Assalamu'alaikum wr wb
Adab Dulu Apa Ilmu Dulu?
Oleh Maryati
Sering kita mendengar, ada banyak orang yang berilmu tinggi tetapi dia tidak beradab. Ilmu yang tinggi bisa kita tempuh dimana saja dan kapan saja baik di sekolah, perguruan tinggi ataupun majelis-majelis yang mengajarkan bidang ilmu. Namun kalau adab kita akan dapatkan dari mana?
Adab itu mendahului ilmu, maka bagi siapa yang ingin berjalan di jalan ilmu hendaknya memperindah adabnya, sebab ilmu tak ada manfaatnya tanpa ada adab. Ilmu itupun tidak akan berguna jika tidak diamalkan. Bahkan kebanyakan orang yang tinggi hati karena merasa ilmunya tinggi. Berbeda dengan orang yang mendahulukan adab, tentunya semakin tinggi ilmu yang  didapat dia  akan semakin rendah hati.
Bagi seorang guru, mengajarkan ilmu itu jauh lebih mudah dari membentuk adab, sebab adab datang dari kebiasaan, akhlak yang melekat pada seseorang.
Coba kita perhatikan di zaman sekarang ini betapa banyak orang berilmu tanpa adab, adanya malah menjadi fitnah bagi ilmu itu dan orang lain, sebab orang menolak ilmunya diakibatkan adab buruknya. Sudah menjadi tradisi perkataan seperti ini " Buat apa mengikuti perkataannya, sedangkan perbuatannya saja begitu?."
Adab yang baik tercermin dari akhlak yang baik juga, walau hanya tipis saja perbedaan antara adab dan akhlak. Supaya lenih jelas mari kita simak dulu sedikit perbedaan antara adab dan akhlak:
Apa perbedaan akhlak dan adab? Akhlak muncul dari diri sendiri, sedangkan adab merupakan perintah Allah Swt. ... Akhlak menimbulkan sebuah perbuatan baik tanpa terikat aturan tertentu, sedangkan adab menghasilkan perbuatan baik yang terikat aturan tertentu.
Akhlak yang baik disebut juga dengan akhlakul karimah sedangkan akhlak yang buruk disebut juga akhlakul mazmumah. Akhlak yang baik bisa kita teladani dari baginda kita Nabi besar Muhammad SAW, begitu juga dengan adab yang telah ada sejak beliau terlahir menjadi seorang Nabi.
Adapun contoh adab yang baik antara lain yaitu  berkata yang baik sekalipun pada orang yang kita benci , tidak menebar Hoax, tidak mudah terhasut orang lain, tidak menghasut orang lain/provokator, menghormati orang tua dan guru, menghormati orang yang lebih tua, bersikap adil terhadap sesama, tidak mengujar kebencian, ciptakan kedamaian, menyayangi sesama manusia DLL. Adab itu ibarat mahkota pada diri manusia itu sendiri.
Seorang bijak berkata, sebelum di jalan ilmu, perbaiki dahulu hubungan dengan Allah dan dengan manusia. Sebab ilmu itu rezeki dari Allah, diberi pada yang Dia suka.
Dan ilmu yang dimaksud bukan sembarang ilmu, tapi ilmu yang barakah, yang menghantar pemiliknya ke jalan ibadah pada Allah, ke jalan ketaatan pada-Nya.
Ilmu yang menahan lisan kita dari keburukan, dan mengajak lain pada kebaikan. Bukan ilmu yang membuat kita merasa lebih tinggi, dan senang akan penderitaan orang.
Ingat, ilmu tertinggi adalah rasa takut kepada Allah, dan semua itu takkan kita dapatkan tanpa adab. Ilmu itu lebih sempurna dan bermanfaat  apabila diamalkan. Mengamalkan ilmu sering terhambat atau enggan melaksanakan jika tidak sesuai dengan adab si  yang berilmu itu. Bisa jadi, ilmu hanyalah sebuah teori saja.
Maka dari itu, beradablah lalu berilmu agar diakhir kelak, ilmumu yang akan menolongmu. Terutama sekali adalah Ilmu yang berguna bagi  kita semua.
Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga kita semua ada dalam lindungan Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H