Mohon tunggu...
Marwan Rajab
Marwan Rajab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Gadjah Mada

Penulis yang Mengeja Alam di https://www.researchgate.net/profile/Marwan-Rajab-2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bioremediasi: Solusi Ramah Lingkungan untuk Mengatasi Tumpahan Minyak Mentah di Perairan Indonesia

15 Desember 2023   00:07 Diperbarui: 15 Desember 2023   00:14 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu contoh penerapan bioremediasi minyak mentah dapat dilakukan secara in situ. Berikut merupakan langkah-langkah bioremediasi secara in situ.

  1. Ketika tumpahan minyak mentah terjadi.
  2. Penanganan secara fisika dan kimia, sebagai langkah awal untuk melokalisir tumpahan minyak mentah dalam waktu singkat. Sehingga pencemaran minyak mentah tersebut tidak meluas;
  3. Mengidentifikasi karakteristik awal pencemar seperti cek TPH (Total Petroleum Hydrocarbon) awal, memastikan apa saja mikroba indigenous yang hidup pada daerah tersebut dan memastikan tingkat salinitas dan rasio nutrien yang ada.
  4. Melakukan screening untuk mengetahui apakah jenis mikroba yang ditambahkan dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang akan dilakukan bioremediasi;
  5. Melakukan prosedur penanaman bakteri pada laboratorium;
  6. Memastikan bakteri tersebut siap digunakan;
  7. Memastikan rasio nutrien telah tercukupi pada area tercemar;
  8. Melepaskan bakteri pada area tercemar;
  9. Melakukan pengendalian dan pengecekan berkala untuk memastikan bioremediasi berjalan lancar.

Sumber pexels.com
Sumber pexels.com

Gambar 3. Ilustrasi, memastikan faktor yang mempengaruhi biodegradasi telah diatur secara optimal

Mengutip dari Garcia dan Oliveira (2013), prinsip utama dari degradasi aerobik hidrokarbon adalah mikroorganisme menggunakan oksigen untuk menguraikan hidrokarbon. Proses ini terjadi di lingkungan aerob yang memiliki cukup oksigen. Mikroorganisme aerobik menghasilkan enzim seperti oksigenase, yang mana mikroorganisme tersebut menggunakan oksigen (O2) untuk memecah hidrokarbon menjadi produk yang lebih aman. Proses ini meningkatkan oksidasi hidrokarbon dan membentuk senyawa yang lebih mudah terurai, seperti air (H2O) dan senyawa-senyawa lain yang kurang berbahaya.

Meskipun bioremediasi memiliki keunggulan dalam aspek ramah lingkungan, namun keberhasilan penerapannya dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. 

Pertama adalah lingkungan, di mana kondisi lingkungan mendukung kelancaran enzim-enzim mikrobial dalam proses biodegradasi. 

Kedua, temperatur, di mana temperatur optimal untuk mendegradasi hidrokarbon berkisar 30-40oC. 

Ketiga, oksigen, di mana oksigen berfungsi sebagai pengaktif enzim oksigenase untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon. 

Keempat, keberadaan zat nutrisi, di mana mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energi, dan keseimbangan metabolisme sel.

Olenya itu pendekatan bioremediasi memberikan solusi ramah lingkungan dan efektif untuk mengatasi tumpahan minyak di perairan Indonesia. Dengan memahami peran mikroorganisme dan memperhatikan faktor-faktor kunci, penerapan bioremediasi merupakan langkah penting menuju lingkungan laut yang bersih dan berkelanjutan.

Referensi 

Berpasir, B. 2020. Identifikasi Bakteri yang Berpotensi Mendegradasi Hidrokarbon dari Substrat Mangrove dengan Tekstur. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 6 (2), 175-184.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun