Pada tahun 1924, Presiden Calvin Coolidge mendukung gagasan ini, namun upaya untuk menetapkannya sebagai perayaan nasional masih mengalami kendala hingga akhirnya diterima secara luas pada era berikutnya.
Setelah bertahun-tahun diusulkan, pada tahun 1966, Presiden Lyndon B. Johnson menetapkan hari Minggu ketiga di bulan Juni sebagai Hari Ayah melalui sebuah proklamasi. Namun, Hari Ayah baru resmi dijadikan hari libur nasional pada tahun 1972 oleh Presiden Richard Nixon.Â
Sejak saat itu, Hari Ayah diperingati secara nasional di Amerika Serikat dan menjadi inspirasi bagi banyak negara lain untuk mengadopsi peringatan serupa. Seiring waktu, perayaan ini meluas ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Inggris, Kanada, Prancis, Jepang, dan beberapa negara lainnya.
Meski tanggal peringatan Hari Ayah bervariasi di berbagai negara, intinya tetap sama, yaitu untuk menghormati dan mengapresiasi peran ayah dalam keluarga. Di beberapa negara, Hari Ayah jatuh pada bulan Juni, sedangkan di negara-negara lain, peringatan ini diadakan pada tanggal yang berbeda, menyesuaikan dengan tradisi lokal.
Meski berbeda dalam tanggal, makna dan tujuan dari Hari Ayah Nasional di Indonesia tetap sama dengan Hari Ayah Internasional, yakni sebagai penghargaan khusus untuk kasih sayang, kerja keras, dan dedikasi para Ayah.
Di hari spesial ini, yuk luangkan waktu untuk sedikit memberi kebahagiaan bagi sosok Ayah kita. Baik itu berupa hadiah, doa, maupun sikap baik kita dalam kehidupan sehari-hari.
Sedikit mengutip kalimat Boy Candra, "Jika tidak punya nama besar orangtua yang bisa dibanggakan. Maka, buat namamu yang menjadi kebanggaan orangtua yang telah membesarkan."
Selamat Hari Ayah untuk semua Ayah yang sudah berjuang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H