Bagi umat Kristian perayaan Natal adalah perayaan teristimewa dari perayaan- perayaan lainnya. Perayaan sakral bagi umat Kristian di penjuru dunia
Perayaan Natal menyoroti tentang kelahiran juruselamat Yesus Kristus bagi umat kristiani. Kebiasaan pada umumnya perayaan dengan cahaya lilin lilin kecil, dihiasi dengan kemilau pohon Natal dengan ornamen indah dipandang mata. Kelap kelip lampu menerangi suasana gelap. Kilauan lilin lilin kecil menggambarkan taburan bintang-bintang di angkasa
Suasana natal bagi umat Kristian adalah momentum sangat berkesan, disamping memperingati kelahiran Yesus Kristus juga menjadi penjalin silaturahmi dan temu kangen dengan keluarga dan handai taulan.
Perayaan Natal juga dilakukan dengan berbagi kado istimewa kepada sahabat dan teman dekat. Nyanyian dan lentunan lagu-lagu Natal enak untuk didengar. Hal ini umum dan lumrah terjadi pada saat Natal.
Perayaan Natal memiliki nilai kesan tersendiri bagi umat Kristian. Perayaan ini sesungguhnya perayaan berulang dari tahun ke tahun, rutinitas pada umunya dilakukan oleh umat Kristian. Memperingati lahirnya Yesus Kristus sebagai juruselamat. Rutin akan tampak pohon Natal nan megah, rutinitas kegiatan gereja, rutinitas menyanyikan lagu Natal. Rutinitas berbagai kado istimewa. Berkumpul bersama dengan sukacita. Makan bersama dengan keluarga tercinta, serta menyanyikan lagu Natal nan syahdu.
Masa sekarang ini jauh lebih berbeda. Perayaan Natal dulunya dilakukan dengan kemeriahan dan gempita pohon Natal dan lilin lilin kecil kini telah berubah, namun kini tampak umat kristiani membatasi aktivitas pada saat perayaan Natal. Kebiasaan disaat menyambut natal sudah tidak seheboh seperti sedia dulu kala.
Terlihat bagaimana umat Kristian menerapkan protokol kesehatan menjalankan ritual agama, khususnya perayaan Natal. Tidak hanya itu pertemuan keluarga-keluarga sudah menggunakan media internet untuk saling mengucapkan selamat Natal. Media virtual sebagai pelepas rindu disaat perayaan Natal.
Perubahan kebiasaan itu sangat sonter terlihat, jaga jarak, pemakaian masker, dan bahkan pembatasan jumlah jemaat di gereja dalam merayakan Natal.Â
Selain merubah kebiasaan sehari-hari umat manusia ternyata pandemic Corona Virus juga berimbas pada rutinitas umat Kristian dalam perayaan Natal.
Sangat jauh berbeda dengan situasi saat ini. Kebijakan pemerintah dengan memutus rantai penyebaranv virus Corona secara absolut merubah kebiasaan hidup orang banyak. Demikian pula halnya pada perayaan Natal pada masa sekarang ini.
Kebiasaan lama jika menyambut natal dengan acara ritual keagamaan  penuh sukacita dan meriah, kini kebiasaan baru dengan melakukan ritual keagamaan Natal dengan pakai masker, jaga jarak dan membatasi aktivitas.
Situasi yang pelik tidak akan membuat luntur ritual keagamaan perayaan Natal. Â Dengan kondisi yang terbatas dan situasi yang jauh berubah namun kiranya suasana Natal tentu akan menjadi penghubur dan penyemangat hidup, meskipun dalam keadaan suasana sederhana penuh dengan. Keterbatasan.
Semoga suasana Natal penuh keterbatasan dan kesederhanaan ini juga tidak mengakibatkan luntur semangat. Melainkan akan menjadi pemicu imun semakin meningkat, semangat dan semakin bergelora andrenalin melawan Corona.
Kesederhanaan perayaan Natal ini sudah sangat kental dan tepat sasaran walaupun protokol kesehatan tetap dijalankan.
Harapan Kelak setelah Corona mereda aktivitas akan berjalan normal seperti biasa.Â
Salak 24/12/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H