Satu per satu binar cahaya padam,Â
Nyata terpagut aslinya kelam malam.Â
Siapa yang bisa bertahan hingga esok, Â tak pernah aku tahu.Â
Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan mati.
Laruuuuuttttttt...
melangitkan beribu puja meluncur penuh makna.
Berlaku sebagai penyiram jiwa, berharap lunturkan noda.
Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!