Radit tersenyum pahit. Ashh seperti menelan biji pare saja. Mengapa sulit pergi darimu.apa yang membuat hatiku jadi begitu dalam mengenalmu.sms tak pernah aku balas lagi,telvon juga aku tak pernah lagi mau menerima, lalu? Mengapa aku merindukannya??? Tiba tiba saja wajahnya berada didepan wajahku,tersenyum sangat manis,gadis yangbaik, Tuhan bayangannya begitu amat nyata.aku meninggalkannya setahun lalu,dengan sedikit janji, tentu saja hanya sedikit,karena gadis itu tak pernah mampu menyelipkan cintanya dijiwaku.sejumput rindu saja mampu dia luluhkan aku. Gadis yang selalu mencintaiku dan tak pernah bisa mencintaimu Friya ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H