Mohon tunggu...
Marvel Fariza Pasha
Marvel Fariza Pasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mencoba dan mengetahui hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lubang Jepang Bukittinggi, Destinasi Dark Tourism di Sumatra Barat

20 Desember 2022   23:56 Diperbarui: 21 Desember 2022   00:22 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukittinggi, kebanyakan orang akan memikirkan Jam Gadang jika kota ini disebut. Memang Jam Gadang merupakan landmark dari kota ini, namun di kota ini terdapat destinasi lainnya yang layak untuk dikunjungi. 

Salah satunya adalah Lubang Jepang, saksi bisu penjajahan Jepang di Bukittinggi. Destinasi ini cocok untuk penggemar Dark Tourism, karena sejarah pembuatannya yang berkaitan dengan romusha dan kondisinya saat ini yang masih autentik.

Sumber Foto: travel.okezone.com
Sumber Foto: travel.okezone.com

Lubang Jepang Bukittinggi awalnya dibangun pada tahun 1942 oleh tentara jepang sebagai tempat perlindungan. Lalu pada tahun 1950 pemerintah mulai mengelola tempat ini hingga akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1984. 

Di pintu masuk terowongan ini, kita harus menuruni anak tangga yang cukup banyak, sehingga bagi orang tua atau disabilitas tidak disarankan memasuki wilayah Lubang Jepang. 

Di dalam, kita bisa melihat banyak ruangan-ruangan yang dulu digunakan oleh tentara Jepang, mulai dari ruang senjata, barak, ruang pertemuan, dapur, hingga penjara. Suasana terowongan yang gelap dan sunyi membuat suasana menjadi cukup menakutkan. 

Ruangan-ruangan tersebut tidak semuanya dibuka, agar keaslian ruangan dan barang-barang yang ada terjaga dengan aman. Dapur dan penjara terletak di salah satu sudut gua dan hawa kedua ruangan tersebut sangat terasa suramnya. 

Sumber Foto : kataomed.com
Sumber Foto : kataomed.com

Ketika mengunjungi Lubang Jepang, pengunjung disarankan untuk menjaga sikap karena tempat ini adalah tempat yang sudah ada cukup lama dan memiliki banyak cerita mistis, dan bukan tidak mungkin jika tidak menjaga sikap di tempat ini pengunjung bisa mengalami hal-hal yang tidak  diinginkan.

Aktivitas Yang Dapat Dilakukan di Lubang Jepang Bukittinggi

1. Menambah Wawasan

Pengunjung dapat mempelajari sejarah Lubang Jepang Bukittinggi sambil merasakan suasana yang menyelimuti destinasi tersebut. Pengunjung juga dapat menyewa seorang guide untuk menjelaskan sejarah serta ruangan-ruangan yang terdapat di Lubang Jepang.

2. Dokumentasi

Pengunjung juga dapat melakukan dokumentasi selama berada di Lubang Jepang, baik untuk kepentingan penelitian, foto sebagai kenang-kenangan, atau bahkan untuk mereka yang ingin mencari hal-hal mistis.

Sumber Foto: suluah.com
Sumber Foto: suluah.com

Lokasi dan Fasilitas

Lubang Jepang sendiri terletak di dalam destinasi wisata lain di kota Bukittinggi, yakni Taman Panorama Ngarai Sianok dan hanya berjarak sekitar 15 menit dari Jam Gadang. 

Pengunjung biasanya menghabiskan waktu kurang lebih sekitar 1 jam di Lubang Jepang dan sudah termasuk berfoto-foto di Taman Panorama Ngarai Sianok serta belanja souvenir. Karena letaknya yang masih di dalam kota, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Destinasi ini memiliki mushola dan toilet serta toko-toko souvenir. 

Akomodasi dan Kuliner

Jika ingin menginap, wisatawan bisa memilih berbagai pilihan sesuai dengan budget, mulai dari hotel berbintang hingga penginapan murah. Akan kurang jika kita tidak membahas tentang makanan, wisatawan bisa memilih makanan yang diinginkan disini, mulai dari Nasi Padang, Sate Padang, dan jika tidak tertarik makanan tradisional pengunjung bisa memilih restoran cepat saji yang ada di kota Bukittinggi.

Harga Tiket dan Jam Buka

Harga tiket masuk Lubang Jepang sekitar Rp 15.000, namun belum termasuk harga pemandu wisata. Untuk menyewa pemandu wisata, pengunjung perlu membayar sekitar Rp. 50.000. Destinasi ini buka mulai pukul 9 pagi dan tutup di pukul 6 sore.

Tips dari Penulis

Pengunjung Lubang Jepang harus memiliki kondisi fisik yang prima, karena untuk memasuki gua nya saja sudah sangat menguras tenaga. Pengunjung yang memiliki fobia terhadap ruangan sempit, orang tua, serta anak-anak tidak disarankan untuk masuk ke dalam gua, kecuali menyanggupi dan berada dibawah pengawasan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun