Mohon tunggu...
Marwa Ulfa
Marwa Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan menulislah karena itu salah satu cara untuk mendapatkan ilmu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyyah Prof Dr HAMKA Peminatan Hubungan Masyarakat / Publik Relation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Essay Komunikasi Sosial di Masa Pendemi

3 Juni 2022   09:04 Diperbarui: 3 Juni 2022   09:14 2292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi Mahasiswa Merupakan Sebuah Anugrah yang diberikan oleh tuhan karena tidak semua siswa lulusan sekolah menengah Atas (SMA) bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu menempuh pendidikan lanjutan seperti strata satu (S1) atau pendidkan advokasi D1,D2,D3 dan D4 di perguruan tinggi dan instansi yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, hal tersebut dapat dikarenakan keterbasatasan ekonomi, keterbatasan waktu dan akses tertentu, sedang menjalani kesibukan atau perioritas lainnya, kurangnya dukungan dari keluarga khususnya orang tua atau bahkan karena  tidak adanya keinginan dan motivasi diri sendiri untuk lanjut berkuliah. 

Pada pertengahan tahun 2019 merupakan tahun yang berkesan bagi diriku karena pada tahun tersebut alhamdulillahnya aku mendapat kesempatan untuk  beralih peran dari seorang siswa menjadi seorang mahasiswa,  rasa beryukur yang amat kurasakan karena aku di terima di salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di kawasan elit Jakarta selatan, Sebut saja UHAMKA. 

Yang merupakan kampus berbasis islam dan  sudah Terakreditasi A. di UHAMKA aku mengambil program studi Ilmu Komunikasi yang menjadi satu-satunya program studi di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politk selanjutnya akan di sebut FISIP UHAMKA. 

Tahun pertama berkuliah merupakan tahun yang menyimpan banyak kejutan dan tantangan terutama bagi mahasiswa perantau sepertiku, Tantangan yang pertama datang dari Bahasa pergaulan sebagai cara kita dalam bersosialisasi khususnya di kalangan teman sebaya  yang saat itu masih sama-sama berstatus Mahaasiwa Baru (MABA). Selama ini Di Sumatera kami biasa menggunakan Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari namun tidak demikian dengan Jakarta yang menggunakan Bahasa dengan sebutan "Loe Gue" Akan tetapi Tantangan Tersebut tidak bertahan lama seperti dalam pepatah yaitu "Dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung"   karena setelah 1-2 bulan bersosialisasi akhirnya aku dapat mengikuti dan mulai terbiasa dengan logat atau aksen Bahasa anak metropolitan ini, Jakarta.

Semasa Perkuliahan selain untuk menimba ilmu, dunia perkuliahan bisa sebagai ajang kita dalam mencari identitas diri, skiil dan bakat yang kita milik untuk menjadi bekal kita dalam melamar pekerjaan dan mengejar apa yang menjadi impian kita selama ini , selain itu dalam  dunia perkuliahan kita tidak asing lagi dengan istilah relasi, tidak sedikit motivasi siswa yang ingin melanjutkan peran ke jenjang perguruan tinggi (mahasiswa)  yaitu agar dapat menjalin relasi yang lebih luas, relasi ini dapat berupa kenalan dan teman sebaya, relasi dengan petinggi kampus atau dosen, serta relasi dengan pejabat pemerintahan setempat bahkan pihak perusahaan. 

Di saat semester satu aku memiliki teman dari berbagai daerah yang sama-sama mempunyai tujuan untuk menimba ilmu di kampus FISIP UHAMKA, mayoritas berdomisili di Jakarta seperti Jakarta timur, Jakarta barat, jakata selatan, Jakarta utara dan wilayah JABODETABEK lainnya, dan juga  ada yang datang dari peratauan juga seperti diriku seperti dari pulau Sumatera, Jawa Bahkan Papua. Di semester satu hubungan sosial pertemanan ku terbilang baik, komunikasi yang di lakukan terus menerus mulai dari pembahasan dalam ruang lingkup perkuliahan, organisasi bahkan membahas hobi membuat aku dan teman-temanku semakin akrab, dalam dunia perkualiahan kita dapat menyebutnya dengan Bahasa gaul yaitu "circle" atau kumpulan orang-orang yang kerap melakuan kegiatan dan aktivitas bersama-sama. 

Saat itu aku dan teman-teman ku masih berada di semester satu dan dua yang mana dari pihak organisasi dan komunitas kampus sedang gencar-gencarnya merekrut orang atau anggota baru. aku dan teman-teman ku yang saat itu masih semangat-semangatnya dalam mencoba hal baru dan kami mayoritas tidak ingin menjadi mahasiswa yang dilabeli sebagai mahasiswa Kupu-kupu "Kuliah Pulang -Kuliah Pulang" maka kami memutuskan untuk mengikuti beberapa organisasi dan komunitas yang ada di FISIP UHAMKA dengan harapan semoga dapat membantu kami khususnya diri ini dalam berproses, berkembang, menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan pengalaman yang di dapatkan dari organisasi ataupun komunitas yang di ikuti dapat berguna di kemudian hari.

 Akan tetapi perjalanan siswa lulusan tahun 2019 yang lanjut berkuliah pada tahun tersebut tidak berjalan mulus atau tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan, yak Masuknya Pandemi Covid-19 Di Indonesia Merubah berbagai aspek kehidupan salah satunya cara dan prilaku manusia dalam bersosialisasi dan berinteraksi sosial demi terjalinnya sebuah relasi yang kebih luas, masyarakat Indonesia yang terkenal dengan keramah-tamahannya seperti dengan saling mengadakan kunjungan secara tatap muka kini dibatasi dan hanya di lakukan menggunakan bantuan kecanggihan teknologi seperti smartphone, hal tersebut menandakan bahwa begitu berbahayanya virus covid-19 yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan bahkan menyebabkan kematian,. P

enyebaran virus ini dapat menular dari manusia ke manusia melalui droplet seperti percikan batuk dan bersin. Selain dengan kebijakan dihentikannya kegiatan yang bersifat mengumpulkan kerumunan pemerintah juga membuat sebuah kebijakan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan dimasingmasing daerah sesuai dengan kebijakan yang diambil oleh masing-masing kepala daerah .

Begitu juga dengan Kegiatan Belajar Mengajar seperti yang di sampaikan oleh Mudyahharjo dalam (Harapani, 2021) "Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu" dari Pengertian  tersebut Sangat jelas bahwa pendidikan sangat penting bagi kehidupan,

 hal ini mengapa siswa dan mahasiswa harus terus melaksakan pendidikan walau dalam keadaan apapun termasuk pandemi covid-19 seperti sekarang ini, aku yang saat itu duduk di semester dua harus mengalami rasa pahit dan menerima fakta bahwa pekuliahan ini harus mengalami transisi yang dari awalnya di lakukan secara konvensional mulai dari belajar di kelas bersama rekan-rekan sambil mendengarkan dosen menjelaskan mata kuliah, mengerjakan tugas bersama ketika jam istirahat, melakukan observasi dan kunjungan ke tempat tertentu Karena penugasan matakuliah sosial semua itu harus bertransisi menjadi perkuliahan daring atau (Online). 

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran "dalam jaringan" sebagai terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer pembelajaran daring (online) sebagai strategi pembelajaran yang menyenangkan bagi pembelajar (mahasiswa) karena dapat menyimaknya dengan melalui smartphone, laptop, maupun komputer bukan hanya sekedar menyimak buku (Argaheni, 2020),

Perubahan sosial yang terjadi pada mahasiswa pada proses belajar mengajar dari tatap muka menjadi Pembelajaran Daring Tidak Selalu Menyenangkan apalagi Saat ini kita sebagai mahasiswa telah melakukan metode daring selama kurang lebih dua tahun hal tersebut menyebabkan rasa jenuh dan tidak sedikit yang berdampak pada psikologis mahasiswa, Seperti penelitian kajian literature yang di lakukan mengungkapakan bahwa Dampak psikologis pandemi COVID- 19 pada mahasiswa antara lain, kecemasan, depresi, stress, sindrom stress pascatrauma (PTSD), dan pertumbuhan pascatrauma (PTG).. 

 Fakta yang lebih mencengangkan bahwa Berdasarkan jenis kelamin, mahasiswa perempuan lebih cenderung mengalami berbagai gejala psikologis yang ada.(Ratunuman et al., 2021) Misalnya Strees, Stress merupakan gejala psikologis akut yang dialami mahasiswa dimasa pandemi COVID-19 yang di pengaruhi Oleh munculnya rasa takut akan tertular COVID-19, kekhawatiran saat pergi keluar rumah, kebosanan saat melakukan social distancing, kesulitan memahami materi saat perkuliahan darin,  Kurangnya aktifitas diluar rumah dan sedikitnya komunikasi sosial secara tatap muka khususnya pada kalangan teman sebaya (Fauziyyah et al., 2021).  

Aku sebagai mahasiswa perempuan  tidak menyangkal hasil dari peneltian tersebut, banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya stress yang kerap memenuhi isi kepala, kalau Bahasa anak zaman sekarang yaitu Overthinking yang memiliki makna pikiran yang berlebihan terhadap sesuatu. 

Pada dasarnya kepuasaan akan kebutuhan sosial manusia tidak hanya bisa didasarkan pada kecanggihan teknologi yang di milikinya saja, Walaupun saat ini komunikasi sosial sangat di permudah oleh kecanggihan teknologi hal tersebut tidak serta merta dapat menutupi kebututuhan akan kehadiran dari manusia itu sendiri, menyampaikan rasa emosional secara langsung atau tatap muka tentu saja memiliki feel atau rasa yang berbeda jika di lakukan secara virtual, misalnya penyampaian ekspresi bahagia "tertawa"  bersama teman-teman sebaya melalui saluran media converence seperti zoom akan terasa berbeda jika tertawa bersama-sama di sebuah caf atau tempat nongkrong. 

Menurut Harahap, Reni Agustina & Putra, Fauzi Eka dalam (Putra, 2020) Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan orang lain

Mulanya Komunikasi sosial antar teman sebaya di kampus pada awal perkuliahan daring cenderung stabil, seperti saling memberikan kabar satu sama lain , aktif dalam mengirimkan pesan di whats app grub dan sering melakukan video call hal itu menandakan pada awalanya komunikasi sosial yang di bantu dengan kecanggihan teknologi sangat menyenangkan Karena media komunikasi internet yang fleksibel sangat memudahkan kita dalam berkomunikasi sosial, akan tetapi lama-kelamaan intensitas dari masing-masing individu dalam ruang lingkup pertemanan mengalami penurunan dan pada akhirnya whatsapp grub hanya sebagai kumpulan nomor telepon tanpa adanya interaksi atau pertukaran pesan di dalammnya dan pada akhirnya berdampak pada hubungan sosial perteman itu sendiri, 

Karena yang sama-sama kita tahu bahwa komunikasi merupakan  salah satu bagian penting dalam memngun dan memperkjuat hubungan antar manusia, Sebenarnya terdapat banyak faktor yang memepengaruhi penurunan intensitas komunikasi sosial di masa pandmei covid-19 ini yaitu masing-masing individu mulai mempunyai kesibukan masing-masing, ntah kesibukan akan tugas perkuliahan,organisasi, magang bahkan berkerja. 

Rasa jenuh yang di rasakan jika komunikasi sosial di lakukan hanay melalaui media online dikarenakan topik pembahasan yang cenderung monoton hal itu disebabkan karena kegiatan perkuliahan yang masih online tentunya individu akan fokus dengan tugas dan pekerjaannya masing-masing bahkan di zaman sekarang penugasan kelompok di mata kuliah tertentu mengalami pergeseran proses pengerjaan, jika dahulu pekerjaan kelompok yang di kerjakan secara tatap muka seluruh anggota mengerjakannya bersama-sama mulai dari bagian satu sampai dengan selesai tetapi tidak dengan saat ini pernugasan kelompok di lakukan dengan cara pembagian tugas hal tersebut ntah di karenakan untuk efesiensi waktu, kesulitan dalam nyatukan gagasan jika di laksanakan dan di diskusikan secara online atau karena perbedaaan jadwal kesibukan masing-masing individu dalam sebuah kelompok. 

Oleh karena itu saran yang dapat aku berikan berdasarkan bagaiman hubungan sosial pertemanan di perkuliahan ini adalah pertama sebagai manusia jangan terlalau menutup diri dalam berkomunikasi sosial melalui media baru seperti internet dalah hal ini kita sebagai komunikator dan komunikan harus mamapu menempatkan diri, tidak terlalu terbuka di media sosial dan tidak juga terlalu menutup diri (sedang-sedang saja), jangan terlalu banyak berspekulasi dan menghukum diri misalnya takut di bicarakan jika terlalu aktif di whatsapp grub, merasa salah terdapa narasi yang di gunakan untuk bergabung pada topik pembicaraan di grub WA dan Berusahalah untuk memiliki rasa simpati dan empati kepada pengguna media sosial lainnya dalam konteks komuniasi sosial di masa pandemi media social mempunyai peranan penting sebagai media komunikasi terutama komunikasi antar pribadi, sikap simpati dan empati yang di tunjukan mampu membuat hubungan sosial lebih baik lagi terutama dalam hubungan sosial di ruang lingkup pertemanan, 

Sebagai Mahasiswa di era pandemi covid-19 untuk mencegah dan mengurangi Dampak Psikologis Mahasiwa yang mengalami transisi Perkuliahan dari tatap muka menjadi dalam jaringan khususnya mahasiswa tahun ketiga, yaitu ingatlah kita adalah angkatan yang masih beruntung karena kita masih bisa merasakan kuliah tatap muka walaupun hanya 1-2  semester, walaupun sejatinya  besar harapan kita untuk dapat kembali berkuliah secara offline seperti dulu lagi, Sibukan diri dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, lakukan pertemuan offline dengan teman-teman Minimal 3 bulan sekali. Jika terdapat masalah bisa ceritakan dengan teman yang kamu percaya atau keluarga serta jika merasa berat dengan tugas perkuliahan kamu bisa berhenti sejenak dan mulai menyicil dari jauh hari supaya tidak menjadi beban pikiran dan cenderung mengalami stress

Argaheni, N. B. (2020). Sistematik Review: Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi COVID-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 8(2), 99. https://doi.org/10.20961/placentum.v8i2.43008

Fauziyyah, R., Awinda, R. C., & Besral, B. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 113. https://doi.org/10.51181/bikfokes.v1i2.4656

Harapani, A. (2021). Pengaruh Kuliah Daring Saat Pandemi Covid-19 Terhadap Kemampuan Mahasiswa. Jurnal Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, 3--4.

Putra, F. E. (2020). Revolusi Komunikasi Dan Perubahan Sosial (Dampak Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa). Kareba, 9(2), 267--281. journal.unhas.ac.id/index.php/kareba

Ratunuman, R. A., David, L. E. V., & Opod, H. (2021). Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 Pada Mahasiswa. Jurnal Biomedik (Jbm), 13(2), 227. https://doi.org/10.35790/jbm.13.2.2021.31836

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun