selanjutnya Ibu Lilis balas dengan 5M yaitu "Allah sangat suka dengan yang ganjil-ganjil."
Ibu guru PPKn ini selalu memantau perkembangan kelas yang dibangunnya melalui laptop dari tempat tinggal beliau dipesisir pantai Namisain, Kupang, NTT.
Tak henti-hentinya beliau bersama narasumber lain memberikan motivasi kepada semua anggota gruf agar terus menulis sehingga mampu menerbitkan buku solo. Peserta yang sudah memiliki buku solo ditunjuk untuk memberikan ENDORSEMENT BUKU kepada para peserta yang baru belajar mulai menulis.
Sehingga tahapan yang diberlakukan di WAG MBI adalah diawali dengan belajar menulis, menjadi moderator, menjadi narasumber, menjadi penulis buku solo, laluenulis ENDORSEMENT buku.
"LANGKAH SERIBU DIAWALI DATI LANGKAH PERTAMA".
Saat melangkah kita akan menemukan batu, kerikil yang akan menghadang dan menjadi rintangan. Begitu pun dengan tulisan kita, kadang di pandang negatif, tidak dihargai bahkan diberi komentar menghina. Tapi itulah seninya hidup. Jangan pernah menyerah dengan semua rintangan, tetap langkahkan kaki dan gapai tujuan anda. Tetaplah menulis walau banyak rintangan biarkan tulisan anda menemukan takdirnya sendiri.
MENULIS ADALAH BERTERIAK KEPADA DUNIA. Dengan menulis tanpa harus berteriak dunia akan tahu siapa kita.
Sebuah quote yang dibagikan ibu Lilis untuk menutup penyampaian materi malam ini.
Salam literasi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H