Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut Asa di Antara Duka Dunia

15 Maret 2021   19:54 Diperbarui: 21 Juli 2021   15:09 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terhentinya kegiatan di pabrik, dan berhentinya penerbangann pesawat ulang alik. Menurut penelitian hingga saat ini polusi udara menurun dan terjadinya penebalan atmosfer.

Kegiatan membosankan yang terus berulang-ulang. Kapan semua ini akan berakhir?.

Belajar online tak efektif bagiku, setiap hari dijejali tugas tanpa pengarahan dan penjelasan yang jelas. Jika hanya mengharapkan nilai tanpa ilmu itu sama saja sia-sia, tapi apa boleh buat, keadaan dan arahan pemerintah menuntut untuk tetap belajar online. Ada kalanya aku tak dapat mengontrol diri, terlena dengan sosial media hingga lalai untuk menunaikan  kewajiban dan mengerjakan tugas, menghabiskan waktu dengan menonton anime, bergadang hingga larut malam dan bangun ketika mentari tepat diatas kepala. 

Lama kelamaan daya tangkap otakku terhadap pelajaran semakin menurun karena seringkali guru memberikan tugas yang diawali dengan materi yang penjelasannya kurang maksimal. Sehingga seringkali aku memakai cara instant sejuta umat yaitu hanya dengan copast soal di Google yang kerap menunjukkan jawaban tanpa tahu cara pengerjaannya.

Matahari tenggelam di ufuk barat menyisakan semburat cahaya jingga kemerahan yang melindap. Aku duduk di lantai dua rumahku membuka instastory dan video motivasi agar semangat belajarku kembali seperti dulu. Aku takjub ketika melihat anak di bawah umurku lancar berbahasa Inggris. Seketika rasa iri dan ambis bergejolak dalam raga ini (jaman sekarang biasa disebut inscure). Tetapi aku terus saja menyalahkan diri sendiri, sembari mencari manfaat apa yang sudah aku peroleh selama beberapa bulan ini.

Untuk menebus rasa bersalah terhadap diriku, aku meminta kakakku mencarikan tempat kursus. Aku sudah menargetkan diri, ketika belajar online ini berakhir aku harus mahir berbahasa Inggris. Aku pun memilih kampung Pare cabang Lombok sebagai tempatku menimba ilmu Bahasa Inggris. 

Hingga akhirnya awal November aku seperti memulai hidup baru, bertemu dengan teman, suasana  baru serta lingkungan baru. Jadwal belajar yang super ketat membuatku harus pandai-pandai dalam mengatur waktu kapan harus kursus dan kapan harus mengerjakan tugas sekolah. Kondisi ini membuatku tak ada waktu untuk bermain ponsel lagi.

Alhamdulillah setelah hampir 3 bulan mengikuti kursus di Kampung Pare Lombok, aku merasakan perubahan yang luar biasa, dari melatih percaya diri hingga mendongkrak skill bahasa Inggrisku.Tak henti-hentinya aku mengucap syukur kepada Sang Pencipta,  Sang Maha membolak balikkan hati manusia. Hingga akhirnya aku berada pada posisi sekarang ini.

Rasa syukur yang tak terhingga selalu aku panjatkan kehadirat Ilahi Robbi karena telah menumbuhkan semangat, memberikan pentunjuk kepadaku untuk memilih menuntut ilmu saat pandemi. Tidak jarang aku menemukan seorang tercukupi dari segi finansial, tapi tidak dengan kemauan.

Aku hanya bisa memotivasi diri dan melalui tulisan ini semoga bisa menjadi motivasi dan menumbuhkan semangat baru bagi para pembaca.
"Selagi kamu masih bisa bernafas dan mempunya niat, tak ada yang mustahil untuk dilakukan. Apalagi kita selaku kaum hawa harus mempunyai pendidikan tinggi demi menunjang kesuksesan anak-anak kita di masa depan.

Laki-laki yang berpendidikan tinggi akan menciptakan karir yang bagus. Sedangkan perempuan yang berpendidikan akan menghasilakan generasi yang luar biasa di kemudian hari. Perempuan memegang peran besar akan seperti apa generasi manusia selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun