Sungguh nasib mujur yang kudapat, disaat Tuhan mempertemukan ku pada istri tercinta. Sesuatu yang tidak diduga. Allah yang bekerja dan mempertemukan kami. Tatapan pertama menumbuhkan cinta.
Sesuatu diluar dari pikiran, begitu indah, bersyukur atas kehadiran istriku tercinta. Kado istimewa yang tidak akan pernah untuk ditinggalkan. Kado istimewa yang sangat berharga.
Kini berkat pernikahan kami, hingga telah dikaruniai anak-anak yang imut, cantik dan sangat menggemaskan, beberapa saat nanti Kelak akan hadir anakku  imut mengisi sukacita dalam keluarga.
Berkat yang melimpah atas kehadiran mu dalam hidupku. Sesuatu  tidak ternilai harganya. Tuhan mendengar doa dan permohonan. Sulit merangkai kata-kata mengungkapkan rasa suka cita ini.
Kehadiran mereka menempa hidup saya jadi lebih baru, menjadi penyemangat disetiap langkah dan tujuan hidupku.Â
Sungguh karunia Tuhan yang tak ternilai harganya.
Keyakinan saya atas kehadiran mereka menjadi penyemangat dalam mengarungi kehidupan. Tak terasa beban itu hilang jikalau mengingat kegemasan anak-anak, tak terasa problematika hidup itu musnah jikalau teringat culun wajahmu.
Pelengkap rasa dalam menjalankan kehidupan.
Saya jadi teringat pada sosok Kaisar Mughal Shah Jahan dari India. Mendirikan  Taj Mahal merupakan sebuah bangunan megah didedikasikan untuk istri, menyiratkan bahwa sang istri sangatlah berarti.
Sungguh karunia Tuhan yang paling hakiki, kehadiran mereka menjadi penyemangat hidup. Akankah saya harus melakoni seperti kaisar Mughal.?
Marudut Parsaoran Anakampun ST
Sidikalang 01/11/2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H