Mohon tunggu...
Dyah Astiti
Dyah Astiti Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Menyampaikan opini

Selanjutnya

Tutup

Love

Indonesia Masuk Jajaran Negara dengan Kasus Perselingkuhan Terbanyak, Mari Bangun Ketahanan Keluarga!

15 Maret 2023   19:39 Diperbarui: 15 Maret 2023   19:44 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor-faktor penyebab perselingkuhan tersebut bersifat sistemik. Artinya, masalah ini muncul bukan hanya dari sisi individu. banyak faktor yang jadi penyebab munculnya permasalahan ini. Butuh upaya dari individu, masyarakat dan negara dalam penyelesaian berbagai penyebab. Agar mampu mengokohkan kembali ketahanan keluarga, dan menghindarkan keluarga dari kasus perselingkuhan.

Bagi individu, memupuk keimanan tentu saja modal utama agar muncul ketakutan dalam berbuat maksiat. Selain itu mempelajari Ilmu tentang pernikahan menjadi sesuatu yang penting. Aturan detail tersebut ada dalam Islam. Dalam Islam pernikahan merupakan ibadah. Hal ini akan mendorong seseorang menjalani rumah tangga dengan tujuan ibadah, jadi bukan hanya memenuhi hawa nafsu saja. Suami dan isteri akan memahami  hak dan kewajiban masing-masing. Tidak hanya menyukai kebahagiaannya saja tapi berusaha mengurai masalah yang terjadi sesuai solusi Islam.

Bagi masyarakat, aktivitas menasihati jadi sesuatu yang penting. Bukan justru membiarkan bahkan membenarkan perselingkuhan atas berbagai alasan. Masyarakat juga harus saling bisa menjaga pergaulan antara pria dan wanita. Tak kalah penting adalah peran Negara yang meregulasi aturan agar pergaulan terjaga. Faktor eksternal seperti media juga harus dikondisikan agar tidak memotivasi perselingkuhan. Selain itu memberikan efek jera bagi yang berselingkuh perlu dilakukan. Dalam Islam perselingkuhan adalah perzinahan sengga pelakunya perlu diberikan sanksi.

Namun sangat di sayangkan, dalam kondisi hari ini hal tersebut tidak akan bisa dijalankan untuk menuntaskan perselingkuhan dan untuk membangun ketahanan keluarga. Karena atas nama kebebasan dan hak, perselingkuhan bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Jadi selama kapitalisme masih diterapkan masalah ini tidak akan kunjung selesai. Butuh penerapan sistem Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun