Jakarta, 24 Juli 2023 - Sebagai negara yang telah menghadapi tantangan hebat akibat pandemi Covid-19, Indonesia mengalami dampak yang signifikan di sektor pendidikan. Pembatasan sosial, penutupan sekolah, dan transisi ke pembelajaran jarak jauh telah menyebabkan kekhawatiran terhadap "learning loss" atau kehilangan kesempatan belajar bagi generasi muda. Menyikapi situasi ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya untuk mengatasi tantangan ini dengan meluncurkan "Kurikulum Merdeka."
Sayangnya, pada penerapannya, masih terdapat banyak kendala. Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kabupaten Bogor saat ini belum maksimal, sebab masih banyak sekolah di jenjang SMP yang belum menerapkan kurikulum merdeka. Dari 736 total Sekolah Menengah Pertama (SMP) ternyata baru 214 SMP di Kabupaten Bogor yang baru menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di awal tahun 2023.
Salah satunya di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, penerapan kurikulum merdeka dengan karakteristik fleksibilitas dalam pembelajaran malah menjadi tantangan bagi para guru SMP disana. Hal tersebut terjadi akibat keterbatasan pemahaman konsep desain pembelajaran serta kurangnya kemampuan dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, khususnya pada media pembelajaran berbasis website. Penyebabnya yaitu karena baik dari sekolah maupun dinas pendidikan, pelatihan tentang pemanfaatan dan pengembangan berbagai media pembelajaran ternyata belum banyak diberikan kepada para guru.
Melihat kondisi tersebut, Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam pemanfaatan media pembelajaran bagi para guru SMP di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring pada Sabtu, 22 Juli 2023, di SMPN 2 Sukamakmur.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan pendampingan "Pemanfaatan Media Website"Â yang diadakan oleh Program Studi S1 Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kegiatan ini bertujuan untuk membekali Guru SMP di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan media website dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.Â
Acara pengabdian masyarakat tersebut diawali dengan sambutan dari perwakilan dari Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNJ, Prof. Dr. Dra. Eveline Siregar, M.Pd yang menyampaikan, "Kami hadir untuk memfasilitasi Bapak/Ibu dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi kurikulum merdeka."
Kemudian sambutan dari perwakilan camat, yaitu Bapak Kasi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Sukamakmur, Bapak Yudi Nurfiudin, S.Sos. Dan dilanjutkan dengan sambutan dari pihak UNJ yang diwakili oleh Ibu Dr. Wirda Hanim, M.Psi selaku Wakil Dekan I FIP UNJ yang mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat ini sekaligus membuka acara. Setelah itu, pihak Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNJ memberikan plakat kepada Bapak Kasi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Sukamakmur dan kepada perwakilan SMPN 2 Sukamakmur.Â
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya mengenai pemanfaatan media website saja, tetapi ada pula 8 materi pemanfaatan media lainnya dalam implementasi kurikulum merdeka, Â yaitu media foto, infografis, presentasi, video, motion graphic, e-assessment, quizizz, dan LKPD. Kelas diikuti oleh guru dari lima instansi SMP yang berbeda, yaitu dari SMPN 1 Sukamakmur, SMPN 2 Sukamakmur, SMPN 3 Sukamakmur, SMPS Islam Solalatul Huda, dan MTSN Nurul Ikhsan.
Tim narasumber materi pembelajaran berbasis website terdiri dari dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, yaitu Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd; Bapak Kunto Imbar, M.Pd; dan Ibu Mita Septiani, M.Pd.; serta dua orang mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan, yaitu Kania Khansa Bakri dan Maryam Awwaluna Rahmah.
Dalam pembahasan, tim materi menyampaikan konsep dasar dan manfaat tentang media website, yaitu website merupakan layanan komputer yang terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.
Konsep pembelajaran berbasis website diharapkan dapat mendorong terwujudnya suasana pembelajaran yang efektif dan inovatif, sehingga dapat memotivasi semangat belajar peserta didik maupun Ibu/Bapak guru.
Tahapan penyusunan pembelajaran berbasis website diantaranya adalah dengan memastikan mata pelajaran tersebut cocok menggunakan website, kemudian menyusun learning objects (penggalan materi) dari salah satu bab dalam mata pelajaran, lalu menentukan seting belajar yang sesuai, dilanjutkan dengan memilih strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, setelah itu baru mencari website yang sejalan dengan topik bab mata pelajaran yang diampu oleh masing - masing guru.
Terakhir, tim materi juga memberikan berbagai rekomendasi website yang dapat dimanfaatkan oleh Bapak/Ibu guru SMP sesuai dengan tahapan yang dilakukan sebelumnya. Contohnya jika Bapak/Ibu guru ingin melakukan kegiatan gamifikasi di kelas dapat menggunakan website quizziz.Â
Setelah seluruh materi selesai dipaparkan, dilanjutkan dengan pembagian tugas bagi Bapak/Ibu guru, evaluasi reaksi, dan ditutup dengan pesan kesan dari Bapak/Ibu guru peserta. Bapak Agus dari SMPN 2 Sukamakmur, menyampaikan kesannya, "Terima kasih atas waktunya. Di sini, dengan adanya kegiatan ini, saya Alhamdulillah dapat ilmu-ilmu baru yang mungkin perlu saya coba, terutama dalam menggunakan media pembelajaran seperti quizizz yang belum pernah saya coba sebelumnya." Beliau juga berpesan "Kalau mengadakan kegiatan jangan pas hari libur biar banyak pesertanya. Alhamdulillah terima kasih baik jamuannya maupun ilmunya."Â
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi para guru SMP Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat dalam menghadapi tantangan implementasi kurikulum merdeka, terutama dengan menggunakan media website. Tidak hanya itu, para guru SMP di Sukamakmur ini diberikan tindak lanjut berupa penugasan dan dibekali akses materi melalui aplikasi Google Classroom, serta diperkenankan untuk melakukan konsultasi dalam rentang pengerjaan penugasan selama 3 pekan ke depan. Setelah Bapak/Ibu guru menyelesaikan penugasan akan diberikan umpan balik dan selanjutnya akan diberikan sertifikat.Â
Sebagai penutup, perlu diketahui bahwa potensi dan prospek pengembangan website ke depan sangat terbuka lebar mengingat kecenderungan masyarakat yang semakin dinamis dan mobile serta tuntutan kebutuhan pendidikan yang berkualitas dan beragam. Oleh karena itu, konsep pembelajaran berbasis website ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya suasana pembelajaran yang efektif dan inovatif sehingga dapat memotivasi semangat belajar peserta didik dan guru.
Informasi selengkapnya dapat dilihat dalam tayangan video berikut ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H