Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Karir Lulusan "S2/S3" Versus Karir Tanpa "Embel-embel Titel"

21 Januari 2024   00:25 Diperbarui: 21 Januari 2024   00:28 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi Marudut Parsaoran Anakampun.

Dunia usaha sukses maupun Bisnis motto Yuridis selalu dipegang teguh "Siap menghadapi tantangan".  Tantangan di dalam diri sendiri maupun dari lingkungan. Terlebih dahulu  menantang diri sendiri sehingga mendorong untuk tetap bersemangat dalam menghadapi perkembangan yang terjadi. Seorang pengusaha harus cekatan dalam mencari tantangan berikutnya untuk menghadapi apa yang menjadi target bisnis 

Menjadi pengusaha sukses pun harus berani mengambil resiko sehingga akan timbul hasrat untuk mendapatkan hal-hal baru beredar di pasaran. Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan resiko terkecil maupun besar dari pilihannya adalah hal yang perlu Anda biasakan dan ini merupakan salah satu cara menjadi pengusaha sukses.

Untuk menjadi pengusaha sukses, dibutuhkan jerih payah dan waktu, serta kemampuan mengeksekusi visi dan target dalam meraih hasil. 

Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya manusia untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi. Teori umum pencapaian berdaya saing dalam bentuk Dunia usaha.

Sumber daya manusia kompetitif merupakan perencanaan kualitas sumber daya manusia agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Artinya dengan adanya strategi sumber daya manusia akan membantu seseorang agar berkualitas dan berdaya saing dalam mencapai tujuan target bisnis.

Nah. Hal ini yang tidak diajarkan di bangku sekolah atau kuliah, pada umumnya akan ditemukan pada fakta di lapangan proses Bisnis itu bergulir. 

PENGUSAHA SUKSES TANPA DUDUK DI BANGKU SEKOLAH.

Pengusaha yang berdaya saing Yang paling berperan penting adalah berani dan yakin untuk bekerja keras. Kisah inspiratif dari orang-orang sukses tanpa mengecap duduk di bangku sekolah.  Saya yakin kamu sering membaca kisah sukses tokoh-tokoh tertentu seperti Bob Sadino dan tokoh pengusaha sukses lainnya. Setelah membaca kisah perjalanan mereka apa yang dapat kamu petik sebagai kunci suksesnya? Kuncinya hanyalah berani dan yakin untuk bekerja keras.

Bob Sadino dikenal sebagai pengusaha yang pemikirannya banyak menginspirasi banyak orang dalam berbisnis. Bob Sadino lahir dari keluarga yang berkecukupan, dan ia mewarisi seluruh harta kekayaan orang tuanya. 

Meski begitu, Bob Sadino merintis usahanya dari nol, dan bahkan sempat bangkrut. Saat masa-masa sulit tersebut ia menjadi sopir, kuli bangunan hingga berjualan telur. Berkat kerja kerasnya, Bob Sadino berhasil mendirikan sebuah swalayan bernama Kem Chicks. 

Tidak asing lagi ditelinga kita seorang pengusaha sukses, Eka Tjipta Widjaja, Pendiri grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja menjadi orang terkaya kedua di Indonesia dengan total kekayaan sekitar US$9,7 miliar atau Rp 138,71 triliun. Siapa sangka jika, pengusaha sukses ini adalah lulusan SD.

Pengusaha Prajogo Pangestu berada di urutan kelima dengan kekayaan US$6,1 miliar atau Rp 88,45 triliun.

Latar belakang pendidikannya sampai tingkat menengah pertama. Hal ini dipengaruhi penghasilan ayahnya yang pas-pasan karena bekerja sebagai penyadap getah karet.

H. Bustaman merupakan sosok di balik kesuksesan Rumah Makan (RM) Padang Sederhana. Cabang warung makan ini pun sudah ada di seluruh negeri, bahkan di luar negeri.

Hanya berbekal lulusan SD, Bustaman remaja terpaksa merantau karena faktor budaya demi mencari ilmu dan pengalaman. Dia memutuskan untuk pergi ke Jambi. 

Andrie Wongso, dia adalah motivator kondang asal Malang yang udah menyabet penghargaan The Best Motivator Indonesia versi Kompas.

Andrie adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir di Malang pada 1954 silam. Keluarganya adalah keluarga miskin, dan dia terpaksa berhenti sekolah saat kelas enam SD karena sekolahnya ditutup. Gelarnya akademisnya pun cuma SDTT alias Sekolah Dasar Tidak Tamat.

Semasa remaja, dia aktif berjualan kue di pasar. Namun saat berusia 22 tahun, Andrie memutuskan buat merantau ke Jakarta. Dia bekerja sebagai salesman sabun hingga pelayan toko.

Banyak dari kita yang meyakini bahwa pendidikan formal adalah kunci kesuksesan dalam dunia bisnis. Gelar sarjana atau pendidikan tinggi lainnya dianggap sebagai tiket masuk untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek bisnis. Namun, fakta dilapangkan bahwa tidak selamanya pendidikan formal yang lebih tinggi menjamin terbentuk menjadi seorang penguasa yang sukses.

Selain itu, pembelajaran langsung dalam bisnis memungkinkan kita untuk mengembangkan keterampilan kritis seperti analitis, pemecahan masalah, dan kepemimpinan melalui pengalaman nyata. Dalam dunia bisnis yang terus berubah dan kompetitif, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan mengambil keputusan yang tepat menjadi kunci keberhasilan.

Tidak semua orang bisa beruntung bisa merasakan bangku sekolah untuk mengenyam pendidikan. Namun, beberapa di antaranya tetap berusaha untuk meraih kesuksesan lewat jalan lain, selain pendidikan formal. Figur tokoh-tokoh sukses yang ternyata tidak lulus sekolah dasar (SD).

Paradigma Pendidikan Indonesia bagi sebagian besar orang sangat penting dan menentukan kesuksesan. Namun, bukan berarti pendidikan menjadi jalan satu-satunya untuk sukses. 

Beberapa orang Indonesia yang sukses tanpa sekolah tinggi memiliki kisah perjalanan yang sangat menginspirasi. Mereka membuktikan bahwa tidak selamanya gelar atau titel tertentu menjadi tolok ukur untuk mencapai kesuksesan.

Menjadi orang pengusaha sukses bisa dilakukan melalui hal-hal sederhana. Meskipun begitu, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan proses dan waktu yang berbeda bagi setiap orang. Meraih kesuksesan dan menggapai tujuan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Ada berbagai macam proses dan rintangan yang harus dihadapi oleh setiap orang. 

Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai dengan mudah. Kedisiplinan dan kebiasaan memiliki peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang. Bahkan mulai dari kebiasaan terkecil yang seringkali diabaikan orang.

Gelar Kesarjanaan atau Professor mungkin adalah hal wajib yang dimiliki oleh seorang yang ingin sukses, berpenghasilan besar dan hal itu tentu saja masuk akal.  Akan tetapi tidak selamanya gelar itu menjamin seseorang itu sukses dalam bisnis.  Ada banyak orang yang mampu sukses menjadi konglomerat bahkan berpengaruh di Negara ini tanpa memiliki gelar.

Sidikalang. 21/01/2024

Marudut Parsaoran Anakampun 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun