Gunung Sinabung kembali erupsi pada hari ini Senin (10/8/2020) dengan mengeluarkan abu vulanik dengan ketinggian kolom 5.000 meter. Sehari sebelumnya, Sinabung juga meletus dengan ketinggian 2.000 meter di atas puncak gunung.Â
Hal ini terjadi telah kesekian kalinya sejak dinyatakan aktif kembali pada tahun 2010 silam.
Terletak di Utara kota kabanjahe kabupaten Karo, lebih kurang  20 km dari pusat perkotaan.
Sungguh diluar dugaan bagi para pemerhati Kegunung apian, sejak 200 tahun lamanya gunung itu tertidur pulas kini aktif dan terbangun dari tidurnya. Tidak ada aktivitas apapun yang terjadi dan dianggap gunung tersebut mati.
Tapi situasi berubah, bahwa gunung tersebut dinyatakan aktif kembali.
Tiap tahun, dari informasi  berbagai sumber bahwa gunung Sinabung menyemburkan lahar panas. Tidak dapat diprediksi kapan waktu akan meletus, tetapi dapat dipastikan setiap tahun akan mengeluarkan lahar panas.
Keresahan masyarakat sudah mulai tampak, bayangan ketakutan terlihat dari raut wajah masyarakat, bagaimana tidak, semburan kawah panas menjulang tinggi, menutupi hampir seluruh permukaan Langi-langit bumi. Suasana menjadi kelihatan gelap, hampir suasana seperti dimalam hari, sangat mencekam.
Ketakutan itu terus terbayang, mengakibatkan kesibukan Petani bercocok tanam terganggu. Belum lagi tanaman yang terkena debu lahar panas, dipastikan tanaman tersebut akan mati. Kecemasan akan selalu timbul, rasa ketidak nyamanan berpengaruh pada hasil tanaman.
Kekhawatiran masyarakat khususnya petani mengakibatkan hasil pertanian berkurang. Dulunya mampu menghasilkan Berton-ton kini turun drastis. Tidak seperti biasa, jika situasi normal dapat menghasilkan hasil pertanian cukup lumayan
Akibat dari aktifnya gunung tersebut, menghambat pekerjaan masyarakat sekitar. Daerah tersebut terbilang sangat subur. Banyak masyarakat setempat memanfaatkan kesuburan tanah di sekitar lereng gunung . Sayur-sayuran adalah komoditas pertanian yang pesat, hamparan pertanian ditumbuhi oleh sayur-sayuran yang sangat subur.
Peran gunung Sinabung memberikan pengaruh yang sangat penting bagi masyarakat sekitarnya. Petani sayur mampu menghasilkan Berton-ton sayur mayur, bahkan tanaman-tanaman lainnya. Kesuburan tanah sekitar gunung Sinabung tidak disangsikan lagi, hingga kota Kabanjahe khususnya kabupaten Karo, dijuluki sebagai daerah penghasil sayur mayur dan buah-buahan segar. Bahkan pasok komiditas pertanian untuk daerah Sumatera Utara.Â
Disamping Kabupaten Karo dijuluki sebagai daerah penghasil sayur mayur, juga daerah tersebut terkenal dengan daerah wisata alamnya. Ada banyak spot-spot destinasi tujuan wisata yang terkenal disana. Gunung Sinabung sebagai tujuan pandangan mata ma, dan dapat kita kita temukan juga wisata alam air panas yang bersumber dari lahar gunung. Kebanyakan orang kota yang berasal dari Medan akan memutuskan menghabiskan waktu untuk berlibur di kota itu, Â suasana pegunungan yang sejuk, ditambah lagi pemandangan hamparan perladangan yang begitu indah, dikelilingi oleh pegunungan. Memanjangkan mata betah untuk berlama-lama.
Masyarakat diuntungkan berkat adanya gunung Sinabung, ibarat harta Karun yang paling bernilai harganya. Memakmurkan masyarakat disekitar.
Tak jarang kita temui masyarakat menggunakan mobil baru dan mewah di bawa ke kebun, digunakan sebagai alat transportasi dikebun. Membuktikan bahwa masyarakat benar-benar makmur Ekonominya
Namun kini, suasana itu sudah berubah. Semburan lahar panas menganga ke permukaan. Semburan berwarna hitam pekat ke abu-abuan menyelimuti beberapa tempat di sekitar gunung Sinabung. Bahkan di sepanjang jalan debu bertaburan membuat dada sesak untuk bernafas.
Hal tersebut terus berulang terjadi, sejak tahun 2010, kesekian kalinya gunung Sinabung terus bergejolak.
Disaat gunung Sinabung meletus mengakibatkan terhentinya aktifitas masyarakat sekitar, sektor pertanian terhambat karena banyak masyarakat enggan untuk bercocok tanam, demikian halnya dengan sektor pariwisata, banyak spot-spot destinasi wisata ditutup karena  meletusnya gunung Sinabung.
Mengantisipasi hal tersebut pemerintah mengambil langkah mengungsikan Masyarakat yang berada pada zona merah.
Sejak gunung Sinabung aktif dan meletus, rasa makmur dan kesejahteraan itu mulai berkurang.Â
Gunung Sinabung tidak hanya memberikan kehidupan makmur namun gunung Sinabung juga memberikan ajaran.
10/08/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H