Diskursus  Kesadaran David R Hawkins, dan  Jeff Cooper pada Upaya  Wajib Pajak Untuk Memperbaiki SPT
David R. Hawkins adalah seorang psikiater, spiritualis, dan penulis terkenal yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang pengembangan diri dan kesadaran. Dia lahir pada 3 Juni 1927 di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, dan meninggal pada 19 September 2012. Hawkins memperoleh gelar kedokteran dari University of Wisconsin School of Medicine dan kemudian melanjutkan pendidikan spesialisasinya di bidang psikiatri di New York.Â
Selama bertahun-tahun praktik klinisnya, ia mulai menjelajahi konsep kesadaran, spiritualitas, dan perkembangan pribadi. Karya yang paling terkenal dari Hawkins adalah bukunya yang berjudul "Power vs. Force: The Hidden Determinants of Human Behavior" (1995).Â
Dalam buku ini, Hawkins memperkenalkan konsep "Map of Consciousness" atau "Peta Kesadaran", yang merupakan sebuah kerangka kerja untuk memahami tingkat kesadaran manusia. Dalam peta ini, ia mengklasifikasikan tingkat kesadaran manusia dari yang paling rendah hingga yang tertinggi, mulai dari rasa putus asa hingga pencerahan spiritual.
Pendekatannya terhadap kesehatan mental dan spiritualitas sering kali disertai dengan metode kinesiologi, yang merupakan teknik di mana ia menggunakan gerakan otot untuk mengevaluasi respon tubuh terhadap berbagai pernyataan atau stimulus. Hawkins percaya bahwa kinesiologi dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kebenaran atau tingkat kesadaran suatu pernyataan.Â
Karya-karya Hawkins, terutama "Power vs. Force" dan konsep Peta Kesadaran, telah mempengaruhi banyak orang dalam upaya mereka untuk memahami dan mengembangkan kesadaran diri serta mencapai pertumbuhan spiritual, Buku "Power vs. Force" (1995) adalah karya Hawkins yang pertama dan paling terkenal.Â
Dalam buku ini, Hawkins menciptakan "Peta Kesadaran" yang menjelaskan level-level kesadaran manusia dari yang terendah hingga yang tertinggi. Peta Kesadaran ini membagi kesadaran menjadi dua domain: medan energi power dan medan energi force. Medan energi power terdiri dari kesadaran tinggi, sedangkan medan energi force terdiri dari kesadaran rendah.Â
Buku ini menawarkan inspirasi dan panduan spiritual bagi para pencari, serta menjelaskan bagaimana mengubah kesadaran rendah menjadi kesadaran tinggi. Meskipun beberapa kritikus telah mengkritik beberapa aspek dari metodologi Hawkins, pengaruhnya dalam bidang pengembangan diri tetaplah signifikan.
Peta Kesadaran adalah konsep utama dalam karya Hawkins. Peta ini membagi kesadaran manusia menjadi berbagai tingkatan, mulai dari kesadaran rendah hingga kesadaran tinggi. Tingkatan-tingkatan ini ditentukan oleh energi yang dihasilkan oleh pikiran dan perasaan manusia. Peta Kesadaran ini digunakan untuk memahami emosi dan perilaku manusia, serta untuk mengubah kesadaran rendah menjadi kesadaran tinggi.
Dengan demikian, David R. Hawkins adalah seorang psikiater yang menggunakan kinesiologi dan temuan-temuan terbaru dalam sains untuk menciptakan Peta Kesadaran yang menjelaskan level-level kesadaran manusia dan bagaimana mengubah kesadaran rendah menjadi kesadaran tinggi.
David R. Hawkins mengembangkan "Levels of Consciousness" atau "Tingkat Kesadaran" sebagai bagian dari kerangka kerjanya yang disebut "Map of Consciousness" atau "Peta Kesadaran". Konsep ini memetakan berbagai tingkat kesadaran manusia, mulai dari yang paling rendah hingga yang tertinggi. Berikut adalah penjelasan detail tentang beberapa tingkat kesadaran utama dalam kerangka kerja ini:
1. Shame (Kehinaan): Ini adalah tingkat kesadaran yang paling rendah dalam peta. Individu di tingkat ini mungkin merasakan perasaan ekstrem rendah diri, tidak berharga, dan tidak ada harapan. Mereka cenderung mengalami ketidakbahagiaan yang mendalam dan mungkin memiliki pemikiran dan perilaku yang merusak.
2. Guilt (Rasa Bersalah): Tingkat ini sedikit lebih tinggi daripada kehinaan. Individu di tingkat ini mungkin merasa bersalah karena tindakan atau keputusan masa lalu. Mereka mungkin mengalami perasaan menyesal dan memiliki keinginan untuk memperbaiki kesalahan mereka.
3. Apathy (Apati): Ini adalah tingkat ketiga dalam peta. Individu di tingkat apati kehilangan minat dan motivasi dalam hidup. Mereka mungkin merasa tidak peduli terhadap diri sendiri atau orang lain, dan mungkin merasa terputus dari emosi mereka.
4. Grief (Kesedihan): Pada tingkat ini, individu mungkin mengalami kesedihan mendalam dan duka cita atas kehilangan yang signifikan. Proses penyembuhan mungkin terjadi di tingkat ini, tetapi individu mungkin masih merasa terjebak dalam perasaan kehilangan.
5. Fear (Rasa Takut): Rasa takut adalah tingkat kesadaran di mana individu merasa takut dan khawatir akan masa depan. Mereka mungkin merasa tidak aman dan rentan terhadap bahaya yang mereka persepsikan.
6. Desire (Keinginan): Di tingkat ini, individu mungkin sangat terfokus pada keinginan dan keinginan duniawi. Mereka mungkin mencari kepuasan materi dan pengalaman sensorik.
7. Anger (Kemarahan): Kemarahan adalah tingkat kesadaran di mana individu merasa marah, frustrasi, atau tidak puas dengan situasi atau orang lain. Mereka mungkin mengekspresikan kemarahan mereka dengan cara yang destruktif.
8. Pride (Kebanggaan): Tingkat ini mencakup perasaan kebanggaan, ego, dan kepercayaan diri yang berlebihan. Individu mungkin merasa superior atau lebih baik daripada orang lain.
9. Courage (Keberanian): Ini adalah tingkat kesadaran yang lebih tinggi di mana individu mulai memasuki wilayah yang lebih positif. Mereka mungkin merasa berani dan mampu mengatasi rintangan dalam hidup.
10. Neutrality (Netralitas): Di tingkat ini, individu mulai mencapai kedamaian dalam pikiran dan perasaan mereka. Mereka mungkin merasa netral terhadap berbagai situasi dan peristiwa, tanpa terjebak dalam emosi yang kuat.
11. Willingness (Kesediaan): Kesediaan adalah tingkat kesadaran di mana individu terbuka untuk pertumbuhan dan perkembangan. Mereka mungkin merasa siap untuk mengambil langkah-langkah baru dan belajar dari pengalaman mereka.
12. Acceptance (Penerimaan): Di tingkat ini, individu mulai menerima diri mereka sendiri dan keadaan mereka apa adanya. Mereka mungkin merasa damai dengan kehidupan mereka dan menerima kenyataan tanpa perlawanan.
13. Reason (Akal Sehat): Tingkat ini mencakup kecerdasan dan logika yang sehat. Individu di tingkat ini mungkin mampu memahami dan menganalisis situasi dengan baik.
14. Love (Cinta): Cinta adalah tingkat kesadaran yang sangat tinggi di mana individu merasakan cinta tanpa syarat untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mungkin merasakan perasaan kedekatan, empati, dan kasih sayang yang mendalam.
15. Joy (Kegembiraan): Kegembiraan adalah tingkat kesadaran tertinggi dalam peta. Individu di tingkat ini merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang tulus dalam kehidupan mereka. Mereka mungkin merasakan kehadiran yang mendalam dan koneksi dengan alam semesta.
Hawkins menekankan bahwa naik ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi memungkinkan individu untuk merasakan lebih banyak kebahagiaan, kedamaian, dan makna dalam hidup mereka. Dalam kerangka kerjanya, dia berpendapat bahwa tindakan kecil yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pribadi dapat memiliki dampak positif yang besar dalam kehidupan seseorang.
Jeff Cooper adalah seorang penulis, instruktur senjata api, dan pakar taktik keamanan yang terkenal. Dia lahir pada 10 Mei 1920 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, dan meninggal pada 25 September 2006. Cooper dikenal karena kontribusinya dalam bidang pelatihan senjata api, taktik pertempuran, dan pemikiran tentang keselamatan pribadi.Â
Cooper mendirikan Gunsite Academy pada tahun 1976 di Paulden, Arizona, yang menjadi salah satu lembaga pelatihan senjata api terkemuka di dunia. Dia adalah pendukung yang vokal untuk pelatihan senjata api yang tepat dan kesadaran diri yang tinggi dalam situasi yang mengancam.
Salah satu kontribusi terbesar Cooper terhadap bidang keamanan pribadi adalah konsep "Color Code of Mental Awareness" atau "Kode Warna Kesadaran Mental". Konsep ini adalah sistem yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kewaspadaan mental seseorang dalam menghadapi potensi ancaman. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap tingkat warna dalam Color Code of Mental Awareness:
1. White (Putih): Ini adalah tingkat kewaspadaan yang sangat rendah di mana seseorang tidak sadar akan lingkungan sekitarnya dan tidak memperhatikan tanda-tanda bahaya.
2. Yellow (Kuning): Ini adalah tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi di mana seseorang tetap tenang dan waspada terhadap situasi sekitarnya tanpa menjadi paranoid. Ini adalah tingkat yang disarankan untuk berada dalam kehidupan sehari-hari.
3. Orange (Oranye): Ini adalah tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi lagi di mana seseorang mengidentifikasi adanya potensi ancaman atau situasi yang tidak biasa. Di tingkat ini, seseorang mulai mempersiapkan diri untuk bertindak jika diperlukan.
4. Red (Merah): Ini adalah tingkat kewaspadaan tertinggi di mana seseorang mengenali bahwa ancaman yang konkret ada dan bersiap untuk bertindak sesuai dengan situasi.
Melalui konsep ini, Cooper mengajarkan pentingnya kesadaran diri dan kewaspadaan dalam menjaga keamanan pribadi. Dia percaya bahwa dengan mengikuti Color Code of Mental Awareness, individu dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali dan merespons ancaman dengan efektif. Cooper juga merupakan penulis beberapa buku yang sangat dihormati dalam bidang senjata api, taktik, dan keamanan pribadi, termasuk "Principles of Personal Defense" dan "The Art of the Rifle". Kontribusi-kontribusinya dalam bidang keamanan pribadi dan pelatihan senjata api telah membuatnya menjadi tokoh yang dihormati dan diakui dalam komunitas senjata api dan keamanan.
SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) adalah dokumen yang digunakan untuk melaporkan penghitungan dan objek pajak, serta kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. SPT Tahunan PPh (Pajak Penghasilan) harus diisi dengan benar, lengkap, dan jelas, serta disampaikan ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak) atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak
Pemikiran David R. Hawkins dan Jeff Cooper dalam bidang kesadaran dapat digunakan dalam upaya memperbaiki SPT. Hawkins menggolongkan level kesadaran menjadi "power" dan "force", dengan "power" mewakili hal positif dan "force" sebagai hal negatif. Pemahaman ini dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan kebijaksanaan dalam pengisian SPT. Cooper, sebaliknya, mengembangkan Color Code of Mental Awareness yang menggunakan warna untuk menunjukkan tingkat kesadaran mental seseorang. Color Code ini dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran mental dan situasi dalam pengisian SPT
Dalam perspektif level kesadaran Hawkins, bergibah dapat diartikan sebagai tingkat kesadaran yang rendah, seperti amarah (150) atau bangga diri (175). Untuk meningkatkan level kesadaran, Hawkins merekomendasikan berkontemplasi ke dalam diri dan mentransendensikan jiwa. Dengan demikian, pengisian SPT dapat dilakukan dengan lebih bijak dan sadar
Saat kita menilik pemikiran David R. Hawkins dan Jeff Cooper, kita dapat melihat beberapa kesamaan dalam fokus mereka pada kesadaran dan keamanan pribadi, meskipun dengan pendekatan yang berbeda. Mari kita lihat bagaimana kedua pemikir ini dapat saling melengkapi:
1. Kesadaran: Baik Hawkins maupun Cooper menekankan pentingnya kesadaran dalam kehidupan sehari-hari. Hawkins dengan konsep Peta Kesadaran, yang memetakan berbagai tingkat kesadaran manusia, sementara Cooper dengan Color Code of Mental Awareness, yang menunjukkan tingkat kewaspadaan mental seseorang dalam menghadapi potensi ancaman. Keduanya memperjuangkan kesadaran sebagai kunci untuk mengelola tantangan dan situasi yang muncul dalam hidup.
2. Kesejahteraan Pribadi: Baik Hawkins maupun Cooper memandang pentingnya kesejahteraan pribadi dan keamanan sebagai bagian integral dari kehidupan yang baik. Hawkins mendorong individu untuk mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi, yang dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup mereka, sementara Cooper menekankan pentingnya pelatihan senjata api yang tepat dan kesadaran diri yang tinggi untuk menjaga keamanan pribadi.
3. Pendekatan Praktis: Meskipun pendekatan mereka berbeda, baik Hawkins maupun Cooper memiliki pandangan yang sangat praktis tentang kehidupan. Hawkins menekankan praktik spiritual dan pengembangan diri untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi, sementara Cooper menekankan latihan fisik, pelatihan senjata api, dan kewaspadaan aktif dalam menghadapi potensi ancaman.
Dengan memadukan pemikiran Hawkins dan Cooper, individu dapat mengembangkan pemahaman yang lebih holistik tentang pentingnya kesadaran, kesejahteraan pribadi, dan keamanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini bisa mencakup pengembangan kesadaran diri yang lebih dalam serta penerapan praktik keamanan pribadi yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Refrensi:
Hawkins, David R. (2002). Power vs. Force: The Hidden Determinants of Human Behavior. Carlsbad: Hay House, Inc.
Cooper, Jeff. (1989). Principles of Personal Defense. Boulder: Paladin Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H