Mohon tunggu...
Marwan Djalim
Marwan Djalim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

YNTKTS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengantar: Berkenalan Dengan Logika

5 November 2023   10:28 Diperbarui: 5 November 2023   10:50 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Logika adalah studi tentang cara berpikir dan cara menyimpulkan suatu argumen yang benar. Ia merupakan ilmu yang mempelajari aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengevaluasi dan membuat argumen-argumen yang baik dan benar. Dalam logika, terdapat berbagai macam alat dan metode untuk menguji kebenaran dari suatu pernyataan atau argumen.

Tujuan dari logika adalah untuk membantu seseorang mengembangkan kemampuan berpikir yang rasional, kritis, dan sistematis. Logika membantu seseorang untuk memahami dan menganalisis argumen, sehingga ia dapat menentukan apakah argumen tersebut memiliki dasar yang kuat atau lemah. Selain itu, logika juga membantu seseorang untuk mengidentifikasi kesalahan dan kekeliruan dalam berpikir, sehingga dapat memperbaiki dan memperkuat argumen-argumen yang dihasilkan.

Dalam praktiknya, logika digunakan dalam berbagai bidang, seperti filsafat, matematika, ilmu komputer, hukum, dan sains. Logika dapat membantu seseorang untuk mengembangkan keahlian analitis yang kuat, dan dapat memperkuat kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang lebih baik.

Dalam logika, terdapat tiga jenis argumen utama yang digunakan untuk menguji kebenaran sebuah pernyataan, yaitu argumen deduktif, induktif, dan abduktif.

Argumen deduktif adalah argumen yang berdasarkan pada prinsip-prinsip logika dan pernyataan yang sudah diterima kebenarannya, sehingga kesimpulannya pasti benar jika premis-premisnya benar. Contohnya, "Semua manusia adalah makhluk hidup, Ali adalah manusia, maka Ali adalah makhluk hidup." Kesimpulan di sini pasti benar jika premis-premisnya benar.

Argumen induktif adalah argumen yang berdasarkan pada pengamatan atau bukti-bukti tertentu, sehingga kesimpulannya tidak pasti benar, tetapi cukup meyakinkan atau memungkinkan. Contohnya, "Setiap kali saya makan makanan pedas, saya merasa perut saya sakit. Maka, makanan pedas mungkin menyebabkan sakit perut."

Argumen abduktif adalah argumen yang berdasarkan pada kesimpulan yang paling mungkin atau terbaik, berdasarkan pada bukti-bukti atau informasi yang ada. Contohnya, "Pintu depan rumah saya terbuka, sepeda saya tidak ada di depan rumah, dan ada tanda-tanda masuk paksa. Jadi, kemungkinan rumah saya telah dibobol oleh perampok."

Selain itu, terdapat juga berbagai macam jenis kesalahan logika yang sering terjadi dalam berpikir, seperti keliru dalam mengasumsikan sebab-akibat, keliru dalam analogi, keliru dalam penggunaan bahasa, dan lain sebagainya.

Dalam praktiknya, logika dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam menghasilkan argumen-argumen yang lebih baik dan benar, dan untuk membantu seseorang memahami dan mengevaluasi argumen-argumen orang lain. Hal ini dapat membantu seseorang untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan rasional, serta untuk menghindari kesalahan dalam berpikir.

Dalam logika, terdapat pula beberapa jenis proposisi, yaitu proposisi tunggal, proposisi konjungsi, proposisi disjungsi, proposisi implikasi, dan proposisi biimplikasi.

Proposisi tunggal adalah sebuah pernyataan yang hanya mengandung satu gagasan atau makna, seperti "Bola itu merah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun