Berbeda dengan hubungan Megawati dan Prabowo yang meskipun menjadi rival dalam dua kali Pilpres, namun sejauh ini tidak ada pernyataan Megawati yang menyerang Prabowo. Apalagi keduanya pernah berpasangan dalam Pilpres 2004 yang melawan pasangan SBY-JK, namun harus menelan kekalahan. Â
Tidak mengherangkan, jika kader-kader Demokrat akhir-akhir ini menunjukan kegalakan kepada Prabowo. Padahal apa yang dilakukan Prabowo dan gerindra juga sedang dilakukan oleh Demokrat yakni ingin menjadi bagian dari pemerintahan. Hanya saja mereka belum sampai pada tahap yang dilewati Prabowo.
Meskipun itu, Prabowo pun tidak akan semudah itu menjadi bagian dari koalisi meskipun mendapat sambutan yang baik dari Megawati. Karena Partai-partai pendukung pemerintah lain yang selama ini berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf masih menunjukan ketidaksetujuan. Apalagi pelantikan belum dilakukan dan sementara lobi-lobi berapa jatah Mentri Partai-Partai pendukung pun masih sedang berlangsung. Apalagi Partai Demokrat yang ingin masuk dalam barisan koalisi dengan posisi tawar (berdasarkan perolah suara kursi di DPR RI) yang lebih rendah dibanding Gerindra, masih sangat sulit.
Namun, Pimpinan Partai Demokrat SBY merupakan politisi yang piawai. Sejauh ini dinamika masih terus diamati. Gejolak dan perubahan iklim politik masih akan terus berubah.
~Makassar, 29 Juli 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H