Setelah itu gue dan Aaron pamit pergi ke sekolah, karena takut telat. Kalau telat bisa -bisa gue dijemur di tengah lapangan.
"Yaudah bun, aku sama Aaron pergi ya "pamit gue sambil salim dan diikuti Aaron.
"Hati -hati sayang, Aaron jangan ngebut ngebut bawa motornya " ucap bunda.
Sesampainya gue di sekolah, gue dan Aaron langsung turun dari motor. Lalu, kami menuju kelas masing masing karena kelas kami berbeda. Setelah gue sampai dikelas, gue langsung nyari
bangku yang masih kosong.
"Sherin! Gue duduk sama lo ya? " kata gue memohon.
"Duduk aja kali, lagian gue juga gak tau mau duduk sama siapa " jawabnya dengan santai.
Sherina itu sahabat gue selain Aaron. Gue kenal Sherina saat gue SMP. Dia itu cantik, pintar, dan ramah ke semua orang. Pokoknya dia perfect deh, jauh kalo dibandingin sama gue kayak langit dan bumi.
"Key, lo ngelamunin apa sih? " kata Sherina yang membuat gue gelagapan sendiri.
"Ha, gue gak ngelamunin apa -apa kok cuma lagi mikir sesuatu aja " jawab gue cengengesan.
" Mikir apaan sih lo? " desak Sherina.