Malam ini tanpa terasa sudah memasuki pertemuan yang ke 19 dari 20 pertemuan yang direncanakan oleh Om Jay dan timnya. Artinya kegiatan ini sudah berada di ujung.
Kondisi ini menggambarkan kita berada di posisi yang mana dalam kaitannya dengan tulis menulis. Harapannya semua peserta akan mulai menulis dan akhirnya nanti bisa menghasilkan produk buku sendiri.Â
Materi ini disampaikan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni, selaku direktur penerbitan Andi. Sementara yang menjadi moderator adalah Bapak Bambang Purwanto
Industri penerbitan ada kaitannya dengan banyak orang mulai dari pengarang, penerjemah, seniman, pembuat perlengkapan kertas, lem, tinta, nenang dan sebagainya. Artinya saat kita menerbitkan satu buku maka itu berarti kita sedang berbagi dengan banyak orang.Â
Ekosistem penerbitan memiliki empat komponen yaitu penerbit, penyalur, pembaca, dan penulis. Penulis di sini pelaku industri, pembaca merupakan target pasar, sedangkan penerbit dan penyalur merupakan suplayer terhadap toko-toko buka yang ada.Â
Jika ada satu buku yang diterbitkan, siapakah yang paling diuntungkan apakah penulis  penerbit atau toko penjual. Disini penulis mendapat royalti 10%, toko buku 35-40 %.
Contoh jika ada sebuah buku seharga 100.000 dan jika dalam satu semester atau 6 bulan, buku itu terjual 5000 eksemplar, maka otomatis penerbit akan memberikan royalti kepada penulis sebesar 50 juta.Â
Ada beberapa yang menjadi penghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi di Indonesia yaitu:
1. Minat baca (budaya baca, kurangnya bacaan, kualitas bacaan) di Asia Indonesia berada di no 3 dari bawah. Masyarakat lebih tinggi minat nonton
2. Minat tulis rendah, yang tinggi adalah minat berbicara. Hal ini disebabkan karena rendahnya minat tulis hal ini disebabkan karena tidak tahu dan tidak mau belajar tentang ilmu menulis dan proses penerbitan. Serta banyaknya anggapan yang keliru tentang dunia penulisan dan penerbitan. Â Padahal obrolan itu tidak ada bedanya dengan tulisan, namun karena tidak memiliki ilmunya jadi bingung cara mengemas obrolan menjadi tulisan itu seperti apa.Â
3. Apresiasi hak cipta sering dilanggar.