Mohon tunggu...
Marwa Ulfa
Marwa Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan menulislah karena itu salah satu cara untuk mendapatkan ilmu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyyah Prof Dr HAMKA Peminatan Hubungan Masyarakat / Publik Relation

Selanjutnya

Tutup

Love

Nafkahkan atau Tinggalkan Based On True Story

24 November 2022   21:12 Diperbarui: 24 November 2022   21:23 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk  saya jatuh cinta peda pandangan pertama pada seorang akliwat jelita yang baru lulus SMA, cantik, berhijab syar, pintar, mandiri dan aktif di kegiatan sosial, dan yang paling penting sangat menjaga pergaulannya. Bagiku begitu sempurna Tapi saya adalah lelaki waras yang tahu din masih kulian dan kerja seadanya. 

Make haereperi itu hanya saya simpan di dasar hati, dan justru saya menghindarinya, tak sanggup bila harus menatapnya, walau hati sangat ingin menafkahinya. D Beberapa kali kita pernah dalam kegiatan yang sama, tapi tak ada tegur sapa apalagi saling bicara. Saya pikir sekalian saja tak perlu mengenalnya. 

Mungkin setelah sekian waktu perasaan ini akan berubah, dan Sama lama hilang Bagi saya jatuh hati pada lawan jenis itu biasa tapi pilihannya hanya dua, HALALKAN atau LUPAKAN. Sebagai lelaki normal waktu sekolah dulu saya juga pernah tertarik pada teman atau adik kelas perempuan, ya berteman biasa saja.

Tapi dengan akhwat yang satu ini saya merasa gak bisa sekedar bertemari, padahal dengan teman-teman akhwat yang seangkatan dengannya saya biasa saja berkomunikasi dengan mereka. 

Anehnya, meskipun saya coba menghindar, kabar dan cerita tentang akhwat itu selalu saja sih berganti menghampiriku, tanpa diminta, Saat saya bicara dengan temannya ada saja yang mereka ceritakan tentang gadis nu yang membuatku makin jatuh hati padanya Pernah suatu ketika saya beristirahat bersandar di tiang Masid, ada sekelompok terman lelaki berkumpul di sana ternyata mereka sedang membicarakan si gadis cantik yang susah ditaklukkan hatinya oleh para lelaki. Argh pesonanya telah merasuk terlalu dalam di hatiku. 

Hingga 3 tahun berlalu, saya tabu banyak sekali lelaki yang juga mengharapkan akhwat tersebut mulai dari terman kuliah ustadz muda, manajer BUMN, pegawai pemerintah dan lainnya dan saya tahu mereka adalah orang baik, kalau dibuat daftar peringkat mungkin saya akan berada dalam urutan paling bawah.

Tapi saat itu belur satupun yang ditanggapi oleh akhwat tersebut sekedar taarufpun dia tak mau dengan alasan masih mau fokus belajar memperbaiki din dan menyelesaikan kuliah Waktu itu saya anggap ini ujian dan Allah, seberapa besar saya ikhlas dalam beramal Justru dalam sholat, saya sering menitikan air mata, mengapa begitu rapuhnya hati ini atas sebuah ujian yang bernama "wanita" Di organisasi dan di lapangan mungkin saya terlihat gagah dan kuat, tapi ternyata hati ini begitu lemah untuk menghilangkan bayang-bayangnya. 

Saya telah gagal mengabaikannya, justru semakin lama semakin terbayang sepertinya dia adalah wanita yang tepat untuk menjadi ibu bagi anak-anak saya. Hingga suatu malam, selepas sholat tiba tiba di hati ini seperti ada yang membisikkan, Hei jangan-jangan akhwat itu memang jodoh kamu, dan kamu tak akan pernah tahu kalau kamu tak pernah bertanya padanya. 

Memang kamu masih kuliah, kerja seadanya, tapi apakah kamu meragukan janji Allah. Justru ini menguji ketulusanmu apakah kamu ingin menikah karena Allah atau karena yang lain Maka keesokan paginya saya bertekad bulat menghubungi teman si akhwat ini untuk menyampaikan maksud hati mengajaknya taaruf, dan ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya "menembak" wanita. Tapi ternyata akhwat itu minta waktu 3 hari untuk menjawabnya. 

Ya sudahlah, saya benar2 dalam kondisi pasrah pada Allah, karena memang tak ada yang dapat saya banggakan bankan tabungan saya pun sebenarnya takkan cukup untuk walimah yang layak Saya sudah berfikir dia akan menolak saya, setidaknya itu akan membuat jauh lebih mudah bagi saya untuk membuang harapan itu selamanya, toh saya belum pernah berinteraksi langsung dengannya, bahkan mendengar suaranya langsung dar jarak dekat pun saya belum pernah Setelah 3 hari di luar dugaan, bukannya dia menjawab ajakan taaruf saya, tapi akhwat itu justru meminta saya melamar ke bapaknya jika memang serius.

Ternyata dalam 3 hari itu dia minta in kepada Ayah-ibu-nya untuk monikah Tapi akhirnya kami tetap melakukan tearuf sekaligus nadzor di rumah guru ngajinya, dan itu adalah pertemuan pertama dan satu-satunya yang kami lakukan sebelum menikah, setelah itu saya langsung melamar ke orang tuanya Alhamdulillah akhirnya kami menikah dengan acara walimah yang sederhana namun cukup meriah, bagi kami itu begitu indah. Setelah menikah itulah sebenarnya kami mulai melakukan taaruf yang sesungguhnya, kita menyebutnya taaruf dan pacaran seumur hidup. Hari itu kami bersanding di pelaminan, akhwet sholihah yang pertama kali saye ihat 3 tahun lalu itu kini sah menjadi striku. 

Sambil melingkarkan tangan di lengan dan menyandarkan kepalanya di pundak ca berkata lirih, "kenapa Mas baru datang sekarang, padahal aku sudah menunggumu sejak pertama kita bertemu.

Sejak itu kami jadi bucin tak terpisahkan, tiap hari kencan, ngobrol di warung kopi sampai warungnya tutup. kemana-mana selalu bergandengan tangan, Sampai dilihat orang pas naik bus atau sedang di mall, ada yang nanya "baru jadian ya mas?, kita hanya jawab dengan senyuman. Ada yang mengira kami mahasiswa yang sedang pacaran, memang benar sih lebih tepatnya, kami adalah mahasiswa yang sudah menikah dan menjadi pacar yang halal. 

Kini selain kuliah, saya harus bekerja lebih keras untuk masa depan kami berdua. Tapi baru saja sampai kantor, pacar halalku itu sudah mengirimkan SMS, "Masaku kangen. 

Ya salam, rasanya pingin langsung pulang balik lagi ke rumah "Ya Allah tolonglah hambamu ini bagaimana aku bisa konsentrasi bekerja, jika hatiku selalu merindukan kamu, sesaat kemudian istriku membalas "bianin aja, ini hukuman buat Mas, karena dulu nyuekin aku, coba kalau 3 tahun lalu langsung melamarku, gak akan kena hukuman gini hehehe" "Baiklah, kuterima hukuman ini dengan ikhlas), biarlah hatiku terbelenggu rindu dan tersandera cinta padamu.. selamannya. Akhirnya saya tahu, saat dulu saya jatuh, hati pada pandangan pertama, temyatu istri saya ini juga punya simpati yang sama, dan saat itulah kami sama-sama saling mencari tahu nama.

Tapi rasa itu kita anggap tak ada dan tak pernah terkata, tak juga bertegur sapa, tak perman bicara meski sering jumpa tak ada cerita antara kita, hingga rasa itu bermetamorfosa terselip dalem doe. 

Ternyata banyak momen-momen yang membuat rasa simpati itu makin tumbuh, misalnya ketika dulu saya harus menghadapi preman dalam sebuah kegiatan, diam-diam dia memperhatikan apa yang saya lakukan, begitupun sebaliknya Jadi sejak pandangan pertama itu sebenarnya kami saling memperhatikan, tapi kami juga saling menyimpannya rapat-rapat. Bahkan teman saya yang satu kamar kos dan satu organisasi pun tak menyadannya Kini kami telah menyatu, merangkai masa lalu ketika saling membisu.

Saat hati beradu rindu walau tak saling tahu, ketika cinta tak terkata meski hat telah merasa, hanya saling mendoa semoga kita bisa bersama hingga ke JannahNya Ternyata Allah memang punya rencana indah, agar kami terlebih dahulu belajar tentang hidup dengan lebih matang. agar mampu menyandarkan hati padaNya sebelum mengikatkan hati membangun rumah tangga. 

Allah memang maha mengatur segalanya, termasuk hari ketika saya memutuskan untuk mengutarakan niat menunang calon istil saya itu seperti keputusan tiba-tiba yang bahkan saya sendiri heran, kenapa saya bisa senokat stu, hampir tanpa persiapan. 

Padahal saya mahasiswa ilmu komputer, sambil kerja jadi programmer, saya berprinsip setiap keputusan penting dalam hidup harus melalui perhitungan yang matang, tapi kali ini sepertinya saya hanya mengandalkan naluri dan keyakinan saja. 

Tapi ternyata itu memang waktu di mana saya harus melakukannya, karena setelah menikah saya baru tahu, seandinya hari itu saya tidak meminangnya, maka 3 hari berikutnya dia harus melakukan proses taaruf dengan seorang ikhwan yang sudah dipersiapkan oleh guru ngajinya, dan bisa saja berlanjut menikah dengannya Karena beberapa hari sebelum saya mengajaknya taaruf.

Sang guru ngaji sudah menyodorkan seorang ikhwan yang kali ini tak ada alasan baginya untuk menolaknya, tapi entah pikiran dan mana, dia meminta waktu 2 pekan untuk istikhoroh Sang guru ngaji sempat heran, karena biasanya seseorang akan melakukan istikharah Dan di hari-hari terakhir ketika waktu itu akan habis, tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan, termannya memberi tahu bahwa saya juga mengajaknya taaruf mungkin itu jawaban dari istikhorahnya. 

Maka di sina 3 hari itu dia langsung menghubung ayahnya untuk meminta in menikah dengan saya, dan entah bagaimana ceritanya beliau langsung yakin dan mengijinkan anaknya untuk menikah dengan saya. Jadi di hari ke-3 itu sebenarnya dia mengabarkan kepada guru ngajinya bahwa dia tidak bisa menerima ajakan taaruf ikhwan itu sekaligus menyampaikan bahwa dia akan taaruf dengan saya. Don't get me wrong, ikhwan yang mengajaknya taaruf adalah lelaki sholeh yang baik, dan sang guru ngaji itu saya yakin beliau sangat tulus ingin membantu binaannya mendapatkan seorang suami yang terbaik, saya sangat mengerti dan saya sangat respect kepada mereka.

Seandainya saya tahu bahwa ikhwan itu sudah meminta (meski belum dijawab) untuk taaruf, mungkin saya akan berfikir dua kali untuk melakukannya, karena penilaian objective saya sebenarnya dia lebih siap, termasuk masalah maisyah dan nafkah Tapi itulah, Jalan cinta memang rahasia.... 

Jodoh adalah takdir Allah, Ikhtiar dan dos adalah kewajiban manusia, tapi jodoh itu rahasia Allah. Entah sekarang, lusa, atau nanti Allah pertemukan jodoh kita, hanya Allah yang tahu, karena itu sepenuhnya hak mutlak Allah. Kini kami telah memiliki beberapa anak semua yang lelaki saya beri nama ibrahim, sebagai doa semoga menjadi lelaki tangguh seperti Nabi Ibrahim yang rela berkorban demi cintanya yang hakiki, yang perempuan kami titipkan

doa dalam namanya agar menjadi wanita yang menjaga kehormatan dan selalu bersyukur

Semoga kita semua istiqomah di jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun