Mohon tunggu...
Maryam
Maryam Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Pengajar di salah satu sekolah terpencil SDN 215 Inpres Taipa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekeping Luka

30 Maret 2021   02:06 Diperbarui: 30 Maret 2021   02:12 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa luka tak juga usai
Tetap basah walau bertahun lamanya
Haruskah kugerus hati
Agar kenangan tak lagi berjejak

Sungguh
Tak tau harus ke mana
Membawa sekeping hati yang lara
Tak ada obat baginya
Hingga hampir putus asa

Haruskah luka itu tetap di sini
Menjadi penghias mimpiku
Menjadi kenangan yang tak berakhir
Menemani setiap langkahku

Jauh sudah langkah ini
Tapi luka tak jua pergi

Apakah ikhlas ini tak cukup
Menutupi derita karena mencinta
Ataukah cinta ini
Terlalu pongah untuk kulepas

Mengapa
Mutiara tak lagi berkilau di mataku
Pelangi tak lagi menampakkan warna
Yang ada hanya hitam dan putih
Memenuhi pandanganku

Apakah sesakit ini
Luka karena cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun