Sementara di propinsi-propinsi lainnya tidaklah demikian, akibat Bulan belum terbit kala gerhana dimulai. Segenap pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara (minus propinsi Bali) dan propinsi Irian Jaya Barat serta sebagian kecil propinsi Kalimantan Timur serta sebagian propinsi Kalimantan Utara berada di sebelah barat garis P1 namun di sisi timur garis U1.Â
Sehingga di kawasan ini Gerhana Bulan dapat dinikmati mulai dari fase penumbra awal yang terpotong terbitnya Bulan hingga fase penumbra akhir. Sisanya terletak di sisi barat garis U4, yang mencakup segenap pulau Sumatra, Jawa hampir seluruh pulau Kalimantan dan propinsi Bali.Â
Di sini Gerhana Bulan hanya dapat dinikmati mulai dari fase umbra awal yang sudah terpotong terbitnya Bulan hingga fase penumbra akhir saja. Shalat Gerhana dan Observasi Dengan demikian Gerhana Bulan Total ini terjadi di kala Matahari sedang dalam proses terbenam (Bulan sedang dalam proses terbit) bagi sebagian besar Indonesia.Â
Dengan kata lain, Bulan terbit sudah dalam keadaan gerhana bagi sebagian besar Indonesia. Sebagai implikasinya maka durasi-tampak gerhana,yakni selang waktu antara terbitnya Bulan hingga kontak akhir penumbra, pun menjadi berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Di sisi timur garis P1 durasi-tampak gerhana adalah sama dengan durasi gerhana, yakni 5 jam 56 menit.Â
Namun kian ke barat dari garis P1, durasi-tampaknya kian menurun. Durasi-tampak terkecil terjadi di ujung terbarat Indonesia, yakni di Banda Aceh (propinsi Aceh). Yaitu hanya sebesar 3 jam 14 menit saja.
Dan sebelum menunaikan shalat gerhana, dianjurkan untuk mengumandangkan gema takbir. Di samping itu alangkah baiknya jika turut mengamati gerhana ini, sebagai bagian dari mengagumi kebesaran Illahi dan memahami bagaimana semesta bekerja.Â
Kesempatan untuk menunaikan shalat gerhana bulan terbuka hingga kontak akhir umbra (U4) terjadi pada pukul 20:44 WIB. Mengingat fase totalitas adalah fase gerhana yang paling menyedot perhatian, maka perlu disusun strategi kapan waktunya observasi (mengamati) gerhana dan kapan saatnya menunaikan shalat gerhana bulan.
Shalat gerhana bulan dalam Gerhana Bulan Total 4 April 2015 ini baru bisa diselenggarakan setelah kontak awal umbra (U1) terjadi. Maka bagi wilayah-wilayah di Indonesia yang terletak di sebelah timur garis U1, shalat gerhana bisa diselenggarakan segera setelah shalat Isya'.
Demikian halnya bagi propinsi Sumatra Utara dan Aceh. Sebaliknya wilayah-wilayah di sebelah barat garis U1 hingga propinsi Sumatra Utara dan Aceh dapat menyelenggarakan shalat gerhana bulan segera setelah shalat Maghrib.
Dengan pengaturan waktu demikian, maka shalat gerhana bulan dapat ditunaikan sementara observasi Gerhana Bulan khususnya dalam fase totalitas juga tetap dapat berlangsung.
Seperti peristiwa sejenis sebelumnya, Gerhana Bulan Total 4 April 2015 sejatinya relatif bisa diamati dengan mudah dari lokasi dimana saja, termasuk lingkungan perkotaan sekalipun. Namun ada teknik tersendiri untuk mengabadikan peristiwa langit ini.Â