Salah satu kegiatan gotong royong di RW 05, Komplek Bungursari Kecamatan Pasirlayung, Kota Bandung adalah bank sampah. Setiap hari Jum’at, masyarakat rutin menyetorkan sampah-sampah yang sudah dipilah ke bank sampah.
Bank sampah merupakan kegiatan pengelolaan sampah dengan memilah sampah berdasarkan jenis nya dan memiliki manajemen selayaknya perbankan. Tetapi yang berbeda dari perbankan adalah barang yang ditabung di bank sampah bukan uang melainkan sampah. Orang yang menabung sampah juga disebut nasabah dan memiliki buku tabungan masing-masing seperti buku tabungan perbankan.
Kegiatan bank sampah tidak hanya sekedar menyerahkan sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya dan menyalurkannya ke bank sampah, tetapi kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat relevan keberlanjutan lingkungan.
“Kegiatan bank sampah ini awalnya dari Dinas Lingkungan Hidup yang kemudian menjadi himbauan untuk tiap kelurahan, RW 05 setuju untuk mengadakan bank sampah ini,” ucap Siti Maria Ulfah, Founder Bank Sampah RW 05
karena melihat dari kondisi sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah. Kondisi tempat pembuangan sampah kebetulan bersebelahan dengan lapangan kompleks dan membuat lingkungan sekitar bau, dibuatlah bank sampah untuk mengurangi sampah yang menumpuk,” lanjutnya.
Di lokasi, nasabah akan diarahkan ke tempat penimbangan sampah. Sampah yang sudah dipilah sesuai jenis biasanya dikumpulkan menggunakan karung beras, kantong plastik, dan kardus. Menggunakan timbangan gantung, sampah-sampah ditimbang kemudian hasil timbangan akan dicatat di dalam buku folio besar dan dikalikan dengan harga sampah per kilo nya.
Siti Maria Ulfah menyebutkan bahwa, “kalau untuk harga tiap perkilo sampahnya itu bukan kami yang menentukan tapi Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan harga bisa berubah tiap tahun.”
Kemudian sampah-sampah tersebut akan dipindahkan ke tempat-tempat pengolahan sampah lebih lanjut dan sampah akan dipindahkan sesuai jenis sampah. Contohnya, sampah yang bisa didaur ulang seperti botol plastik, kardus, dan buku bekas. Sampah jenis tersebut akan dipindahkan ke pabrik daur ulang yang kemudian sampah akan didaur ulang menjadi bahan baku yang baru.
Berikut adalah beberapa manfaat yang didapatkan dari kegiatan bank sampah :
Mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah rumah tangga
Meningkatkan daur ulang untuk jenis sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas, dan logam
Memberikan edukasi kepada masyarakat agar melek terkait pengelolaan sampah yang benar
Menciptakan peluang ekonomi seperti lahirnya usaha kecil berbasis daur ulang sampah
Memberdayakan kelompok lansia agar tetap aktif dengan berkontribusi di kegiatan sosial
Meskipun memiliki banyak manfaat, kegiatan bank sampah juga memiliki tantangan. Founder Bank Sampah RW 05, Siti Maria Ulfah di Kota Bandung mengatakan hampir seluruh warga RW 05 Bungursari mengetahui tentang kegiatan bank sampah.
“Alhamdulillah semua masyarakat tahu tentang kegiatan bank sampah ini, karena setiap hari Jum’at pagi sebelum kegiatan dimulai kami selalu umumkan pakai pengeras suara di masjid,”
tapi tidak semua masyarakat mau ikut kegiatan bank sampah karena perubahan harga sampah yang tidak menentu. Walaupun ada juga yang menjual sampah ke tukang rongsokan, jadi secara tidak langsung mereka juga ikut kegiatan bank sampah dan tiap Jum’at tukang rongsokan ikut menyetorkan sampah di bank sampah,” lanjutnya.
Harapannya kegiatan bank sampah seperti ini dapat terus dilanjutkan demi keberlanjutan hidup yang sadar akan lingkungan di masa depan. Dengan terus meningkatnya kesadaran rakyat dan dukungan pemerintah bank sampah dapat berkembang menjadi lebih besar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H