Mohon tunggu...
Maryam Sulastriningsih
Maryam Sulastriningsih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 6 SAVAL

Cita-cita ku menjadi dokter,pembalap motor,dan polwan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berharap Tidak Menyerah

29 September 2022   13:07 Diperbarui: 11 Oktober 2022   12:40 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan Nama Saya Maryam kelahiran saya di Bandung dan tinggal bersama orang tua saya di rancabali . Sejak kecil di umur 7 tahun yang berada di rumah orang tuaku pada saat itu saya sedang menonton tv berkumpul bersama keluarga saya yaitu ibu saya ,Kaka saya ,dan keponakan saya di jam 14:00 wib dan saya menonton salah satu stasiun televisi yang bernama trans 7 menonton pembalap motor GP hingga membuat saya tertarik.

Hingga saat itu saya ingin bercita-cita menjadi pembalap motor dan bermimpi ingin menjadi pembalap dan membawakan nama Indonesia berkibar di pentas dunia  saya sangat ingin sekali membanggakan kedua orang tua saya ,teman teman saya ,dan juga negara kebanggaan saya.

Pada Saat saya memasuki umur 9 tahun salah satu Kaka laki-laki saya membeli motor hati saya senang sekali ,saya sering diajak jalan jalan menaiki motor dibelakang walaupun tidak mengendari tetapi saya merasakan kesejukan udara ,angin ,dan membuat tenang serta kebahagiaan yang saya rasakan pada saat itu.
Kaka laki lakiku bernama dana beliau sangat jago sekali menaiki motor .

Dengan bertambahnya umur berjalannya waktu akhirnya saya berumur 16 tahun kelak ,kaka saya mengajak saya ke suatu tempat dimana tempat luas yang berada di jalan raya dan beliau memutuskan untuk mengajari saya dengan hal yang saya sukai yaitu belajar cara mengendarai motor, Ketika Kaka saya mengajarkan saya bermotor kaki terasa bergetar ,jantung berdetak ,hingga berkeringat sampai ingin mengeluarkan air mata takut tetapi bahagia.

Akhirnya setelah  beberapa kali saya belajar mengendarai motor sewaktu-waktu pada hari libur di hari Minggu tepatnya pukul 07:00 wib ,Saya ingin berolahraga yang berada di Kotabaru Parahyangan tepatnya Padalarang ,saya mengambil kunci motor kaka saya secara diam-diam dengan rasa percaya diri ,saya berkata dalam hati ,

"apakah saya bisa?" ,

 "Apakah tidak meminta ijin di perbolehkan?",

"Tapi kurasa Kaka saya memperbolehkan karna beliau masih tertidur " ? 

Tanya jawab kepada diri sendiri ,Selepas itu saya memutuskan untuk mengendarai motor kaka saya ke kota baru dan akhirnya saya bisa dan lancar ,

" rasanya saya senang sekali!,hingga membuat saya ingin terus menerus mengendarai motor ".

Saya tidak tahu apakah ini karna hasil kerja keras saya apa mungkin hanya keberuntungan.

Beberapa Minggu kemudian saya pergi ke tempat pembelajaan makanan yaitu minimarket ter dekat saya bertemu dengan teman saya ,teman saya berkata ...

" Hai Maryam aku melihat kamu mengendarai motor dikota baru ,apakah menyenangkan? Sambil tersenyum". Jawabanku 

"iya itu membuat saya menjadi semangat". 

Kemudian ke esokan harinya temanku datang kerumah mengajak saya untuk bermain dan beliau membawa motor ,dan akhirnya saya mau bermain ,kita menyelusuri perumahan perumahan pemandangan penghijauan di dekat daerah saya yang akhirnya titik terakhir kita membeli makan di lestoran kota baru Parahyangan . 

Di pukul 5 sore dengan berjalannya waktu kami akan pulang akan tetapi teman saya tidak mau mengendarai dia memaksaku untuk mengendarai dengan berkata jika saya tidak mengendari saya tidak akan diajak pulang , 

Dengan rasa ketakutan saya ,saya memberanikan diri menjadi pengendara motor teman saya dan pertama kali saya melakukan hal seperti itu ,setengah perjalanan tepatnya yang berada di dekat jembatan tiga kami mengalami kecelakaan besar ,hingga kami dibawa kerumah sakit terdekat ,salah satu suster dirumah sakit membuka hp saya dan meminta agar kedua orang tua kita dikabari oleh pihak rumah sakit ,setelah itu kedua keluarga kami datang hingga menjadi konflik besar  ,saya takut karna saya merasa bersalah dibawah umur saya sudah mengendarai motor dan merusak motor teman saya ,akan tetapi dengan rasa syukur teman saya baik baik saja yang sakit hanya saya yaitu luka luar dan dalam Hingga perwatan di rumah sakit dalam 3 hari .

Sesudah dirawatnya kami di rumah sakit orang tua saya menyelesaikan kerugian motor dan biaya rumah sakit kami ,kemudian saya meminta maaf atas kesalahan yang saya dan teman saya lakukan.

Beberapa hari kemudian dengan trauma yang saya miliki saya bertanggung jawab kepada orang tua saya karna sudah membuat mereka kecewa, saya mengembalikan kepada orang tua saya ,Saya berkata" ibu bapa maaf saya sudah melakukan kesalahan walaupun tidak mengembalikan semua yang sudah terjadi tetapi tolong terima uang hasil tabungan yang saya miliki .

Setelah sampainya saya dirumah saya menonton tv kembali dan menonton pembalap motor ,"saya mengerti jika impian dapat terwujud ketika kita menguasai kemampuan dalam bidangnya sehingga akan membuahkan hasil yang baik,  saya merasa sangat kecewa kepada diri sendiri pada saat itu tetapi solusi terbaik yaitu saya akan lebih hati hati dalam mengendarai motor serta  melakukan jika sudah pas umur dan mempunyai kartu SIM hingga kita akan aman dan bahagia , terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun