Mohon tunggu...
Marul Prihastuti
Marul Prihastuti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

dengan teru teru bozu digantung terbalik dan sepeda ungu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Malam

13 Mei 2016   23:31 Diperbarui: 14 Mei 2016   00:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu per satu binar cahaya padam, 

Nyata terpagut aslinya kelam malam. 

Siapa yang bisa bertahan hingga esok,  tak pernah aku tahu. 

Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan mati.

Laruuuuuttttttt...

melangitkan beribu puja meluncur penuh makna.

Berlaku sebagai penyiram jiwa, berharap lunturkan noda.

Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun