Hampir di seluruh penjuru dunia dihantui oleh krisisi ekonomi, yang berdampak pada Resesi suatu negara. Berdapak buruk pada stabilitas ekonomi suatu bangsa. Stabilitas ekonomi yang terparah dialami oleh Dunia dalam dekade terakhir.
Jepang dengan kemampuan teknologi canggih tidak luput dari Resesi, demikian halnya dengan Bangsa-bangsa lainnya seperti Korea Selatan, Singapura, Thailand Malaysia. Diasumsikan bahwa tidak ada satu negara pun yang tidak luput dari serangan badai tersebut. Hampir semua negara memberlakukan lock down yang mengakibatkan aktivitas masyarakat dibatasi.
Ekonomi Global dunia lumpuh total.
Kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Hal ini yang sedang dihadapi oleh negara-negara. Sistem perekonomian tidak berjalan dengan normal. Peredaran uang di pasar turun drastis.Â
Gempuran virus Corona diakui sebagai pemicu lumpuhnya ekonomi, terbatasnya aktivitas manusia, semua akses ekonomi terhenti. Kejadian ini bahkan menjadi kejadian luar biasa yang belum pernah dialami oleh manusia sepanjang masa.
Bangsa Indonesia dihadapkan pada situasi Resesi.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 akan terkontraksi minus 3-4%. Dengan begitu, Indonesia akan masuk jurang resesi karena kuartal II-2020 telah minus 5,32%.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal. Dia memprediksi ekonomi Indonesia akan resesi di kuartal III-2020 dan sepanjang tahun 2020 ekonominya akan minus 1,5-3%.
Dari data itu kemungkinan besar bangsa Indonesia akan mengalami Resesi seperti negara tetangga lainnya. Kita akan menunggumu hasil di kuartal ketiga di bulan September nanti.
Indonesian diuntungkan dengan kekayaan alam yang ada. Indonesia Sebagai negara agraris dan kepulauan. Menjadi amunisi untuk bertahan dalam menghalau suasana ekonomi yang tidak stabil. Indonesian negara kepulauan yang didalamnya berbagai macam suku, dengan berarti jumlah penduduk yang begitu besar, menjadi aset bangsa dalam mengelola kekayaan alam tersebut.
Corona virus mengakibatkan manusia harus berpikir lebih cepat dan kritis, Â dampak terjadi di semua sektor, seperti disebutkan oleh banyak penelitian, " bukan hanya penyakit yang disebabkan oleh virus Corona , namun akibat virus korona secara de vacto melumpuhkan stabilitas ekonomi suatu negara", jumlah penganggur terus meningka, banyak pengusaha gulung tikar. Banyak Perusahaan gulung tikar karena tidak mampu menggaji karyawan, karena permintaan barang yang dihasilkan menurun drastis.
Sektor ketahanan pangan terus di tingkat.