusahaan yang menerima, jujur upah dan jarak tempuhnya sangat tidak manusiawi :')
The Beginning
Suatu hari di bulan November, salah satu perusahaan menghubungi saya dan mengatakan bahwa saya bisa mulai kerja dengan salary sekian per bulan nya. Sempat agak ragu, but I don't wanna waste any chances anymore. Singkat cerita akhirnya saya mengambil pekerjaan sebagai Admin Digital itu.
Here's what I love about My Former Job
Suasana kantor nya mirip seperti cafe dan rata-rata pegawainya adalah generasi Millenial sampai Gen Z. Syukurlah peraturan di kantor ini tidak seketat sebelumnya, di mana saya diterima sebagai Admin di suatu Taman Kanak-kanak.
Malah, kami bebas mau pakai apa, datang dan pulang jam berapa (toleransi sampai puluhan menit), bebas mengambil camilan dan minuman yang disediakan, serta bebas memilih style bekerja. Plus.. setiap hari jum'at kami dapat makan siang gratiss! Such a Bless ^^
I really enjoyed working there..
Belum lagi teman-teman nya yang asik karena kebanyakan dari mereka masih berusia belasan sampai 20-an awal.
The Mid
Setelah beberapa bulan berlalu, saya dispesifikkan untuk menjadi Copywriter karena dianggap cukup mumpuni untuk memenuhi target salah satu jasa agensi tersebut, yaitu pembuatan artikel SEO dan Captions Social Media. Kadang, saya juga diminta membuat desain sederhana dengan tools tersedia dan membuat tulisan untuk Landing Page atau Website. Kadang juga mencari ide konten untuk klien yang belum ter-handle.
Pada titik ini lah saya menemukan jati diri dan memberanikan untuk melabeli diri sebagai seorang Copywriter. Lewat keberagaman klien yang dimiliki, saya belajar menulis artikel berbagai tema dan ini cukup menyenangkan, mengingat saya selalu tertarik untuk mengetahui hal-hal baru.
Meskipun, kadang klien yang rewel membuat saya agak frustasi (siapa yang tidak?). Namun, hal-hal seperti 'wisata kuliner' kecil-kecilan bersama teman-teman saat makan siang atau dagelan receh mereka cukup membuat hari buruk akibat ulah klien menjadi lebih baik.
Things Come to an End
Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini memiliki akhir, begitu juga karir saya di Agensi Digital tersebut. Beberapa masalah internal dan eksternal membuat keyakinan beberapa dari kami tergoncang dan akhirnya memilih untuk melenggang.
Meskipun begitu, hari-hari terakhir di sana kami habiskan dengan acara 'buka bersama' (saat itu sedang Ramadhan) dan berkumpul di kontrakan saya. Membahas segala sesuatu dari awal sampai akhir, untuk terakhir kalinya. Diiringi dengan tawa, dan juga air mata, tentunya. Karena setelah ini kami paham, bahwa akan sulit untuk sekedar bertemu dan berguyon bersama lagi.
Saya sudah diberi tahu, berkali-kali, bahwa kita tidak bisa menemukan 'teman' dalam dunia kerja. Tapi setidaknya pengalaman bekerja di Digital Agency membuat saya merasakan kesempatan memiliki teman-teman asiq walau hanya untuk sebentar. Lebih dari itu, bekerja di sana telah memberikan saya banyak 'bekal' untuk upgrade karir saya selanjutnya.
Memilih berkarir di Startup Digital akan memberikanmu kebebasan yang mungkin tidak akan kamu dapatkan jika bekerja di instansi. Kebebasan berpendapat, kebebasan berpakaian (kamu bisa pakai oblong dan sendal jepit, atau nyeker!), kebebasan jam ngantor, serta kebebasan untuk menjadi diri sendiri tanpa perlu bersikap kaku dan formal.
Namun, kamu tetap harus mempertimbangkan salary yang tidak sebesar instansi, tidak ada tunjangan, dan beberapa agensi tidak menyediakan jaminan kesehatan, karena mau bagaimana pun.. ini kan startup (baru mulai), hehe.
Saya pribadi tetap memilih untuk berkarir di Startup Digital Agency (lagi) dengan alasan-alasan di atas. Seperti saat ini, saya bisa bekerja full WFH karena sedang mengandung anak pertama. Ini sangat memudahkan bumil atau istri yang masih ingin bekerja tanpa mengabaikan kewajiban rumah tangga.
Semoga pengalaman saya ini berguna untuk kalian yang sedang mencari pekerjaan, yang OTW lulus kuliah/sekolah, dan bagi kalian yang ingin mengubah haluan karir di masa mendatang.
Salam,
Zhata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H