Rabu, 31 Maret 2021 pukul 19.00-21.00Seperti biasa malam ini kami di sapa dulu oleh Om Jay sebelum kami menerima materi dari para narasumber hebat. Yang akan menjadi moderator kali ini adalah Mas Bambang yang biasa kami panggil dengan Mr Bams.Â
Sedangkan narasumbernya adalah seorang guru PPKn SMP Negeri 2 Nekamese Kab. Kupang, NTT. Beliau adalah ibu Drs. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.
"MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR" itulah passion dari ibu Lilis. Beliau juga merupakan salah satu jebolan dari kelas menulis yang digagas oleh Om Jay guru besar kita dalam kelas menulis PGRI sekaligus motivator kita semua untuk selalu menulis setiap hari.
Ibu yang menjadi pendiri WAG MBI (whatshapp gruf menulis buku inspiratif) ini. Menurut beliau WAG (whatshapp gruf merupakan salah satu cara kita belajar menulis dari nol seperti yang disampaikan oleh seorang peserta menulis Pak Rahmadi dalam bukunya yang berjudul " Langkah jitu menjadi penulis dari nol"
Kalau mau menjadi penulis hebat, maka harus banyak membaca. Sebab kunci sukses seorang penulis adalah rajin membaca.
Beliau membagi tulisan yang diperoleh dari upline di HNI HPAI Ibu Niniel dari kota Surabaya, yang berisi tentang:
*Sharing untuk belajar*
*Hukum Pengulangan*
*The Law of Repetition*
Perubahan kecil 1% menghasilkan perbedaan besar
Sering kali kita meyakinkan diri bahwa kesuksesan yang besar menuntut aksi yang besar pula. Kita memberi diri sendiri  beban berat untuk membuat perubahan seakan akan mengguncang bumi atau membuat terkenal.
Perbaikan 1% sesuatu tak terasa -*kadang malah tak terlihat*-, perbaikan 1% dilakukan secara berlanjut dalam waktu lama bisa sangat dahsyat menentukan perubahan.
Matematikanya begini, jika kita bisa 1% lebih baik setiap hari dalam setahun, akhirnya kita akan 37 kali lebih baik pada penghujung tahun. Sebaliknya, jika kita 1% lebih buruk setiap hari dalam setahun, kita akan memburuk hampir menjadi nol.
*Perbaikan 1% menjadi kebiasaan*
*Dan jadikan kebiasaan dari waktu ke waktu*
Kebiasaan adalah bunga majemuk dalam perbaikan diri. Pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu diulang-ulang kebiasaan itu, ingat hukum pengulangan (the law of repetition).
Perubahan yang dihasilkan pada suatu hari tertentu mungkin terkesan kecil, tapi dampak yang terjadi setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun bisa dahsyat.
Apa yang terjadi hari ini terhadap diri kita adalah akumulasi kebiasaan berulang selama dua, lima atau sepuluh tahun yang lalu.
Sehinga penting memilih yang 1% lebih baik atau 1% lebih buruk setiap hari, karena dalam rentang waktu yang akan datang pilihan tersebut menentukan perbedaan antara siapa kita sekarang dan siapa kita nanti.
Sukses adalah produk kebiasaan sehari-hari, bukan transformasi yang hanya sekali seumur hidup.
Saya kagum cara beliau mengumpulkan penulis-penulis berbakat yang membantunya mengendalikan WAG WBI yang beliau rintis. Beliau mulai dengan meminta peserta merangkum materi yang disampaikan dengan kalimat sendiri, selanjutnya para peserta harus memposting tulisan mereka di Facebook ibu Lilis dengan akun MBAK PIPIN. Penulis yang menghasilkan tulisan terbaik diberikan Hadian oleh ibu Lilis.
Selanjutnya penulis yang menjadi pemenang disamping diberikan hadiah mereka juga diajak untuk menjadi moderator, narasumber, editor di kelas yang beliau bina yang peserta berasal dari NTT.
Ada beberapa peserta yang menjadi pemenangnya yaitu Pak Eko Darsonom, Pak Sahat, Pak I Nengah Suradnya, Pak Rahmadi... tulisan beliau bisa dilihat di link di bawah ini:
Blog Pak Eko:
Menulis itu nikmatÂ
Menulis InspirasiÂ
Blog Pak I Nengah Suradnya :
suradnya.blogspot.com
Saat menjadi narasumber di kelas menulis WAG MBI beliau menetapkan sistem pembayaran 3M yang diadopsi dari tehnik Om Jay, yaitu Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Sejak beliau menetapkan tehnik tersebut membuat Ibu Lilis menjadi orang yang paling kaya yaitu
Kaya hati....
Kaya ilmua....
Kaya teman....
Kaya pengalaman....
selanjutnya Ibu Lilis balas dengan 5M yaitu "Allah sangat suka dengan yang ganjil-ganjil."
Ibu guru PPKn ini selalu memantau perkembangan kelas yang dibangunnya melalui laptop dari tempat tinggal beliau dipesisir pantai Namisain, Kupang, NTT.
Tak henti-hentinya beliau bersama narasumber lain memberikan motivasi kepada semua anggota gruf agar terus menulis sehingga mampu menerbitkan buku solo. Peserta yang sudah memiliki buku solo ditunjuk untuk memberikan ENDORSEMENT BUKU kepada para peserta yang baru belajar mulai menulis.
Sehingga tahapan yang diberlakukan di WAG MBI adalah diawali dengan belajar menulis, menjadi moderator, menjadi narasumber, menjadi penulis buku solo, laluenulis ENDORSEMENT buku.
"LANGKAH SERIBU DIAWALI DATI LANGKAH PERTAMA".
Saat melangkah kita akan menemukan batu, kerikil yang akan menghadang dan menjadi rintangan. Begitu pun dengan tulisan kita, kadang di pandang negatif, tidak dihargai bahkan diberi komentar menghina. Tapi itulah seninya hidup. Jangan pernah menyerah dengan semua rintangan, tetap langkahkan kaki dan gapai tujuan anda. Tetaplah menulis walau banyak rintangan biarkan tulisan anda menemukan takdirnya sendiri.
MENULIS ADALAH BERTERIAK KEPADA DUNIA. Dengan menulis tanpa harus berteriak dunia akan tahu siapa kita.
Sebuah quote yang dibagikan ibu Lilis untuk menutup penyampaian materi malam ini.
Salam literasi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H