Mohon tunggu...
Marvel yb
Marvel yb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Intip pikiran-pikiran random saya melalui blog ini:D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Label "Agen Asing" : Ketika Media Menjadi Alat Kontrol Kekuasaan

4 Januari 2025   10:25 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:25 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebebasan media sering disebut sebagai salah satu pilar utama demokrasi. Namun, bagaimana jika pilar ini justru dikendalikan oleh negara dengan dalih melindungi kedaulatan? Kasus Rusia pasca-amandemen Federal Law No. 121-FZ tahun 2017 memberikan gambaran menarik tentang bagaimana sebuah negara dapat mengelola media sebagai alat kontrol kekuasaan. Kebijakan pelabelan "Agen Asing" pada media di Rusia bukan hanya berdampak pada pelaporan berita, tetapi juga membentuk ulang struktur narasi publik.

Sejarah Singkat: Dari Yeltsin ke Putin

Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, Rusia mengalami transisi besar menuju demokrasi di bawah kepemimpinan Boris Yeltsin. Namun, upaya reformasi radikal Yeltsin, seperti liberalisasi ekonomi, gagal membuahkan hasil yang diharapkan dan justru melahirkan kelas oligarki yang menguasai ekonomi negara (Graham, 2024). Ketika Vladimir Putin naik ke tampuk kekuasaan pada 1999, ia membawa pendekatan berbeda: penguatan kontrol negara.

Salah satu langkah awal Putin adalah memperkenalkan reformasi yang mempersempit otonomi daerah dan memperkuat kekuasaan pusat (Hyde, 2001). Langkah ini juga diperluas ke sektor non-pemerintah, termasuk media dan organisasi masyarakat sipil. Melalui Federal Law No. 121-FZ tahun 2012, organisasi yang menerima dana asing diwajibkan mendaftar sebagai "Agen Asing," sebuah istilah dengan konotasi negatif yang mengimplikasikan campur tangan asing (Krupskiy, 2023).

Apa Itu Label "Agen Asing"?

Pada 2017, undang-undang ini diamandemen untuk mencakup media yang menerima pendanaan asing. Media yang terkena label "Agen Asing" diwajibkan mencantumkan label tersebut di setiap konten yang mereka hasilkan, melaporkan sumber pendanaan mereka secara rinci, serta mematuhi berbagai aturan administratif yang ketat (Asmardika, 2017).

Kebijakan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah Rusia mengklaim bahwa langkah tersebut adalah respons terhadap tindakan Amerika Serikat yang melabeli Russia Today (RT) dan Sputnik sebagai "Agen Asing" berdasarkan Undang-Undang Foreign Agents Registration Act (FARA). Namun, di balik alasan resmi tersebut, kebijakan ini memiliki dampak yang lebih dalam terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Rusia.

Mengapa Rusia Menggunakan Label Ini?

Menurut teori managed democracy, kebijakan seperti ini adalah cara negara mempertahankan kendali sambil tetap mempertahankan tampilan demokrasi formal (Surkov, 2006). Dalam kasus Rusia, pemerintah menggunakan dalih ancaman asing untuk membatasi pluralitas suara. Media yang dianggap "berafiliasi dengan Barat" seringkali dipandang sebagai ancaman terhadap stabilitas domestik dan legitimasi pemerintahan.

Di sisi lain, konsep panoptikon yang diperkenalkan oleh Michel Foucault memberikan perspektif tambahan. Dalam panoptikon, individu merasa selalu diawasi, sehingga mereka mematuhi aturan tanpa perlu paksaan langsung (Foucault, 1975). Dengan label "Agen Asing," media tidak hanya diawasi secara langsung, tetapi juga distigma sehingga kehilangan kredibilitas di mata publik.

Dampak pada Media dan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun