Di sisi lain, teknologi bisa melukai dan merusak. Orang tua perlu bijaksana dalam mengelola penggunaan teknologi di rumah agar tidak menggantikan interaksi langsung dalam keluarga. Orang tua dapat menggunakan teknologi sebagai alat bantu, tetapi mereka tetap harus memastikan bahwa pendidikan iman terjadi melalui hubungan yang nyata dan penuh kasih.
Pada akhirnya, pendidikan dalam keluarga tidak hanya bertujuan untuk membentuk individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga manusia yang utuh, yang memiliki hati yang terarah kepada Allah dan sesama. Dalam proses ini, keluarga menjadi landasan yang kokoh bagi Gereja dan masyarakat. Dengan menjalankan peran ini dengan setia, keluarga-keluarga Katolik tidak hanya membangun kehidupan yang bermakna bagi anggota-anggotanya, tetapi juga memperkokoh iman dan moral di tengah dunia yang terus berubah.Â
Dalam dunia yang semakin kompleks dan sekuler, keluarga Katolik memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi mercusuar iman yang menerangi jalan bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H