Usaha Marulak menyadarkan masyarakat Maluku Tengah akan pentingnya kepemilikan sertipikat tanah adalah dengan melakukan pendekatan, sosialiasi, menjalankan fungsi humas secara optimal serta menjadi narasumber di Radio Republik Indonesia selama 5 tahun belakangan sejak Marulak bertugas pertama kali menjabat sebagai Kepala Kantor Pertanahan Kab. Maluku Tenggra Barat dan Kab. Maluku Barat Daya tahun 2014 sd 2017 dan Kepala Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon 2017 sd 2019.
Marulak terus melakukan Program Pemberdayaan Masyarakat Pasca Sertipikasi Asset tanah Masyarakat dan mendekatkan Masyarakat kepada pihak-pihak per Bank-an dan Jasa Keuangan lainnya guna mendapat bantuan Modal Usaha.
BERASAL DARI KELUARGA MISKIN
Terjun ke lapangan selama kurang lebih 34 tahun, Marulak mendapatkan banyak dukungan positif dari keluarga. Bagi Marulak, keuletan kedua orangtuanya hingga kini dijadikan sebagai contoh kehidupan yang luar biasa. Berasal dari keluarga petani tadah hujan Sumatera Utara, Kab.Sedrang Bedagai, Kec. Sei Ramapah, Desa Sei Ban-Ban, Dusun Parsaoran yang miskin, Marulak diajarkan untuk ulet dalam bekerja sejak kecil.
Kepedihan mewarnai hari Marulak kecil kala itu. Ketika padi rusak karena banjir, orang tua Marulak kemudian beralih menjual singkong atau ikan dan Marulak harus mencari uang sekolah serta uang untuk membeli buku dengan cara kerja diorang lain di kampung-kampung lain pada saat libur sekolah untuk mendapatkan uang sekolah dan uang membeli buku. Kini, bagi Marulak, orang yang ulet dan mau bekerja pasti akan sukses.
Motto hidup Marulak adalah seseorang harus mempunyai Integritas. Bila berkata iya  maka katakan iya dan lakukan, tetapi bila tidak katakan tidak dan jangan lakukan.
Oleh sebab itu, Marulak tidak pernah malu untuk mencabut rumput, mengepel, sampai menyikat lantai walaupun Marulak sudah menjadi Kepala Kantor hal ini dia lakukan dimanapun Marulak bertugas. Menjadi seorang pemimpin, bagi Marulak bukan menjadi seorang raja. Tetapi berikan teladan yang baik dengan memberikan contoh secara langsung.
Marulak melihat kehidupan sederhana yang dicontohkan oleh Bapak Presiden, Joko Widodo. Presiden saja sederhana, masa pejabat di bawahnya ingin seperti raja, itu pemikiran Marulak.
Marulak senang terjun ke lapangan sehingga setiap hari selama 15 menit, Marulak akan langsung turun untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan staff dan memberi motivasi dalam bekerja. Bagi Marulak, jabatan adalah amanah Tuhan. Ilmu Pengetahuan yang didapatkan harus diaplikasikan dengan berbagai inovasi untuk memajukan bangsa serta mensejahterakan masyarakat banyak.
Bagi Marulak, berbagai pengalaman sudah dilalui. Mulai dari menjadi staf, Â pejabat lapisan paling rendah hingga kini menjadi seseorang yang menduduki jabatan penting di Kabupaten Maluku Tengah. Kinerja Marulak boleh diacungi jempol, tahun 2019 silam, Marulak mengikuti Lelang jabatan untuk eselon II dan lolos sampai wawancara dan interview oleh Pak Menteri ATR/BPN.
Lalu pada 2017, Marulak mendapatkan kenaikan pangkat Istimewa dari Kementerian ATR/BPN dari pangkat IV/a tahun 2015 naik ke IV/b hanya selama dua tahun, yang seharusnya empat tahun. Tidak heran Marulak memperoleh banyak penghargaan.