Mohon tunggu...
Marwan Maulana Yusuf
Marwan Maulana Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling - Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Tematik UPI 2022, Mental Health: Make It A Priority

8 Agustus 2022   13:26 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:41 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa kita sebut KKN adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa baik individu maupun kelompok pada daerah tertenu dengan jangka waktu tertentu. KKN merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 

KKN Tematik UPI 2020 mengangkat tema besar "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" yang dilaksanakan di daerah domisili mahasiswa mulai 11 Juli 2022 sampai 10 Agustus 2022.

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pelaksanaan KKN di Desa Cisurupan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Desa Cisurupan merupakan desa yang sangat berkembang dengan kemudahan akses pada berbagai hal, misalnya lapangan olahraga, pasar, fasilitas kesehatan, kantor polisi, kantor KUA, sekolah (TK, SD, SMP, SMK), Bank, minimarket, dan masih banyak lagi. 

Meski demikian, alam di Desa Cisurupan masih cukup terjaga, masih sangat mudah menjumpai pepohonan, lahan pertanian, dan persawahan. Pemandangan pun tak kalah indah untuk dinikmati, di pagi hari kita bisa melihat sunrise dari balik Gunung Cikuray dan sore hari kita bisa melihat sunset di balik Gunung Papandayan.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

KKN di Desa Cisurupan didasarkan pada tema kelompok kecil "Desa Sehat dan Sejahtera", yang mana lebih dikerucutkan lagi pada kesehatan mental. 

Oleh karena itu, program KKN di Desa Cisurupan diberi judul "Mental Health: Make it a Priority" dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga kesehatan mental dan mengajar masyarakat untuk menjadikan kesehatan mental sebagai salah satu prioritas dalam hidup.

Terdapat beberapa kegiatan dalam program KKN ini, yaitu 1) pendataan kesehatan mental, 2) sosialisasi melalui media poster mengenai kepuasan hidup, kesepian, pengendalian emosi, dan bahaya self-diagnose, dan 3) memberikan layanan curhat online.

Sasaran utama dari program KKN di Desa Cisurupan adalah siswa SMK yang sedang berada pada masa remaja. 

Alasan memilih remaja sebagai sasaran adalah karena masa remaja sangat penting sebagai masa peralihan dari anak menuju dewasa dengan berbagai perubahan yang mengakibatkan timbul berbagai masalah yang mungkin tidak mampu untuk mereka selesaikan sendiri dan pada akhirnya membuat mereka kecewa pada diri sendiri, hilang harapan, stres, dan lain sebagainya.

Selain tiga kegiatan utama di atas, dilaksanakan pula kegiatan sosialisasi melalui media poster mengenai pola asuh yang baik untuk kesehatan mental anak dilaksanakan dengan sasaran orang tua yang datang ke Posyandu. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan orang tua bahwa perannya penting untuk membantu mewujudkan mental sehat pada anaknya.

Kegiatan pertama yang dilakukan dari program "Mental Health: Make it a Priority" adalah pendataan kesehatan mental siswa di SMK Nuurul Muttaqiin. 

Pendataan dilakukan dengan menggunakan kuesioner Mental Health Inventori (MHI-38) yang terdiri dari 38 pertanyaan untuk mengungkap psychological distress (kecemasan, depresi, hilangnya kendali perilaku dan emosi) dan psychological well-being (perasaan positif secara umum, ikatan emosional, dan kepuasan hidup). 

Pendataan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu pendataan langsung dengan menyebarkan kuesioner ke salah satu kelas dan menyebarkan link Google Form kuesioner untuk diisi siswa secara daring.

Dokpri
Dokpri

Hasilnya, untuk psychological distress (penderitaan psikologis) sekitar 59% siswa berada pada kategori "Agak Tinggi", 24% siswa pada kategori "Cukup Rendah", 12% "Tinggi", dan 5% "Rendah". Sedangkan untuk psychological well-being (kesejahteraan psikologis) sekitar 54% siswa berada pada kategori "Cukup Tinggi", 37% siswa pada kategori "Agak Rendah", 5% "Tinggi", 4% "Sangat Tinggi", dan 1% "Rendah".

Dokpri
Dokpri

Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengalami gangguan kesehatan mental pada tingkat sedang. Namun, tetap perlu tindak lanjut agar kesehatan mental siswa tidak semakin memburuk.

Sebagai tindak lanjut dari hasil pendataan, dilakukan kegiatan kedua, yaitu sosialisasi melalui media poster yang berisi informasi mengenai meningkatkan kepuasan hidup, mengatasi kesepian, mengendalikan emosi, dan bahasa self-diagnose. Poster ditempel pada dinding di tempat-tempat yang banyak dilalui oleh siswa.

Dokpri
Dokpri

Selain sosialisasi, dilaksanakan kegiatan ketiga, yaitu memberikan layanan curhat online bagi siswa yang berminat. Kegiatan ini dilaksanakan mengingat masih banyak siswa yang segan untuk bercerita kepada orang tua, Guru BK, atau orang lain karena perasaan takut di-judge, disudutkan, dianggap lebay, atau lain sebagainya. 

Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan siswa bisa memiliki tempat untuk bercerita yang memiliki dasar bimbingan dan konseling, yang bisa menjamin kerahasian, dan bisa menerima apa adanya.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan terakhir, kegiatan keempat, yaitu membagikan selebaran mengenai "Tips Pola Asuh yang Baik untuk Kesehatan Mental Anak" kepada orang tua yang datang ke Posyandu. 

Kegiatan ini dilaksanakan mengingat masih banyak orang tua yang kurang tepat dalam menerapkan pola asuh kepada anak-anaknya, misanya bertengker di depan anak, mudah emosi kepada anak, mengeluarkan kata-kata umpatan kepada anak, dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan orang tua bisa sadar bahwa pola asuh yang baik dapat membantu sehatnya mental anak dan sejahteranya kehidupan anak.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Sekian pembahasan mengenai hasil pelaksanaan KKN di Desa Cisurupan. Semoga program yang dilaksanakan dalam KKN di Desa Cisurupan ini dapat menjadi pintu awal menuju terwujudnya lingkungan masyarakat yang peduli kesehatan mental dan menjadikan Kesehatan mental sebagai salah satu prioritas dalam hidup masyarakat.

Marwan Maulana Yusuf (Kelompok 118)

DPL: Achmad Faqihuddin, S.Pd., M.Pd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun