Mohon tunggu...
maruto asmoro
maruto asmoro Mohon Tunggu... -

pelaut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cuaca dan Musibah QZ8501 AirAsia

5 Januari 2015   04:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa harus Mengambil Berita Cuaca dari BMKG?

Pertama-tama saya ikut berduka cita kepada semua keluarga korban atas musibah QZ8501Air Asia di laut Jawa/selat Karimata. Semoga beliau semua memperoleh jalan yang terang untuk menuju hadirat-NYA.

Pengantar

Pada akhir dekade 70-an dan awal dekade 80-an, saya berlayar di atas kapal full container, melayari jalur Timur Jauh – Amerika pantai Barat dan pantai Timur ( Far East – America West and East coast), di kapal Neptune Pearl kemudian Neptune Diamond.

Di Far East, sebelum menyeberang samudera Pacific, pelabuhan terakhinya adalah Yokohama, dekatTokyo. Selama di pelabuhan, Yokohama, pada jam-jam tertentu Radio Officer/Markonis kami memberikan print-out Berita Cuaca/Analisa Cuaca, untuk perairan Pacific Utara, yaitu perairan yang akan kami lewati menuju pantai barat Amerika dan ditaruh/ditempatkan di meja kerja di anjungan. Berita Cuaca dari Markonis diperoleh dari stasiun meteorologi Tokyo, Hong Kong, Honolulu, San Francisco, Los Angeles, sebagaimana rajinnya Markonis saja. Tetapi, yang paling utama kami perhatikan adalah yang diperoleh dari Tokyo dan salah satu San Francisco atau Los Angeles. Dari Tokyo karena Tokyo adalah stasiun meteorologi yang paling dekat sehingga analisanya lebih detail, lebih akurat. Setelah mendekati Garis/Bujur Batas Penanggalan Internasional (International Date Line, bujur 180T/B), Berita Cuaca yang kami utamakan adalah yang dari Amerika termasuk – kadang kadang - dari Honolulu.Yang dariTokyo kami tinggalkan.

Selain data dari stasiun meteorologi di atas, perusahaan kami, perusahaan BUMN-nya Singapura, meminta jasa konsultan cuaca swasta dari USA, saat itu OceanRoute, untuk memberikan advis kepada kami yaitu merekomendasikan apa yang sebaiknya kami lakukan saat menyeberang samudera Pacific. Mereka juga mengirim data/kondisi cuaca menurut analisa mereka sendiri berikut komentar -komentarnya. Mereka memiliki data lengkap tentang kapal kami. Tentu kepada mereka kami (perusahaan kami) membayar fee. Bagaimanapun, advis mereka kita ikuti atau tidak, itu bergantung kepada kami. Kami akan sesuaikan dengan situasi yang kami alami.

Perlu diketahui bahwa data untuk menganalisa cuaca di setasiun mereorologi diperoleh dari stasiun meteorologi di darat, dari satelit cuaca, dari marine observer buoy (ODAS/Ocean Data Acquisition System, NOMAD/Navy Oceanographic Meteorological Automatic Device yang laporannya dikirim kesatelit cuaca), dari selected ships (kapal yang terdaftar di badan meteorologi yang diwajibkan mengirim keadaan cuaca di laut mana pun mereka berada ke setasiun meteorologi terdekat), dari volunteer ships (kapal yang tidak diwajibkan mengirim data tetapi dengan sukarela juga mengirim data), dari pihak lain yang peduli terhadap cuaca. Data tersebut diolah oleh ahli cuaca di station bersangkutan, kemudian disiarkan ke kami/kita.Kami tinggal memonitor Berita Cuaca/Analisa Cuaca tersebut, kemudian di- print di/melalui faximile atau dimonitor melalui radio telegrafi.

Kapal kami termasuk selected ship, sehingga mempunyai kewajiban untuk mengirim keadaan cuaca di perairan yang kami lewati, saat itu. Kewajiban ini harus dilakukan setiap 6 jam sekali yaitu, pada pukul 00.00; 06.00; 12.00; 18.00 Universal Time (GMT). Bila cuaca buruk, adakalanya setasiun meteorologi minta ke kami untuk mengirim data setiap 3 jam sekali. Kami kirim ke stasiun meteorologi terdekat. Kalau masih dekat ke Tokyo kami kirim ke Tokyo, kalau sudah dekat ke Amerika kami kirim ke Long Beach, Los Angeles atau San Francisco. Kalau kami terlambat mengirim data, kami ditegur. Karena data dari kami diperlukan mereka. Walaupun sudah ada satelit cuaca, data dari kami masih diperlukan karena ada data manual yang tidak bisa dideteksi oleh satelit. Itu teknologi tahun akhir70-an.

Demikian pula stasiun meteorologi di darat. Mereka menyiarkan Berita Cuaca, saat itu 6 jam sekali. Jadi kami harus memonitor Berita Cuaca hasil analisa mereka, karena cuaca terus berubah, dengan demikian harus dimonitor terus.

Sebagai tambahan, sebagai selected ship, kami setiap hari wajib mengirim posisi kapal saat “tengah hari” (noon position) berikut data yang lain, sebagai AMVER report (AMVER/Automated Mutual Assistance Vessel Rescue System), ke USA.

Berita Cuaca di Indonesia

Untuk apa cerita di atas saya sampaikan? Dari media yang saya dengar, yang saya baca bahwa pihak Air Asia, untuk penerbangan QZ8501 terlambat mengambil Berita Cuaca dari BMKG. Ini salah satu kesalahan, katanya.

Ini membuat saya prihatin. Sangat prihatin. Hampir 35 tahun yang lalu, tidak ada Berita/Analisis Cuaca yang harus diambil di kantor meteorologi. Kita bisa nge-print di mana pun kita berada, dari stasiun meteorologi mana pun data berasal, selama bisa di-“tangkap”/dimonitor oleh alat komunikasi di kapal.

Lha jaman ini kok masih ada Berita Cuaca yang harus di ambil di kantor meteorologi. Ini pasti ada yang tidak pas.Teknologi sekarang tentunya jauh lebih canggih dari 35 tahun yang silam. Sungguh prihatin. Semoga saja media salah kutip. Atau pejabat yang berwenang salah ucap. Mengapa Berita Cuaca harus diambil dari kantor BMKG?

Tetapi kalau memang itu yang benar-benar terjadi, sekali lagi, saya prihatin?

Salam,

Maruto Asmoro.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun