Pengalaman pahit dan kelam dihadapi oleh manusia. Dimungkinkan jika situasi ini terus berlanjut maka perlahan-lahan perdaban dunia akan punah, atau barangkali siapa yang mampu bertahan hidup maka dia yang akan selamat.Â
Ini adalah waktu yang tepat untuk kita umat manusia bergerak cepat, bahwa harus berpikir kritis, menyikapi wabah ini.Â
Berpikir kritis secara maksimal, berpikir beradaptasi layaknya virus Corona mampu beradaptasi menggempur manusia. Hal  diperlukan mendesak.
Semua umat manusia dilibatkan ikut ambil bagian. Â Semakin banyak manusia berpikir kritis tentunya semakin mudah dalam mencari solusi.
Tidak cukup peneliti, profesional, ataupun Pemerintah yang bekerja kritis mencari solusi,. Namun penting untuk dilibatkan semua unsur umat manusia.
Logika ini yang mampu menghalau terus berkembangnya virus tersebut. Boleh dikatakan virus tersebut adalah virus yang sangat cerdas, dengan kecerdasannya mampu memporak-porandakan kehidupan manusia. Virus mampu bertahan dan beradaptasi sesuai dengan kondisi dan keadaan.
Tidak ada batasan usia, kedudukan, jabatan bahkan status manusia itu sendiri. Setiap manusia yang bernafas menggunakan paru paru tentunya ikut serta, berpikir kritis dan keras, memaksimalkan logika yang ada pada manusia itu sendiri.Â
Bila ingin hidup bertahan menghadapi virus Corona, berpikirlah maksimal untuk melumpuhkan. Peradaban dunia terus berubah-ubah, adaptasi setiap manusia genting untuk dilakukan. Kempuan beradaptasi dan penyesuaian diri adalah jaminan bertahan hidup.
Berpikir lah keras untuk beradaptasi untuk bertahan hidup, niscaya peradaban manusia tidak akan putus. Setiap lini kehidupan manusia dilibatkan berperan ambil bagian dalam penanganan virus ini, jangan hanya menunggu vaksin padahal nyawa menjadi taruhannya.
16/09/2020.