Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Master Parulian Tumanggor: Pemersatu Umat Beragama dari Ujung Sumatera

20 April 2022   15:32 Diperbarui: 20 April 2022   15:46 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan sosok vigur Master Parulian (MP) Tumanggor.  Nama ini tidak asing lagi terdengar di  khalayak umum khususnya di daerah dataran tinggi Sumatera, menjadi primadona dan sosok pemimpin berasal dari Sumatera Utara. Tidak hanya itu Master Parulian (MP) Tumanggor pernah menjadi  Bupati Dairi periode 1999-2004 dan 2004-2009 dan hingga kini menjadi Komisaris Utama di salah satu perusahaan ternama yang bergerak di bidang CPO.

Master Parulian Tumanggor terlahir dari desa pelosok kecil di kecamatan Parlilitan. Sejak kecil telah ditempa dengan kejamnya hidup pada masa itu. Dibesarkan oleh kedua orang tua  kehidupan sehari-hari adalah bertani. Sulitnya hidup pada masa menjadi pemicu Master Parulian (MP) Tumanggor untuk terus maju,  menempa menjadi pemimpin berkharisma dan spektakuler. Dibuktikan dengan prestasi yang berhasil diukir.  Gaya kepemimpin yang tidak diragukan lagi, memiliki segudang prestasi dan inovasi untuk membangun.

Ada cukup banyak prestasi gemilang yang diukir pada masa kepemimpinannya, terlihat ketika Master Parulian Tumanggor menjabat sebagai Bupati kabupaten Dairi pada tahun 1999  hingga pada tahun 2010. Terobosan baru dalam pembangunan. Pada masa kepemimpinan tidak sedikit apresiasi bergulir.

Salah satu bentuk pembangunan berhasil ditorehkan "Taman Iman Sitinjo", ide kreatif muncul pada masa itu, menggambarkan dedikasi unik, perjalanan kehidupan umat beragama yang ada di Indonesia. Boleh dibilang sesuatu hal yang sulit dikaji oleh banyak orang,  namun menjadi icon dan buah bibir bagi banyak orang. Taman iman sitinjo menyuguhkan cerita-cerita religius dari setiap agama, disajikan dalam bentuk- bentuk bangunan dan duplicat patung. Sangat tepat jika kita ingin mengulang sejarah bagaimana kehidupan dan situasi munculnya agama -agama, sangat detail menyajikan apa yang terjadi pada masa itu, membawa kita kembali pada masa lalu sehingga semakin menguatkan keyakinan atas agama apa yang kita anut.

Master Parulian tumanggor telah berhasil menyulap tempat tidak berpotensi menjadi kunjungan banyak orang, dan lebih menantang lagi  telah berhasil menyulap jiwa -jiwa manusia atas keyakikan dan kepercayaan yang dianut, menghipnotis para pengunjung, membawa suasana jaman lahirnya peradaban agama dan kehidupan baru. Salah satu bukti dari kehadiran Taman Iman Sitinjo. Pemikiran yang gemilang membuahkan hasil. 

Ide pembangunan Taman Wisata Iman ini bermula dari awal tahun 2001. Awalnya Bupati Dairi, DR.MP Tumanggor pulang dari Medan dan singgah di kawasan itu, dan menyempatkan diri untuk berdoa di sebuah tempat yang paling tinggi di perbukitan itu. Dalam doanya disebutkan, " ya Tuhan begitu indah Engkau ciptakan alam di Kabupaten Dairi ini". Sepulang dari kawasan itu, MP Tumanggor yang sudah banyak menjalani berbagai daerah terutama tempat-tempat wisata mencoba menawarkan ide kepada tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama serta warga setempat. 

Usulan itu berlanjut dengan pembahasan-pembahasan dan terakhir diwujudkan dalam sebuah visualisasi. Bupati Dairi kemudian merancang sebuah kawasan, yang di dalamnya terdapat beberapa fasilitas ibadah yang mengakomodir semua pemeluk agama di kabupaten tersebut. Untuk mewujudkan gagasan itu, lalu Bupati mengumpulkan beberapa tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk berdialog guna merealisasikan rencana ini. Pertemuan tersebut didapat kesepakatan mengenai lokasi pembangunan Taman Wisata Iman Dairi yaitu di Perbukitan Sitinjo, Kecamatan Sitinjo. Lokasi yang ditutupi oleh hutan dan pepohonan pinus, sangat bagus untuk dijadikan sebagai kawasan religius sekaligus tempat berwisata. Kawasan Taman Wisata Iman berada pada lahan seluas 13 hektar.

 Master parulian Tumanggor sebagai putera dan generasi Suku Pakpak  telah berhasil mengharumkan nama bangsa dengan menyatukan umat beragama, atas kehadiran Wisata Taman Iman Sitinjo memberikan pesan kepada kita sebagai umat beragama, keberagaman umat menjadi pemersatu bangsa.

Pemikir dan visioner, segudang prestasi diukir menggambarkan hasil kreasi yang telah berhasil diciptakannya, wisata Taman Iman Sitinjo. Wisata religius menghadirkan dan memamerkan kehidupan ajaran agama, sebagai magnet repersentasi kerukunan beragama di Indonesia.

Marudut Parsaoran Anakampun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun