Mohon tunggu...
Andra Aja
Andra Aja Mohon Tunggu... freelancer -

Tulis lah apa yang kau rasa bukan yang kau rekayasa. Hiduplah apa adanya,bukan karena ada apanya apalagi mengada ngada.simple dan masih percaya jodohku adalah seorang pria juga makanya kutolak cintam wahai para wanita,karena aku terlahir cuma menintai pria juga.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Hamdan Oh Hamdan part 4

3 Desember 2013   16:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:22 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13860619341291132472

Sudah lama aku tidak menulis kelanjutan Hamdan Oh Hamdan ini.Tadi pagi bangun tidur aku berniat menulis kembali kisah ku bersama Hamdan agar pembaca setiaku tidak penasaran bagaimana kelanjutan kisahku denganya. Di Part 3 kemaren aku dan Hamdan memilih break dari hubungan yang buat dia galau dan buat aku risau,tidak ada suasana romantis lagi,dia memenuhi permintaanku pindah kamar, kamar begitu sepi lengkap sudah ditemani lagu lagu galau membuat hatiku makin sunyi dan aku larut dalam kehilangan. Namun aku harus segera move on pikirku ketika itu. Kita masih bertegur sapa,aku kadang kadang masih setia mencuri curi pandang ketika ia berada tidak jauh dariku. Cinta itu tidak mudah dihapus begitu saja,perlu waktu dan proses. sebagai manusia aku menyadari itu,dan sebagai Homo aku menyadari suatu saat nanti lelaki yang kucintai akan pergi dengan sendirinya ,dan ini tidak perlu kukhwatirkan lagi,aku harus menyadari itu dari awal,tapi aku masih sulit melupakan senyum manisnya Hamdan. Hamdan Oh Hamdan part 4 dimulai dari sini, Aku mulai hari dengan aktivitas biasa setelah 3 minggu tanpa Hamdan. Malam hari selepas pulang kerja,aku rehat di tempat tidur,tapi selalu gelisah kepikiran Hamdan, beberapa menit aku memikirkanya tiba tiba ada yang mengetok pintu kamar ,dari ketokanya aku yakin itu Hamdan . Aku diam saja ,pura pura tidur,3 kali di ketok dia membuka handle pintu yang tidak kukunci, dengan berakting seadanya,aku pura pura membuka mata pelan pelan" Enta Num ??( kamu tidur??) tanya Hamdan,La, ana soaya takban bas ( aku cuma capek sedikit ) jawabku singkat. Aku marah sama kamu. lanjut Hamdan, leh?? Kenapa ??tanyaku. BB kamu hilang kamu tidak memberitahu aku, malah aku dapat info dari orang lain. emang kamu siapa??tanyaku?? Oh begitu, dia marah ,lalu pergi dengan membanting pintu dengan keras. Dia tidak suka kalau aku jawab " kamu Siapanya Aku??"Kubiarkan dia berlalu,beberapa menit setelah itu ia datang lagi,dengan muka memerah ,lalu berkata satu kata " Kamu"dan ditambah makianya bla bla bla pakai bahasa Arab yang tidak kumengerti,dari raut mukanya kutahu dia marah sekali karena aku sudah tidak anggap dia penting lagi.dan untuk kesekian kalinya dia hempaskan pintu lagi,lalu berlalu. Aku coba tidur,namun aku kepikiran dia terus,Ada apa dengan Hamdan??kenapa dia masih inggin kuanggap penting??bukankah kita memang sebagai teman saja,dan kenapa dia masih inggin tahu tentang apa yang terjadi padaku??apakah dia masih mencintaiku??atau kah dia hanya inggin peduli padaku saja??entahlah,segudang pertanyaan menhujamku dimalam itu,disaat aku harus move on,dan inggin kembali sendiri,dia datang dengan misteriusnya tanpa dosa,bahwa ia inggin menjadian yang penting dalam hidupku.Hamdan kamu egois,setelah berhari hari air mata reda mengigatmu,setelah gemuruh petir badai meremukan jantungku,tanpa dosa kamu datang bahwa aku masih penting dihatimu.Keegoisanmu membuat kamarku berantakan dengan segudang pertanyaan dan jejak bayang bayangmu tertinggal .Aku tidak bisa tidur,aku meracau,jam 1 malam dia masuk kekamarku lagi dan dia bilang " Kamu Chan". sebelum dia melnjutkan kata katanya yang tidak kumengerti ,aku beranjak dari tempat tidur dengan spontan aku peluk dia dan kulekatkan erat erat badanku yang berat menahan rindu padanya, lalu berkata uskud!!! ( Diam!!). Matanya memerah lalu dia cium keningku , kita diam sejenak dan suasana malam itu seperti dalam film film romantis homo yang sering kutonton . dan sekarang aku sebagai aktornya bukan lagi penonton. Ciumanya membuat derita ku berhari hari sirna begitu saja, keesokannya seperti ada pelangi di negeri gurun ini,cerah sekali. Oh Tuhan !!!hanya kau yang tahu betapa aku bahagianya saat itu. Kini Hamdan kembali peduli,sebelum pergi kerja,dan beranjak ketempat tidur Hamdan selalu melakukan ritual cium kedua pipi ,kedua mata,kening,lalu diakhiri cium bibirku.Hanya ritual itu yang buat hari hariku bersinar, dan seperti minum suplement aku mempunyai energi sepanjang hari,dan ritual itu memberikan aku spritual yang buat tenang hatiku. Sebagai anak tertua,aku tidak memiliki kakak,dan ketika aku mendapatkan pasangan,disitulah tempat aku bermanja manja,seperti inggin merasakan indahnya jadi adik,dan nikmatnya dilindungi,dan Hamdanlah mewujudkan keingginanku saat ini, walau usianya lebih muda dariku,tapi sebagai lelaki dia senantiasa bersikap sebagai penjantan yang melindungi wanitanya,hahahhahah...' Bersambung,,,'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun