Mohon tunggu...
Marwan
Marwan Mohon Tunggu... Penulis - Analis sosial dan politik

Pembelajar abadi yang pernah belajar di FISIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demokrat yang Gamang

29 Juli 2019   19:29 Diperbarui: 29 Juli 2019   20:42 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan hubungan Megawati dan Prabowo yang meskipun menjadi rival dalam dua kali Pilpres, namun sejauh ini tidak ada pernyataan Megawati yang menyerang Prabowo. Apalagi keduanya pernah berpasangan dalam Pilpres 2004 yang melawan pasangan SBY-JK, namun harus menelan kekalahan.  

Tidak mengherangkan, jika kader-kader Demokrat akhir-akhir ini menunjukan kegalakan kepada Prabowo. Padahal apa yang dilakukan Prabowo dan gerindra juga sedang dilakukan oleh Demokrat yakni ingin menjadi bagian dari pemerintahan. Hanya saja mereka belum sampai pada tahap yang dilewati Prabowo.

Meskipun itu, Prabowo pun tidak akan semudah itu menjadi bagian dari koalisi meskipun mendapat sambutan yang baik dari Megawati. Karena Partai-partai pendukung pemerintah lain yang selama ini berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf masih menunjukan ketidaksetujuan. Apalagi pelantikan belum dilakukan dan sementara lobi-lobi berapa jatah Mentri Partai-Partai pendukung pun masih sedang berlangsung. Apalagi Partai Demokrat yang ingin masuk dalam barisan koalisi dengan posisi tawar (berdasarkan perolah suara kursi di DPR RI) yang lebih rendah dibanding Gerindra, masih sangat sulit.

Namun, Pimpinan Partai Demokrat SBY merupakan politisi yang piawai. Sejauh ini dinamika masih terus diamati. Gejolak dan perubahan iklim politik masih akan terus berubah.

~Makassar, 29 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun