Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Penulis - Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dari Italia ke Indonesia: Cerita Perkawinan Politik dan Olahraga

1 April 2023   13:22 Diperbarui: 2 April 2023   15:42 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kalaliterasi.com

Hal lain yang bisa dilihat adalah fenomena perebutan ketua PSSI dan Wakilnya dua bulan lalu. Akan sulit untuk mengatakan tidak ada hubungan antara Erick Thohir yang berjuang merebut ketua PSSI dan niatnya untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden pada 2024 nanti. 

Lihat juga bagaimana terpilihnya Menpora saat itu, Zainudin Amali, sebagai wakil ketua PSSI. Amali terpilih dalam pemilihan putaran kedua setelah putaran pertama dianulir karena permainan politik yang begitu tampak.

Adalah sepak bola sebagai cabang olahraga yang memiliki jumlah penggemar (fan) terbesar di Indonesia. Kemampuan memainkan strategi dan taktik untuk menggunakan PSSI sebagai tunggangan dalam meraih tujuan politik akan menjadi salah satu senjata pamungkas untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. 

Secara politik, jika kita kritis maka cukup banyak intrik politik sedang bekerja dengan memainkan emosional massa rakyat Indonesia.

Dalam pengamatan saya, umumnya pihak ini dan pendukungnya adalah pihak yang mengatakan bahwa politik tidak boleh dicampuradukan dengan olahraga. Tapi di sisi lain, mereka mencampuradukan keduanya.

Politik, FIFA, JIS dan Formula E

Mari kita balik ke belakang sebentar. Jakarta International Stadion (JIS) yang merupakan stadion terbesar di Indonesia dan bertaraf internasional tidak ditunjuk sebagai salah satu stadion yang akan digunakan di Piala Dunia U-20 jika jadi terlaksana. 

Merespon ini, mantan gubernur Anies Baswedan yang diasosiasikan sebagai gubernur yang mewariskan JIS ini menyatakan bahwa nanti setelah 2024 JIS akan dipakai, seperti yang dilansir oleh Republika. Respon ini memberikan isyarat bahwa ada alasan politis mengapa JIS tidak dipilih.

Keputusan tidak menjadikan JIS sebagai salah satu stadion untuk pertandingan U-20 dapat dibaca sebagai upaya menghindarkan imajinasi publik Indonesia pada Anies Baswedan. Pasalnya, sekali lagi: ingat kemegahan dan kesuksesan JIS maka ingat Anies. 

Sementara itu, pemerintah di bawah Presiden Jokowi tampak memosisikan diri sebagai oposisi terhadap Anies. Umum diketahui bahwa Ketua PSSI sekarang merupakan bagian dari pemerintah.

Untuk mempertegas lagi bagaimana politik dan olahraga terintegrasi adalah pada Formula E yang dibuat oleh Anies. Aroma politik di sini sangat menyengat. Sejak perencanaan hingga sampai terealisasi perhelatan tersebut, upaya penjegalan sering dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun