Mohon tunggu...
Marwinda NadeaFebiolania
Marwinda NadeaFebiolania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Kekeringan akibat Curah Hujan Rendah di Kabupaten Manggarai Barat

9 Mei 2023   15:15 Diperbarui: 9 Mei 2023   15:11 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda kekeringan bisa berpengaruh negatif terhadap manusia, lalu apa saja yang bisa menimbulkan dampak dari adanya kekeringan disuatu wilayah? Berikut akan kita bahas mengenai dampak kekeringan karena curah hujan yang rendah. Definisi kekeringan sendiri merupakan salah satu masalah serius yang sering muncul ketika musim kemarau tiba. Biasanya keadaan ini muncul pada suatu wilayah secara terus-menerus yang mengalami curah hujan dibawah rata-rata sehingga pasokan air menjadi sedikit. Pada umumnya bencana kekeringan tidak dapat diketahui mulainya, namun dapat dikatakan bahwa kekeringan terjadi saat air yang ada sudah tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Banyak tempat di Indonesia mengalami masalah kekurangan air atau defisit air atau kekeringan. Salah satu contohnya yaitu kekeringan yang terjadi di Kabupaten Manggarai Barat. 

Faktor penyebab kekeringan adalah adanya penyimpangan iklim, adanya gangguan keseimbangan hidrologis dan kekeringan agronomis. Selain itu, iklim ekstrim seperti ENSO (El Nino Southern Oscilliation) juga menjadi faktor penyebab kekeringan. Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang frekuensi kejadiannya tinggi (hampir setiap tahun). Daerah potensi kekeringan perlu diprediksi agar dapat mengurangi kerugian-kerugian yang tidak hanya pada sektor pertanian dan lingkungan hidup tetapi juga berdampak negatif pada sektor sosial dan ekonomi bahkan dapat mengganggu stabilitas politik. Curah hujan yang rendah juga dapat menjadi salah satu penyebab kekeringan. Kabupaten Manggarai Barat, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, adalah salah satu wilayah yang rentan mengalami kekeringan akibat curah hujan yang rendah.

Dampak kekeringan yang diakibatkan oleh curah hujan rendah di Kabupaten Manggarai Barat dapat dirasakan pada berbagai sektor kehidupan, seperti:

  • Pertanian : Kekeringan dapat menyebabkan gagal panen, hilangnya tanaman, dan merosotnya kualitas hasil pertanian. Kondisi ini dapat berdampak pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
  • Kesehatan : Kekeringan dapat menyebabkan peningkatan kejadian penyakit yang berhubungan dengan air seperti diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran kemih. Kondisi ini dapat meningkatkan beban penyakit pada masyarakat dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
  • Sosial-ekonomi : Kekeringan dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat. Kondisi ini dapat memperburuk kemiskinan dan meningkatkan ketidaksetaraan sosial-ekonomi di wilayah tersebut.
  • Lingkungan : Kekeringan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan seperti penurunan kualitas tanah dan air. Kondisi ini dapat memperburuk kerusakan lingkungan yang sudah ada dan mempersulit upaya restorasi.

Untuk mengatasi dampak kekeringan akibat curah hujan rendah di Kabupaten Manggarai Barat, dibutuhkan langkah-langkah seperti pengelolaan air yang baik, pengurangan penggunaan air yang berlebihan, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketersediaan air, dan pengembangan teknologi pengolahan air. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Provinsi NTT dalam rangka mengatasi kekurangan air dan kekeringan antara lain melalui pembangunan jebakan/tampungan air berupa embung dan waduk. Selain itu, perlu juga adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk program dan kebijakan yang dapat mengurangi dampak kekeringan di wilayah tersebut. Berikut beberapa berita yang diambil melalui media massa mengenai dampak kekeringan yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Manggarai Barat.

 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun