Mohon tunggu...
Pendidikan

Kultur Jaringan Menguntungkan atau Merugikan?

25 Agustus 2018   04:01 Diperbarui: 25 Agustus 2018   05:43 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu tahap terakhir proses kultur jaringan adalah aklimatisasi, pada tahap ini kita akan memindahkan sel atau jaringan tersebut secara bertahap. Pertama kita bisa membawa sel atau jaringan tersebut keluar ruangan namun masih harus menggunakan sungkup untuk menghindari jika sel atau jaringan tersebut terkena hama atau bakteri lainnya karena eksplan (sel atau jaringan) sangat rentan akan hal itu. Setelah bibit kultur jaringan ini bisa beradaptasi dengan lingkungan kita bisa melepas sungkup lalu bisa memelihara bibit dengan cara generative diluar ruangan seperti bibit tanaman baru pada umumnya.

Lalu apa hubungan plasma nutfah dengan kultur jaringan. Dari semua teori teori diatas kita bisa mengambil kesimpulan ternyata untuk melakukan kultur jaringan pada suatu spesies tanaman kita memerlukan plasma nutfah. Plasma nutfah seperti yang dijabarkan diatas berarti pembawa sifat, sedangkan untuk melakukan kultur jaringan kita memerlukan sel atau jaringan tumbuhan tersebut yang di dalamnya terkandung plasma nutfah. Oleh sebab itu mereka bisa menghasilkan keuntungan bagi kita.

Dari kegiatan kultur jaringan kita bisa mendapat banyak keuntungan pastinya, keuntungan yang bisa kita dapatkan yaitu 1) Kita bisa mendapat bibit yang memiliki sifat identik dengan induknya 2)Kita tidak memerlukan tempat yang luas untuk melakukan kegiatan ini 3) kualitas dan kesehatan bibit lebih terjamin 4) kita bisa menghasilkan bibit yang sama 5) bibit akan mengalami pertumbuhan lebih cepat 6) kegiatan ini bisa dilakukan tanpa memperhatikan musim 7) kita bisa mendapatkan bibit banyak dalam waktu singkat 8) bisa disimpan daalm waktu yang cukup lama 9) bisa sebagai sarana melestraikan tanaman langka.

Selain kelebihan ada pula kekurangan dari metode kultur jaringan ini, yaitu 1) tidak semua jenis tumbuhan bisa dilestarikan dengan metode ini 2) kita memerlukan keahlian khusus untuk melakukan metode ini 3) banyaknya variasi genetik yang dihasilkan karena banyaknya zat pengatur yang bisa kita berikan 4) karena harus melakukan pembaruan dengan jumlah besar maka konservasi memerlukan dana yang cukup besar pula.

Nah, dari penjabaran mengenai kultur jaringan dan juga plasma nutfah kita bisa menyimpulkan bahwa metode kultur jaringan memiliki keuntungan dan kekurangan. Sebenarnya saya berpendapat bahwa saya kurang setuju jika negara maju bisa mengambil plasma nutfah untuk dikembangkan di negaranya sendiri.

Pertama mereka mengembangkan dengan metode kultur jaringan yang berarti bahwa tanaman baru mirip dengan induknya. Itu berarti mereka mengambil spesies dengan jenis sama lalu mengembangkannya di negara mereka sendiri dan menghasilkan jenis spesies yang sama pula. Bisa saja jika kita berpikiran negatif lalu berpikir jika mereka mengakui itu milik mereka lalu kita bagaimana. Lain halnya jika mereka mengambil gen suatu spesies dari negara kita lalu mereka mengembangkan dan menghasilkan jenis tanaman baru dari spesies tersebut itu berarti spesies baru yang dihasilkan merupakan milik mereka dan kita tidak bisa memprotes, meskipun memang benar gen dasar pengembangan mereka dari negara kita.

Nah, di lain sisi kita bisa mendapat keuntungan jika mereka mengambil gen dari negara kita lalu melakukan kultur jaringan. Keuntungan yang bisa kita dapat memang menguntungkan semua masyarakat dunia yaitu, mereka bisa mengetahui spesies tersebut dengan ini kita juga bisa mendukung kemajuan pendidikan di dunia. Lalu mereka membantu melestarikan spesies ini karena mungkin di Indonesia spesies ini hampir punah dan ternyata disana mereka bisa melestarikannya. Selain  itu seperti yang kita tahu bahwa peneliti luar sering menghasilkan sesuatu yang baru, berarti jika mereka menghasilkan spesies baru itu akan menambah spesies baru yang ada di dunia dan tentu saja ini menguntungkan bagi semua masyarakat dunia.

Dari semua pendapat ini kita bisa menarik kesimpulan dan saya memiliki beberapa pendapat untuk kita. Khususnya untuk pemerintah Indonesia "Kita harus menegakkan peraturan untuk pengambilan gen semua spesies di Indonesia harus diketahui oleh pemerintah".

Lalu bagi para peneliti di Indonesia kita harus berusaha lebih dalam melestarikan dan menciptakan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, selagi kita masih punya banyak kesempatan karena banyaknya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

Untuk kita sebagai generasi muda dan generasi selanjutnya harus mulai sadar diri untuk menjaga, melestarikan, mengembangkan semua kesempatan yang kita miliki untuk mengembangkan keberagaman makhluk hidup di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun