Mohon tunggu...
Marvelin
Marvelin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo perkenalkan Nama Saya Marvelin, boleh dipanggil Velin. Enjoy my article(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uang dan Inflasi

20 Mei 2023   01:04 Diperbarui: 20 Mei 2023   00:58 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu inflasi :

Inflasi adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan umum dan terus-menerus dalam harga barang dan jasa di suatu negara selama jangka waktu tertentu. Dalam kondisi inflasi, daya beli uang menurun seiring dengan meningkatnya harga-harga, yang berarti uang dapat membeli jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit.

Inflasi biasanya diukur dengan menggunakan indeks harga konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang menghitung perubahan rata-rata dalam harga sekelompok barang dan jasa yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Jika indeks ini meningkat dari waktu ke waktu, maka ada inflasi. Inflasi juga dapat diukur dengan menggunakan indikator lain, seperti indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) yang mengukur perubahan harga barang dan jasa dari perspektif produsen.

Dampak inflasi dapat beragam. Di satu sisi, inflasi yang moderat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong konsumsi dan investasi. Namun, inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat memiliki dampak negatif, termasuk menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, merusak kekuatan beli masyarakat, mengurangi nilai tabungan, dan mengganggu kegiatan bisnis.

Oleh karena itu, pengelolaan inflasi menjadi penting bagi pemerintah dan bank sentral suatu negara. Mereka menggunakan kebijakan fiskal dan moneter untuk mengendalikan inflasi, seperti menyesuaikan tingkat suku bunga, mengatur jumlah uang yang beredar, atau mengatur kebijakan pengeluaran pemerintah, guna mencapai tingkat inflasi yang stabil dan berkelanjutan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi adanya inflasi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang umumnya dianggap mempengaruhi tingkat inflasi dalam suatu ekonomi:

  • Permintaan dan Penawaran Barang dan Jasa: Jika permintaan barang dan jasa meningkat melebihi penawaran yang tersedia, harga cenderung naik. Permintaan yang kuat dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga, sehingga menyebabkan inflasi.
  • Biaya Produksi: Jika biaya produksi meningkat, seperti upah tenaga kerja, bahan baku, atau energi, produsen cenderung menaikkan harga jual produk mereka untuk menjaga profitabilitas. Kenaikan biaya produksi ini dapat memicu inflasi.
  • Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter yang longgar, di mana bank sentral meningkatkan pasokan uang dengan menurunkan suku bunga atau melalui program pelonggaran kuantitatif, dapat menyebabkan inflasi. Jika pasokan uang berlebihan dibandingkan dengan penawaran barang dan jasa, harga cenderung naik.
  • Kebijakan Fiskal: Kebijakan fiskal yang ekspansif, di mana pemerintah meningkatkan pengeluaran dan mengurangi pajak, dapat mendorong permintaan agregat dan menghasilkan inflasi. Defisit anggaran yang besar dapat menyebabkan pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk membiayai pengeluaran, yang juga dapat memicu inflasi.
  • Kejadian Eksternal: Peristiwa eksternal seperti kenaikan harga minyak dunia atau bencana alam yang mengganggu pasokan dapat menyebabkan inflasi. Jika biaya energi meningkat, biaya transportasi dan produksi dapat naik, dan produsen dapat memindahkan biaya tersebut kepada konsumen melalui kenaikan harga.
  • Ekspektasi Inflasi: Ekspektasi inflasi juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi aktual. Jika masyarakat dan pelaku ekonomi mengharapkan inflasi tinggi di masa depan, mereka mungkin mengubah perilaku konsumsi dan investasi mereka, seperti menaikkan harga dan menaikkan upah, yang akhirnya dapat mendorong inflasi.

Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor di atas saling berhubungan dan kompleks. Penyebab inflasi seringkali bersifat multifaktorial, dan tingkat inflasi dipengaruhi oleh interaksi antara faktor-faktor tersebut. Selain itu, setiap ekonomi memiliki karakteristik dan dinamika inflasi yang unik.

Hubungan antara uang dan inflasi:

Hubungan antara uang dan inflasi adalah kompleks dan dapat dilihat dari perspektif permintaan dan penawaran uang dalam perekonomian.

Di satu sisi, peningkatan jumlah uang beredar di perekonomian cenderung dapat memicu inflasi. Ketika jumlah uang yang beredar meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan produksi barang dan jasa, maka terjadi kelebihan uang di pasar. Hal ini dapat mendorong peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga. Ini dikenal sebagai "inflasi permintaan".

Di sisi lain, inflasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti biaya produksi, ekspektasi inflasi, kebijakan moneter, dan faktor-faktor eksternal. Misalnya, jika biaya produksi seperti upah atau bahan baku meningkat secara signifikan, produsen mungkin akan menaikkan harga produk mereka untuk mengimbangi biaya yang lebih tinggi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun