Mohon tunggu...
Marwah Azizah
Marwah Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswi tingkat akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geram dengan Covid-19, Mahasiswa Undip Ajak Anak-anak Melawan

12 Agustus 2021   06:34 Diperbarui: 12 Agustus 2021   06:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karanganyar (26/07/2021). Pandemi covid-19 menyerang Negara Indonesia hampir dua tahun lamanya. Berbagai pihak telah berusaha menekan penyebaran virus menular ini. Begitu pula dengan Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam kegiatan KKN Tim II Tahun 2021. 

Melalui program kegiatannya, Mahasiswi UNDIP mengajak anak-anak di lingkungan Desa Gedongan untuk membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun dengan cara yang benar. Selain itu, Mahasiswa UNDIP juga menjelaskan tentang lima waktu penting untuk mencuci tangan. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan cara sosialisasi melalui poster bergambar dan sosialisasi langsung kepada anak-anak. Oleh Mahasiswi UNDIP poster dibagikan kepada anak-anak setelah melakukan praktek mencuci tangan dengan benar. 

Selain melalui sosialisasi secara langsung, poster juga ditempelkan di beberapa titik strategis yang digunakan untuk aktivitas mencuci tangan misalnya kran air di sekolah, masjid, maupun rumah-rumah warga.

img20210806165204-61145c0f06310e4df1256523.jpg
img20210806165204-61145c0f06310e4df1256523.jpg
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan di salah satu rumah warga (Dokpri) 

Khawatir menimbulkan kerumunan massa, maka sosialisasi dilaksanakan kurang lebih 5 menit. Di mana Mahasiswi KKN Tim II UNDIP berusaha memaksimalkan waktu yang ada. Terlebih praktek cuci tangan pakai sabun hanya membutuhkan waktu 60 detik. Sebelumnya memang pengadaan kegiatan sosialisasi selama PPKM sempat tidak diizinkan oleh Camat Colomadu karena khawatir menimbulkan massa di saat angka covid-19 kian meningkat. 

Sehingga Mahasiswi KKN Tim II Tahun 2021 UNDIP berusaha membuat kegiatan sosialisasi tetap dijalankan dengan tetap menaati protokol kesehatan. 

Realisasinya sosialisasi terbatas dilakukan berulang kali, di mana di setiap sosialisasi jumlah peserta kurang dari 5 orang anak. Meskipun demikian, esensi dari kegiatan edukasi dan sosialisasi cuci tangan dengan sabun dapat tersampaikan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun