Mohon tunggu...
Maruhum Sanni Sibarani
Maruhum Sanni Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - NIM: 55522120005 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Welcome !

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Audit Investigasi Umum dan Perpajakan: Trans Substansi Metode Transedental kantian

13 Juni 2024   22:39 Diperbarui: 13 Juni 2024   22:39 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quantity, Quality, Relation, Modality

2. Hubungan Hipotetikal (Hypothetical):

   - Hubungan hipotetikal terjadi ketika proposisi satu menjadi syarat atau konsekuensi dari proposisi lain.

   - Contoh hubungan hipotetikal adalah pernyataan "Jika hujan, maka jalanan menjadi licin" atau "Jika saya belajar dengan giat, maka saya akan mendapatkan nilai bagus."

   - Dalam hubungan hipotetikal, proposisi yang pertama (kondisional) menjadi dasar atau syarat untuk proposisi yang kedua (konsekuensial), yang berarti bahwa kebenaran proposisi yang kedua bergantung pada kebenaran proposisi yang pertama.

3. Hubungan Disjunktif (Disjunctive):

   - Hubungan disjunktif terjadi ketika ada dua atau lebih proposisi yang saling mengeksklusifkan satu sama lain, artinya hanya satu dari proposisi-proposisi tersebut yang dapat benar.

   - Contoh hubungan disjunktif adalah pernyataan "Saya akan pergi ke pantai atau ke gunung" atau "Mobilnya akan diperbaiki atau diganti."

   - Dalam hubungan disjunktif, jika salah satu proposisi terbukti benar, maka yang lainnya pasti salah, dan sebaliknya.

Pemahaman tentang jenis-jenis hubungan ini membantu dalam merumuskan dan menganalisis argumen serta pernyataan secara lebih tepat dalam logika dan filsafat. Dengan memahami bagaimana proposisi-proposisi saling terkait atau saling mengeksklusifkan satu sama lain, seseorang dapat lebih baik dalam mengevaluasi hubungan logis antara pernyataan-pernyataan tersebut.

Novelty Model Audit 

Model Novelty dalam audit merujuk pada pendekatan di mana auditor mencari bukti-bukti yang baru, tidak terduga, atau tidak biasa selama proses audit. Pendekatan ini bertujuan untuk menemukan masalah atau kejadian yang mungkin tidak terdeteksi dengan pendekatan audit tradisional yang lebih berfokus pada pengulangan prosedur dan rutinitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun