Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan, menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang dilakukan secara paripurna serta menjadi wadah yang mempunyai pelayanan rawat jalan, rawat inap dan rawat gawat darurat. Selain itu, rumah sakit adalah organisasi badan usaha dibidang kesehatan yang sangat kompleks dimana mempunyai peran penting untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Rumah sakit merupakan jaringan pelayanan kesehatan yang dianggap sangat penting. Karena, kegiatan utama dari sebuah rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan dengan maksimal kepada pasien yang berobat. Dalam organisasi rumah sakit menyelenggarakan berbagai jenis pelayanan kesehatan melalui beberapa pendekatan pemeliharaan kesehatan, diantaranya: promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanpa memandang agama, golongan dan kedududukan.
Pelayanan kesehatan dibentuk dan dibangun dengan tujuan guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di semua kalangan, serta untuk meningkatkan kesadaran dan juga keinginana serta kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang. Hal ini tentu saja dapat memberikan fasilitas yang lebih baik kepada masyarakat hingga ke daerah pelosok. Pembangunan pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit di suatau kawasan juga perlu dilaksanakan dalam upaya mendukung program pemerintah yaitu program peningkatan kesehatan masyarakat melalui kemudahan akses masyarakat luas terhadap fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit. Maka dari itu perlu dilakukan studi kelayakan untuk pengembangan pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit dalam satu kawasan untuk salah satunya mengetahui kemudahan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dalam kawasan tersebut.
Tujuan dari uji kelayakan fasilitas RSUD Datu Sanggul, Kecamatan Tapin Utara adalah untuk mengevaluasi apakah pembanguanan rumah sakit tersebut layak dilakukan pengembangan atau tidak, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, teknis, lingkungan, hukum, dan finansial. Selain itu, studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah bangunan rumah sakit tersebut layak dari berbagai sudut pandang. Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) RSUD Datu Sanggul ini akan dijadikan dasar acuan dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan suatu Rumah Sakit agar baik dan benar yang akan menjadi acuan bagi pengelola rumah sakit maupun bagi konsultan perencana sehingga masing-masing pihak dapat memiliki persepsi yang sama.
Valuasi ekonomi merupakan usaha untuk memberikan nilai kuantitatif pada barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam (SDA) dan lingkungan, baik berdasarkan nilai pasar (market value) maupun nilai non-pasar (non-market value). Tujuan dari valuasi ekonomi adalah untuk memperkuat hubungan antara konservasi sumber daya alam dan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, valuasi ekonomi dapat menjadi alat untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan (Fauzi, 2006). Peran valuasi ekonomi sangat penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan berkelanjutan, terutama terkait ekosistem dan sumber daya yang ada di dalamnya (Ruban et al., 2021).
- Analisis Kelayakan Ekonomi
Pada tahun 2022 RSUD Datu Sanggul Rantau Kabupaten Tapin melaksanakan 2 program, 3 kegiatan dan 3 Sub-Kegiatan dengan alokasi anggaran setelah perubahan sebesar Rp.103.472.045.024 Realisasi keuangan sampai dengan akhir tahun anggaran sebesar Rp.77.438.214.400 dengan 74,84%. Realisasi anggaran yang tidak mencapai seratus persen tersebut disebabkan oleh faktor efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengurangi efektifitas pencapaian sasaran strategis.
Dari hasil pengukuran indikator kinerja Skor Tingkat Kepuasan Pelanggan yang telah ditetapkan untuk target pada tahun 2022 ini mencapai target yang ditetapkan yaitu mencapai angka 81,07. Pada skor tersebut berarti Tingkat kepuasan pasien terhadap RSUD dalam kategori "Baik atau B".
Persentase Penggunaan Tempat Tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) adalah 40,19% dari target sebesar 68%. Angka rata-rata lamanya pasien dirawat (Length Of Stay =LOS) adalah 3,51 hari dari target sebesar 3 hari. Frekuensi Penggunaan Tempat Tidur ( Bed Turn Over = BTO ) adalah 48,11 kali dari target 50 kali. Selang waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (Turn Over Interval = TOI) mencapai 4,5 hari dari target sebesar 2,1 hari. Angka Kematian Netto ( Netto Death Rate = NDR ) pencapaiannya 23,17 permil dari target sebesar 8,9 permil. Angka Kematian Umum Gross Death Rate = .GDR ) pencapaiannya 41,4 permil dari target sebesar 27,21 permil. Pasien Keluar Sembuh pencapaiannya 95,86% dengan target 80%.
Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dan analisis dalam peningkatan akuntabilitas dan perbaikan kinerja RSUD Datu Sanggul Rantau pada tahun berikutnya. Serta menjadi bahan masukan dalam penentuan kebijakan dalam pengembangan RSUD Datu Sanggul Rantau. Analisis kelayakan ekonomi dilakukan dengan tujuan untuk memilih penyediaan infrastruktur yang paling tepat. Ketepatan tersebut ditentukan berdasarkan lebih besarnya peningkatan kehidupan ekonomi dan sosial yang bisa dihasilkan dibandingkan dengan alternatif penyediaan infrastruktur lainnya.
Berdasarkan data dan analisis yang ada menunjukkan bahwa rencana pendirian dan pengembangan RSUD Datu Sanggul di Kecamatan Tapin Utara adalah LAYAK untuk digunakan dan dikembangkan. Dari analisis kelayakan ekonomi ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ketika Infrastruktur Rumah sakit meningkat maka akan berpengaruh juga terhadap Pertumbuhan Ekonomi daerah setempat.
 1. Asumsi Total Investasi Awal
- Biaya Investasi
- Anggaran
- Biaya Anggaran
- Rp. 125.000.000.000
- Biaya Peralatan Medis
- Rp. 23.660.000.000
- TOTAL
- Rp. 148.660.000.000