Mohon tunggu...
Marwa Ulfa
Marwa Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan menulislah karena itu salah satu cara untuk mendapatkan ilmu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyyah Prof Dr HAMKA Peminatan Hubungan Masyarakat / Publik Relation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia yang Tak Terlihat

4 November 2021   08:43 Diperbarui: 4 November 2021   08:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udara pagi yang sejuk mulai memasuki sela-sela ventilasi udara yang tepat berada di atas pintu kamar tidurku lalu diiringi dengan suara yang kokokan ayam jantan yang menedakan bahwa matahari telah terbit dan manusia mulai melakukan rutinitasnya sehari-hari. 

"Huwah, kok malem terasa begitu singkat yah " keluhkuu ketika bangun dari tidur dan lalu melihat jam yang tertera di layar handphone ku yang saat itu menunjukan pukul 07.15 WIB. 

Oh iya perkenalkan aku Maya Arianti biasa dipanggil Maymay, saat ini aku sedang dudu di bangku 2 SMA Taruna tunas cendikia yang berbasis asrama dan semi militer, yah Karena aku memiliki cita-cita manjadi seorang polisi wanita atau yang biasa di sebut Polwan. Pagi ini aku sedang berkemas-kemas karena liburan semester yang telah usai memaksaku untuk kembali lagi asrama tempat aku menimba ilmu.

"may, mayaaaaaa bangun dah siang ini, masa ga malu sama momo yang dari sibuh sudah bangun mau minta makan " Teriak ibu ku dari ruang makan 

Yah begitulah, momo adalah satu-satunya kucing peliharaan yang ada di rumah kami dan sudah dianggap masuk kedalam anggota keluarga kecil kami.

"Iya ma, ini dah bangun ko" jawabku sembari beranjak dari kasur dan merapihkan tempat tidur ku

Setelah sarapan, dan berkemas aku berpaminatan dengan kedua orang tua ku untuk kembali pulang ke asrama taruna, jarak rumah ku dan sekolah bisa dibilang cukup jauh dan biasanya menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam untuk sampai kesana. Kali ini tidak di antar dengan keluarga ku karena kendaraan pribadi kami sedang di pinjam pamanku untuk menghadiri undangan di luar kota, beruntung ada eka dan ima sekan satu sekolahku dan kami pun pulang ke asrama dengan menaiki mobil taksi

Sampai diasrama kami pun langsung mengisi daftar kehadiran sembari barang-narang yang kami bawa di periksa oleh Para Pembina yang sedang bertugas, yah beginilah regulasi yang ada di sekolahku kita di didik agar disiplin ketat dan wajib memetuhi peraturan-peraturan yang ada, jika melanggar maka kami akan menanggung hukuman yang ada seperti lari keliling lapangan, push up, dan bahkan kena denda senilai 20 k. setelah semuanya selesai aku, eka dan ima pun masuk ke asrama...

Diasrama ternyata teman-teman ku yang sudah masuk lebih dulu dari ku sedang melakukan berbagai aktifitas lainnya seperti ada yang sudah membereskan barang-barangnya dan sedang tidur siang, ada yang sedang asik bercerita tetang liburan semesternya, ada yang sedang sibuk merapihkan lemarinya yang masih berantakan dan ada juga sedang menikmati kudapan yang di bawa dari rumah. 

"hai mayaaaaaaa" Teriak Sahabat ku nadiilla dari tempat tidurnya,ternyata nadil sudah lama sampai dari ku. Iya nadil aadalah sahabat karibku kedekatan kami bak sepasang adik dan kakak kandung, kedekatan kami berawal dari awal masuk SMA taruna dan makin akrab ketika kami sama-sama mengikuti extrakulikuler marchingband, yah walaupun alat yang kita pegang itu berbeda, aku bermain senar dan sedangkan nadil ia sebagai pembawa bendera dalam kelompok marching band kami. Dan kami telah menjuarai berbagai macam perlombaan baik antar sekolah, tingkat kabupaten dan tingkat provinsi sumatera selatan 

Tepat pukul 5 sore kami pun turun dan berbaris untuk mengantri makan sore, di sekolahku kita cukup membawa sendok dan gelas karena di dapur itu kita sudah di siapkan makan dengan menggoanakan piring stailess atau yang biasa di sebut ompreng, setelah makan kami pun bergegas balik ke asrama untuk persiapan solat berjamaah di masjid sekolah

Magrib itu suasana atau perasaan ku sedikit mulai tidak enak , aku merasakan hal yang berbeda dan tapi aku pun tidak menghirauka hal itu batinku "mungkin karena ini baru pulang dari liburan dan seolah-olah lingkungan sekolah sedikit agak asing dan berbeda" tepis ku. Aku pun bersama teman-teman ku beramai-ramai turun dari asrama ke mushola, yak kerena asrama taruni (sebutan siswa perempuan) berada di atas maka kalau mau makan dan solat kami harus berjalan turun melewati lapangan sekolah yang berjarak sekitar 150 langkah kaki, setelah solat magrib dan berdoa para taruna pun keluar masjid untuk persiapan makan malam dan kami para tarni dilanjutkan dengan membaca surah yasin dan bersolawat bersama-sama. Saat itu aku tepat berada di samping jendela masjid dan tanpa sadar aku pun melamun 

Ntah apa yang ada di pikiran ku saat itu, padahal nadil yang tepat berada di sebelahku sedang asik bercerita dengan adik kelas yang ada di belakang kami berdua, ketika aku melamun dan menatap keluar masjid yang di situ ada kamar mandi dan di atasnya ada pohon petai yang menjulang tinggi, tanpa sadar sesosok wanita yang berambut pajang dan berjuntaian kedepan dan juga menggunakan baju yang berwarna putih kumuh melompat dari atas pohon tersebut dan tepat berada di samping masjid, dan saat itu aku kaget dan masih penasaran didalam benak ku " hah ?! apa itu" bertanya dalam hati dan kala itu seluruh tubuhku merinding. Nadil yang tepat berada di samping ku tidak menyadari kalau aku sedang fokus menatap keluar jendela masjid. 

Ketika itu seseuatu yang lompat dan tepat di samping masjid pun berjalan kekemar mandi sambil memaikan kedua lengannya yang ditutupi baju pajang yang kumuh.saat itu pun aku kaget bukan kepalang karena selama ini aku belum pernah melaihat sosok-sosok yang tak kasat mata secara jelas tak sadar air mata ku pun turun tapi aku tidak bersuara sama sekali. 

Nadil yang saat itu sadar langsung mengejutkan ku dan berkata "kenapa may?!" dengan raut wajah yang khawatir dan tanpa berpanjang kata aku langsung memeluknya dan bertanya " lu ga ngeliat ada seseatu yang lewat barusan bil ?" Tanya ku kepada nadil yang saat itu aku masih sangat merinding. "enggak may, tapi tadi sempet ngerasa aneh dan kyk ada yang ngelintas dstu " jelas nadil. Tanpa ragu aku langsung menceritakan kronologinya dari awal dan saat itu kami para taruni langsung membaca surah ayat kursi bersama-sama 

Bersambung.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun