Mohon tunggu...
Marwa Ulfa
Marwa Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan menulislah karena itu salah satu cara untuk mendapatkan ilmu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyyah Prof Dr HAMKA Peminatan Hubungan Masyarakat / Publik Relation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia yang Tak Terlihat

4 November 2021   08:43 Diperbarui: 4 November 2021   08:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magrib itu suasana atau perasaan ku sedikit mulai tidak enak , aku merasakan hal yang berbeda dan tapi aku pun tidak menghirauka hal itu batinku "mungkin karena ini baru pulang dari liburan dan seolah-olah lingkungan sekolah sedikit agak asing dan berbeda" tepis ku. Aku pun bersama teman-teman ku beramai-ramai turun dari asrama ke mushola, yak kerena asrama taruni (sebutan siswa perempuan) berada di atas maka kalau mau makan dan solat kami harus berjalan turun melewati lapangan sekolah yang berjarak sekitar 150 langkah kaki, setelah solat magrib dan berdoa para taruna pun keluar masjid untuk persiapan makan malam dan kami para tarni dilanjutkan dengan membaca surah yasin dan bersolawat bersama-sama. Saat itu aku tepat berada di samping jendela masjid dan tanpa sadar aku pun melamun 

Ntah apa yang ada di pikiran ku saat itu, padahal nadil yang tepat berada di sebelahku sedang asik bercerita dengan adik kelas yang ada di belakang kami berdua, ketika aku melamun dan menatap keluar masjid yang di situ ada kamar mandi dan di atasnya ada pohon petai yang menjulang tinggi, tanpa sadar sesosok wanita yang berambut pajang dan berjuntaian kedepan dan juga menggunakan baju yang berwarna putih kumuh melompat dari atas pohon tersebut dan tepat berada di samping masjid, dan saat itu aku kaget dan masih penasaran didalam benak ku " hah ?! apa itu" bertanya dalam hati dan kala itu seluruh tubuhku merinding. Nadil yang tepat berada di samping ku tidak menyadari kalau aku sedang fokus menatap keluar jendela masjid. 

Ketika itu seseuatu yang lompat dan tepat di samping masjid pun berjalan kekemar mandi sambil memaikan kedua lengannya yang ditutupi baju pajang yang kumuh.saat itu pun aku kaget bukan kepalang karena selama ini aku belum pernah melaihat sosok-sosok yang tak kasat mata secara jelas tak sadar air mata ku pun turun tapi aku tidak bersuara sama sekali. 

Nadil yang saat itu sadar langsung mengejutkan ku dan berkata "kenapa may?!" dengan raut wajah yang khawatir dan tanpa berpanjang kata aku langsung memeluknya dan bertanya " lu ga ngeliat ada seseatu yang lewat barusan bil ?" Tanya ku kepada nadil yang saat itu aku masih sangat merinding. "enggak may, tapi tadi sempet ngerasa aneh dan kyk ada yang ngelintas dstu " jelas nadil. Tanpa ragu aku langsung menceritakan kronologinya dari awal dan saat itu kami para taruni langsung membaca surah ayat kursi bersama-sama 

Bersambung.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun