Memang benar, lockdown, isolasi, social distancing/ phisycal distancing atau apalah itu namanya bukanlah hal yang cocok dengan kultur kita. Kultur bangsa yang senang bersilahturahim dan berkumpul bersama. Karenanya ditangah pandemi yang melanda ini, masih banyak orang yang kumpul bersama, reuni di luar, ngabuburit seperti biasa, bahkan mengakali setiap aturan yang ada. Seolah virus Corona Wuhan ini memang tidak ada harga dirinya di mata warga +62.
Apakah tulisan ini ingin mengkritik pihak tertentu? Rasanya sudah tidak. Saat ini kritik hanya akan membuat panas telinga, dan dianggap angin lalu belaka.
Jika memang ekonomi adalah satu-satunya tujuan, bisakah kita memberi makan mereka yang telah disusul kematian? Ada satu pertanyaan menggelitik nurani siapapun yang masih bernurani:
Bisakah kita mempertanggungjawabkan kematian mereka yang wafat karena kelalaian massal ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H